共有

Bab 53

last update 最終更新日: 2025-04-16 20:44:31

Di rumah sakit swasta. Rose melangkah dengan tergesa, tak lupa dengan penutup wajah yang harus dipakai setiap kali ia keluar. Bukan keinginannya, tetapi beberapa minggu yang lalu, ketika ia keluar ke supermarket. Orang-orang berdesakan hanya untuk menangkap gambar dan mengabadikan dalam ponsel mereka.

“Ibu, kau di sini?” Rose menghentikan langkah ketika tak sengaja bertabrakan dengan Margaret hingga penutup wajahnya hampir saja tersingkap.

“Rose, ada apa dengan wajahmu, kenapa memakai benda itu?” tanya Margaret bingung.

Rose membenarkan dengan cepat kain penutup wajahnya, kemudian membawa Margaret ke tempat yang lebih sepi. Wanita itu, berbicara dengan napas terengah karena takut ada yang menyadari keberadaannya.

“Aku baik-baik saja,” katanya, “Ibu periksa lagi?” tanya Rose melihat kondisi ibu Nicholas.

Margaret belum menjawab, tetapi pria lain sudah berjalan mendekat ke arah mereka berdua. Margaret tersenyum, ia meminta Rose berbalik dan melihat siapa yang ada Bersama mereka.

“Rose,
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 91

    Langit sudah mulai gelap ketika Rose sampai di rumah. Ia turun dari mobil seraya memanggil nama Anantha—putrinya.“Anantha, kau di mana?” Panggilannya dengan nada khawatir, “di mana putriku,” tanyanya pada pelayan yang kebetulan membuka pintu untuknya.“Bu, untung Anda kembali,” katanya dengan senang hati, “nona muda ada di dalam kamarnya.”Setelah diberitahu, Rose segera menaiki anak tangga dengan tergesa. Ia bahkan tak peduli dengan keselamatannya.“Bu hati-hati,” kata si pelayan mengingatkan, tetapi yang diingatkan sudah hampir sampai di lantai atas.“Anantha,” panggilnya lagi, ia masuk ke dalam kamar yang disediakan untuk putrinya.Di dalam kamar, gadis kecil dengan rambut tidak terikat menoleh ke arah pintu. Ia tersenyum lebar ketika mendapati ibunya masuk dengan kedua tangan terentang.“Ibu …,” ucap Anantha bahagia.Rose berjalan lebih cepat, memeluk putrinya yang terlihat tak terurus meski di dalam rumah mewah. “Apa yang terjadi, kenapa tidak mengikat rambutmu?”Anantha memeluk

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 90

    “Ayah, aku ingin tidur dengan ibu,” ucap Anantha merengek ada sang ayah. Sudah siang, tetapi Rose belum juga menampakkan diri ke rumah mereka.William tersenyum lembut, ia mengusap wajah anaknya dengan lembut dan mengecup Anantha. “Hari ini, tidur dengan Ayah dulu, ya. Besok kita jemput ibu.”Anantha menggeleng dengan bibir menahan tangis. “Aku ingin bersama ibu. Tolong telepon dia agar datang menjemputku.”Terpaku di tempatnya, William merasa semakin bersalah karena Anantha menganggap dirinya tidak aman dengan ayahnya sendiri. Gadis cantik itu tidak kuasa menahan tangis hingga William merasa semakin panik.“Sayang jangan menangis.” William meraih anaknya dan menggendongnya dengan nyaman.“Aku ingin bersama ibu.” Anantha masih menangis, sebab ini pertama kalinya ia berpisah dengan ibunya terlalu lama.“Baiklah, kita jemput ibu, tapi sekarang Anan tidur dulu, ya.” William masih mengusap punggung putrinya pelan.“Ayah berjanji?” tanya Anantha dengan suara mulai terdengar pelan.“Hum, Ay

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 89

    Suara benda terjatuh dari ruang depan terdengar mengganggu tiga orang yang berada di ruang keluarga. Rose meletakkan putrinya dengan hati-hati dan meminta kedua anak itu untuk tidak kemana pun selama dia keluar.“Ingat kata, Ibu, Kalian berdua jangan kemana pun, mengerti!”“Baik Ibu,” jawab Anantha.“Aku akan menjaga Anantha di sini, Bibi,” jawab Satria juga.“Pintar, kalian berdua sarapan dengan benar, hem.” Keduanya mengangguk bersama. Sementara itu, Rose sudah melangkah ke arah luar untuk memastikan apa yang terjadi di rumahnya. Ia semakin khawatir ketika berpikir jika William terjatuh karena terlalu panik.“Willie, kau tidak–”“Apa yang kalian berdua lakukan!” pekik Rose menyaksikan keduanya tengah bertarung di dekat sofa.William melepaskan Rendy dan sedikit menjauh, setelah itu ia membuang muka karena terlalu marah.“Apa yang terjadi?” Rose mendekat ke arah Rendy yang sudah berdarah di bagian hidung.Mendengus kecil, William menarik Rose dalam dekapannya. “Jaga sikapmu, Rose.

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 88

    William tersenyum kecil, “Aku tidak mungkin kembali selarut ini, kan?” katanya seraya melangkah masuk ke dalam rumah. Jika tadi ia membawa makanan, sekarang William hanya membawa beberapa berkas di tangannya.“Aku khawatir jika keluar bertemu dengan wanita tidak baik dan menggodaku,” katanya, “masuklah, aku tidur di luar saja, lagipula pekerjaan ini tidak bisa kutinggalkan.”“Terserah kau saja,” kata Rose setelahnya langsung berbalik dan masuk ke dalam kamar kembali.William menghela napas pelan melihat tingkah istrinya yang semakin aneh, “Aku tidak akan biarkan ada cela orang lain mendekatimu, Sayang. Dunia harus tahu, kau adalah milikku,” kekeh William geli melihat Rose yang terdengar menggerutu di dalam kamar.“Dia bahkan masih terlihat sama seperti lima tahun lalu, masih suka marah padaku di belakang,” lanjut William dengan senyum lebar di bibirnya.“Wanita memang seperti itu, suka mengomel tetapi di dalam hati menjerit rindu,” desah William. Ia duduk dengan nyaman di sofa dan sia

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 87

    Suasana semakin tegang, apalagi ketika Rendy yang tak sengaja menuangkan air minum untuk Rose yang tidak sengaja terbatuk. William berdiri dari duduknya karena sudah tidak tahan dengan pemandangan yang sengaja ingin membakar dirinya.“Aku ingin dia keluar sekarang juga atau kau dan Anantha kembali denganku ke rumah!”“Willie, duduklah!” kata Rose mulai tidak enak pada Rendy, “lebih baik kita segera makan dan kalian berdua kembali!”“Rose!” ucap William dan Rendy bersamaan.William mendelik, ia mendudukkan diri dengan kasar ke kursi dan melanjutkan makannya tanpa minat. Sementara Rendy, ia meraih air minum yang tidak jauh darinya dan meneguknya hingga tandas.“Aku sudah kenyang,” katanya menatap Rose yang menghentikan suapannya, “lagipula ini sudah larut, aku harus kembali.”“Rendy, tapi–”“Sebelum menemuimu, aku dan Satria sudah makan terlebih dahulu,” ujarnya dengan senyum yang memuakkan bagi William, “tolong biarkan putraku di sini untuk malam ini, besok aku akan menjemputnya lagi.”

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 86

    “Kembalilah, aku akan telepon Willie setelah ini,” kata Rose pada Ronald yang masih setia berdiri di depan mobil.Beberapa menit yang lalu, Anantha ingin kembali karena sudah mengantuk, tetapi gadis cantik itu hanya ingin kembali ke rumah bersama Rendy. Karena itulah, Rose memutuskan mereka kembali ke rumah dan Ronald tidak memiliki kemampuan untuk mencegah.“Bu, Anda tidak akan lupa, kan?” tanya onald hati-hati, ia semakin negri membayangkan hukuman selanjutnya seperti oang-orang sebelumnya yang pernah bekerja di bawah istri William ini.“Hati-hati dengan ucapanmu, tidak mungkin Rose berbohong padamu,” kata Rendy mulai jengah.“Sudahlah, masuk lebih dahulu,” ujar Rose menengahi, tolong jaga Anantha untukku sebentar.”Rendy mengangguk dan berbalik masuk ke dalam rumah. Sementara Ronald semakin merasa tidak mengerti dengan hubungan istri tuannya dengan pria tadi. Mengetahui kebingungan Ronald, Rose segera berdehem dan memutus tatapan asisten William, itu.“Silakan, pak Ronald,” katanya

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 85

    Rose tidak menjawab, melainkan ia membawa Anantha dalam gendongannya. Sebagai seorang ibu dia merasa sedih karena Anantha tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya sedari kecil. Ia tidak menyalahkan William, tetapi menyalahkan dirinya sendiri karena meninggalkan William tanpa mendengarkan penjelasan.“Bagaimana kalau kita ke taman,” ajak Rose, “kita telepon paman Rendy dan kak Satria ya.”Mendengar dua nama itu, kesedihan Anantha langsung melenyap. Ia memang merindukan Satia sejak pagi dan tidak sempat mengatakan keinginannya pada ibunya karena terlalu lelah bermain.“Aku ingin beritahu kak Satria, jika sekarang aku memiliki ayah,” katanya girang, “tapi, apa adi tadi anak ayah juga?”Rose tersenyum kecil, mengira jika Anantha akan melupakan kejadian tadi jika membahas soal Satria, tetapi anaknya terlalu pintar hingga ia kembali terjebak dengan pertanyaan sederhana.“Benar, dia juga anak ayahmu,” kata Rose menelan rasa pahit di tenggorokan.Anantha terlihat menunduk, wajahnya sedih sepert

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 84

    “Siapa anak itu?” tanya Nicholas menghentikan langkah Rendy yang hendak menyusul putranya ke dalam.Tanpa menoleh, Rendy tersenyum kecil, “Kau bisa melihat dengan jelas tatapan matanya. Pergilah! Aku yakin Rose juga tidak ingin melihatmu.”Nicholas terpaku, ia baru tersadar dengan tujuannya datang adalah untuk bertemu dengan Rose. Akan tetapi, semuanya menjadi bercabang dengan kehadiran pria masa lalu yang pernah menyerangnya.“Apa hubunganmu dengan Rose? Aku bahkan tidak tahu jika kalian saling kenal?” Nicholas berjalan ke arah Rendy yang masih berdiri di sana membelakanginya.“Karena kau lebih fokus pada wanita lain hingga tidak tahu siapa saja yang dekat dengan Rose,” sindir Rendy, ia tertawa seraya menepuk pelan pundak Nicholas. “sudahlah, lebih baik jalani saja hidupmu dengan Diana, toh dia juga lebih memilihmu, kan?”Terdiam dengan banyak pertanyaan dan penyesalan di kepala, Nicholas menatap Rendy yang semakin jauh. Pria misterius yang ternyata memiliki hubungan dengan Rose dan

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 83

    William menoleh pada Rose yang terlihat masam setelah menerima panggilan seseorang dari ponselnya. “Ada apa dengan wajahmu?”Rose menatap Ananta sayang, “Sayang, sudah hampir siang, sebaiknya kita pulang.”Anantha meraih tangan William dan menariknya agar berdiri. “Ayah ayo kita pulang.”“Eh, Ayahmu tidak perlu ikut,” kata Rose, “dia orang sibuk, kita tidak perlu mengganggunya.”“Ayo kita pulang,” kata William, ia meraih ponselnya dan menyimpannya dalam kantong jas, setelah itu meraih putrinya dan menggendongnya.“Ayo!” seru William pada Rose yang masih berdiri diam di tempatnya.Dengan terpaksa Rose mengekor di belakang William, menatap putrinya dengan tatapan haru, “Akhirnya dia bisa memeluk ayahnya,” desahnya dengan tatapan bersalah.Sampai di mobil mereka, Rose hanya melihat orang-orang baru. Bahkan yang membuka mobil orang yang tidak pernah melihatnya sebelumnya.“Ibu masuk,” pinta Anantha yang sudah di dalam mobil di atas pangkuan ayahnya.“Baiklah,” katanya seraya menghela napa

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status