Share

108. Terikat

Ardan tidak langsung menjawab, ia meletakkan ponsel dan dompetnya lalu berjalan menuju koper kemudian mengambil kaos lengan panjang.

“Zan menghubungi ku, ada hal yang perlu ku periksa,” balas Ardan asal.

“Bukankah dia juga sedang libur?”

“Ya…”

Lita mengalihkan pandangan matanya begitu Ardan langsung berganti pakaian di tempat.

‘Kenapa dia tidak ganti di kamar mandi saja sih?’ gerutu Lita dalam hati.

Saat Lita mengalihkan pandangannya, Ardan tersenyum kecil. Ia menggantung kemeja yang tadi ia lepas lalu duduk di kursi dekat pintu.

“Kenapa belum tidur?”

Tatapan mata Lita kembali mengarah ke Ardan yang saat ini sedang menuang minuman. Ia bisa melihat dengan jelas ekspresi pria itu terlihat jauh lebih hangat dari sebelumnya.

“Tadi siang aku sudah tidur, jadi sekarang aku belum mengantuk.”

Setelah meneguk minuman di gelas, pandangan mata Ardan beralih ke putranya yang sedang terlelap. Kali ini ia terlihat sed

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status