Share

8. Pasangan Regan

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-05-19 22:32:30

Malam ini di sebuah pesta yang terpaksa Bella hadiri, ia hanya bisa senyam-senyum formalitas di depan banyak kolega bisnis Regan.

Aktivitas yang ada di kontrak, menjadi pacar Regan yang selalu kebingungan saat ditanya, 'Dari keluarga mana kamu?'.

Regan, apakah ia bahkan tak memikirkan kalau dirinya adalah publik figur yang pasti akan diperhatikan siapa pasangannya?

Jika orang tau kalau ia hanya 'wanita bayaran' seorang Regan, pasti hancur citra baiknya di mata masyarakat.

Kini setelah Regan sibuk ngobrol dengan teman-temannya, ia izin untuk ke Toilet. 

Regan pun seperti memberi tanda untuk para Bodyguardnya agar mengawasi ke mana Bella pergi. 

Regan benar-benar menjeratnya, menjadikannya Anjing yang memiliki tali dengan tanda pengenal 'Milik Regan' di lehernya.

Bella bahkan sulit bernapas, dan hidup bagai Robot selama beberapa hari ini.

Semua usulannya ditolak mentah-mentah, Regan benar-benat tak berniat bernegosiasi dengannya.

Kemudian Bella pun ke Toilet dan hanya duduk di sana setelah urusan buang air kecilnya selesai. 

Ia tidak ingin keluar dari sana, sungguh, ia lelah.

Selama 30 menit ia merenung dan saat ia akan keluar, suara beberapa langkah kaki orang pun masuk.

Di sana ia mendengar beberapa perempuan menggosip, masalahnya gosip itu mengarah padanya, jadi ia dengarkan.

"Heran gue ama Regan, cantikan gue ke mana-mana eh malah milih cewek yang gak jelas asal usulnya itu."

"Mungkin dia suka yang imut-imut, liat aja dia pendek dan wajahnya emang manis banget."

"Denger-denger sih beberapa kali dia diajak ke acara-acara gitu, terus katanya dia Sugar Baby."

"Wih, berarti cuma peliharaan doang, Re. Gas aja deketin Regan, apalagi keluarga kalian punya hubungan baik, mending lu ajuin perjodohan. Pasti Regan gak bisa nolak."

"Betul tuh..."

"Apaan sih!"

Bella yang mendengar itu pun hanya bisa menghela napas, bagaimana pun semua yang mereka katakan fakta.

Tiba-tiba ada notifikasi telpon masuk, itu dari Regan, mungkin karena ia lama di sana.

Jadi ia menolaknya, untung notifikasinya sudah ia setting mute jadi tidak terdengar keluar. Lalu, ia mengirim pesan kalau ia sedang BAB, jadi tidak bisa cepat.

Untunglah Regan percaya dan tak lama, perempuan-perempuan itu keluar dari Toilet.

Setelah keluar dari Toilet, Bella merasa tak ingin kembali ke tempat pesta, ia memilih untuk keluar pintu masuk utama Hotel. 

Namun di sana, ia mendengar suara bayi menangis dan seorang pria yang memarahi istrinya karena bayi mereka menangis. 

Bella pun merasa simpati, bagaimana bisa ada seorang suami yang memarahi istrinya karena bayi mereka menangis.

"Permisi!" sapa Bella dengan ramah.

Suaranya yang agak keras sehingga menghentikan perdebatan suami istri itu, dan membuat mereka menatap nyalang ke arahnya.

"Boleh saya membantu menenangkan Baby-nya, Nyonya?" tanya Bella mengulurkan tangan.

Suami dan Istri itu terlihat saling pandang, lalu Bella menatap mereka denan tatapan meyakinkan. Lalu, sang istri menyerahkan bayi itu pada Bella.

"Cup cup cup...."

Ia dengan luwes menimang-nimang bayi itu dengan lembut, sesekali mengusap wajahnya.

"Gak nyaman ya di tempat berisik?" bisik Bella mengajak bayi itu bicara.

Kedua suami istri itu pun terkejut saat tak lama kemudian, bayi itu terlihat nyaman dan berhenti menangis.

Mata bayi itu juga sudah mulai menutup karena mengantuk, hal itu membuat Bella tersenyum. Namun karena terlihat tidak nyaman, bayi itu seolah mencari kehangatan.

Bella langsung menatap kedua orang tua bayi itu yang terlihat berusia 30an akhir, tapi tidak peka.

"Mohon maaf, Nyonya. Sepertinya dia kedinginan, apakah Anda membawa selimut?" tanya Bella.

Perempuan itu langsung menggeleng, "Kebetulan aku tak bawa."

"Kalau begitu, saya ke dalam dulu mencari pasangan saya ya. Di mobil ada selimut, tapi kuncinya ada di dia," ujar Bella.

"Oh tidak usah Nona, saya bisa langsung pulang."

"Oh gitu... oke, Baby udah ngantuk juga," ujar Bella sedikit menyindir suami dari perempuan itu.

Perempuan itu mengambil alih gendongan bayi itu dan menimang-nimangnya agar sang bayi tidur.

"Hehe terima kasih Nona, untung ada Nona."

"Sama-sama, Nyonya. Saya senang membantu."

"Sebelum itu, kalau boleh tau, Nona pasangan siapa?"

"Saya..."

"Hallo, Nyonya dan Tuan Soesanto?" sapa sebuah suara.

Bella dan pasangan suami istri itu terkejut, sepertinya mereka mengenali Regan.

Kalau diurutkan, Regan salah satu pebisnis tersukses, makanya semua orang tau.

"Oh astagah, Tuan Danendra. Apakabar?"

Tuan Soesanto terlihat langsung maju dan menyalami Regan seperti penjilat pada umumnya.

Ia langsung tersenyum ramah dan menyapanya, lalu Regan menjawabnya dengan tenang seperti biasa.

"Tadi Anda bertanya siapa pasangan Nona ini? Pasangannya adalah saya," ujar Regan langsung menarik pinggang Bella.

Bella agak terkejut, tapi tersenyum ramah kembali.

Kedua suami istri itu terlihat terkejut, tak menyangka kalau perempuan muda itu pasangan dari Regan yang terkenal.

"Oh, pantas saja. Dia sangat cantik dan baik, Nona siapa kalau boleh tau?" tanya Tuan Soesanto kembali sok akrab.

"Saya Bella, Tuan," balas Bella.

"Salam kenal Nona Bella," ujar pria itu.

Ia mengulurkan tangan, tapi bukannya Bella tapi Regan yang menyalaminya.

"Kebetulan kami akan segera pulang, kalau begitu, sampai jumpa!" ujar Regan langsung.

Pria itu tersenyum paksa, sementara sang istri dengan ramah berkata.

"Terima kasih sekali lagi, Nona karena sudah membantu menenangkan bayi kami," ujarnya.

"Sama-sama Nyonya, semoga kalian sehat selalu.

"Amin."

Regan pun segera menggiring Bella untuk pergi dengan posesif. 

Bella sampai merasa agak terseret dan sampailah di mobil.

Di mobil, Regan langsung menyuruh sopir untuk jalan ke apartemen milik Bella dengan ekspresi wajahnya yang terlihat kesal.

Ia juga menutup pembatas antara jok penumpang dan sopir, agar sopir tidak melihat kegiatan mereka.

"Kamu ngapain keluar hotel tadi?" tanya Regan dengan dingin.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   14. Membuatnya Cemburu

    Regan memilih mundur dan kembali masuk ke lift untuk naik ke apartemen Bella. Ia tak jadi pergi, melihat Bella yang terlihat bahagia sekali bersama pria lain membuatnya dongkol. Lalu ia berdiri di depan pintu apartemen, menunggu Bella naik ke atas. "Loh, Tuan!?" tanya seseorang. Bi Yeyen keluar tiba-tiba dan kaget dengan keberadaan Regan. "Kok Tuan gak masuk?" "Nunggu Bella," jawabnya dingin. Awalnya Bi Yeyen ingin bertanya lagi kenapa tidak menunggu di dalam tapi, melihat raut wajah Regan yang dingin, ia pun pamit untuk keluar membeli sesuatu sebentar. Setelah Bi Yeyen pergi, tak lama kemudian Bella datang membawa bingkisan Sate. "Regan..." gumam Bella kelihatan terkejut. "Kamu abis dari mana?" tanya Regan langsung. Bella sendiri agak heran, "Kuliah terus jalan sebentar sama Yasha." Lalu ia mengetik kode di pintu apartemennya, sementara Regan merasa kecewa dengan jawaban santai itu. Ia tidak merasa bersalah sedikitpun habis jalan dengan cowok lain. "Oh gitu,"

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   13. Dingin

    "Regan..." Regan menghela napas, kenapa harus ada wanita itu di rumahnya? Ia pulang ke rumah karena permintaan ibunya, tapi tidak tau kalau ada makan malam dua keluarga. Ia sudah dijodohkan dengan seorang perempuan lain memang, tapi ia tak bisa memenuhinya. Ia sudah menyatakan itu pada kedua orangtuanya, kalau ia tak akan menikah. Namun kalau harus dipaksa menikah, perempuan itu haruslah berdasarkan pilihannya, bukan perjodohan. "Hai!" sapanya pada perempuan itu. "Lama gak ketemu ya," ujarnya. Mereka berdua adalah teman main saat kecil akan tetapi Regen tidak pernah menyukainya karena Iya tahu ada sahabatnya yang lain dan ia menyukai perempuan itu sejujurnya sudah banyak pengusaha-pengusaha yang mencoba untuk menjodohkan anaknya dengannya namun ia selalu saja menolak biasanya orang tuanya juga tidak seperti ini mereka akan membebaskannya untuk menikah dengan siapapun yang ia inginkan, asalkan ia mau menghasilkan keturunan demi pewaris resmi. Ia tidak tahu kalau pada ak

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   12. Dipaksa Melayani 🔞

    Langkah kaki terburu-buru berderu memasuki apartemen Bella, membuat Bella merasakan hal yang tidak enak. Ketika ia membuka pintu kamar, ia terkejut saat melihat Regan di sana. "Regan, kamu... aw!" Belum selesai Bella mengatakan pertanyaannya, ia sudah dipepet ke dinding samping pintu kamarnya. Bella panik melihat bagaimana tatapan Regan yang sayu tapi terkesan buas. Itu membuatnya sedikit gemetar dan berusaha melepaskan diri, tapi sekali lagi Regan lebih kuat. "Regan kamu kenapa?" "Aku... aku tidak bisa menahannya lagi," ujar Regan dengan suara serak. Cup! Ia langsung mengecup bibir Bella berkali-kali, mengabaikan penberontakan Bella. "Regan hemmppphh!" Regan terus menyerang Bella dengan ciuman-ciuman intens, dan terus membuat Bella tak berdaya. Ini pertama kalinya bagi jiwa di dalam tubuh Bella bernama Mila itu, jadi ia benar-benar ketakutan. Plak! Bella menampar pipi Regan yang membuat pria tampan itu berhenti menciumnya. Mereka saling tatap sejenak seolah

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   11. Regan Aneh

    Setaunya, di buku Sheryl dan Alex jelas kalau hubungan Bella dan Regan hanya sekedar hubungan kontrak. Regan digambarkan sebagai pria bebas yang bisa tidur dengan sembarang perempuan, salah satunya Bella. Mereka tidak punya hubungan lebih, hanya saja dalam cerita aslinya, Bella ngelunjak dan menuntut hubungan lebih dengan Regan. Sehingga ketika Sheryl menjadi batu sandung usahanya itu, Bella langsung menyakiti Sheryl berharap kalau Regan akan menjadi miliknya sepenuhnya. Akan tetapi kalau dilihat sekarang, bukankah Regan terlihat begitu posesif dengan perempuan yang merupakan 'peliharaannya'? . Hari ini sungguh melelahkan, ia harus bertengkar dengan ketiga temannya gara-gara ia berubah. Lagian kenapa sih kalau ia berubah? Toh ia masih ikut jalan-jalan, makan enak dan yah... meskipun penampilannya berubah dan ia tak lagi ikut bergosip tentang banyak hal bersama mereka. Ditambah lagi moodnya rusak ketika Regan tiba-tiba bersikap aneh. Masalahnya kalau Regan benar-benar mulai

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   10. Menuntut Setia

    "Kamu boleh melakukan itu," balasnya. Mendengar jawaban itu, Bella tersenyum tulus dan berkaca-kaca. Ia terlihat lebih lega dan gembira saat makan roti, daripada tadi sebelum mereka membicarakan soal itu. . Setelah pembicaraan malam itu, Bella jadi makin terbuka padanya, diajak ngobrol menyahut dengan baik dan mau disentuh, meskipun belum mau diajak Making Love seperti sebelum Bella berubah. Itu membuat Regan kerepotan, tapi ia merasa lebih baik karena Bella terlihat bahagia. Setidaknya Bella mau diajak tidur bareng, pelukan atau cuddle. Setiap Pagi, saat ia membuka matanya ada Bella di sampingnya. Setelah mandi, ada Bella yang membuatkan kopi untuknya. Ada Bella yang tersenyum bahagia padanya, dan ada Bella yang mengantar kepergiannya. Semua itu berjalan selama dua pekan, sampai Regan harus pergi ke Tokyo untuk perjalanan bisnis. Ia ingin mengajak Bella, tapi Bella sedang UTS di semester terakhirnya sebelum akhirnya fokus pada Skripsinya. Jadi, Regan tak bisa mema

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   9. Berdamai

    "Kamu ngapain keluar hotel tadi?" tanya Regan dengan dingi. Bella menghela napas, bersandar pada sandaran kursi. "Di dalam agak sumpek rasanya, aku keluar sebentar sebelum kembali ke kamu. Tapi pas keluar, ada mereka tadi. Bukannya fokus ke anak, suaminya malah sibuk ngomelin istrinya gara-gara anak nangis. Padahal anaknya cuma ngantuk dan gak nyaman aja di tempat rame. Kasian banget, jadi aku bantu tenangin." Wajah Regan yang awalnya tegang menjadi relax. Ia sudah tau sebenarnya tapi, setelah mendengar kejujuran Bella ia jadi tenang. "Emang kamu bisa nenangin bayi?" tanya Regan kemudian. Ia mengendurkan dasi dan melepas jasnya. Kemudian menggulung lengan kemejanya, lanjut membuka dua kancing teratasnya. Bella memperhatikan itu sejenak, sepeti sebuah mahakarya. Otot tangan Regan dan dadanya terlihat seksi. "Em... sedikit," jawab Bella mengalihkan pandangan ke arah lain. Tiba-tiba Regan menggeser duduknya dan menyandarkan kepalanya di pundak Bella. Bella agak terkejut dan ing

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status