Setelah mengantar Deasy pulang ke apartment-nya. Leeray langsung berangkat ke kantornya. Hari ini dia mengizinkan Deasy untuk bekerja dari rumah untuk memulihkan kondisi kaki kanannya yang cedera.
Pagi itu ponselnya berbunyi, Leeray melihat id caller penelepon ternyata papinya. Dia pun segera menerima panggilan itu.
"Halo. Ya, Pi."
"Halo, Lee. Kamu apa bisa ke Jakarta, hari ini?" ucap Leonard, Papi Leeray.
Leeray berpikir sejenak lalu menjawab, "Bisa, Pi. Kalau boleh tahu, ada apa ya kok mendadak harus ke Jakarta?"
"Papi mau kamu membantu mengurus beberapa pekerjaan di Jakarta, jadwal Papi terlalu sibuk dan tidak ada yang membantu karena kamu di Australia," jawab Leonard apa adanya.
"Oohh oke. Leeray akan pesan tiket untuk berangkat siang ini dari Perth. Sampai jumpa di Jakarta, Pi," balas Leeray.
"Oke, thanks, Son. Sampai jumpa," ucap Leonard lalu menutup panggilan telepon itu.
Leeray pun segera meminta sekretarisnya mas
Michael menjemput kakak sulungnya, Leeray, di bandara Soekarno Hatta. Kakaknya itu seperti biasa tampak begitu keren ketika berjalan dari gerbang kedatangan penumpang pesawat di bandara."Hai, Bang. Penerbangannya lancar, kan?" sapa Michael seraya memeluk Leeray dengan akrab."Hai, Mike. Lancar kok. Kita langsung ke kantor saja." Leeray berjalan bersisian dengan Michael ke parkiran mobil.'Bang Leeray memang gila kerja,' batin Michael dalam hatinya."Ehh gimana kabarnya, Deasy? Kalian sudah jadian, kan?" tanya Michael penasaran sembari menyetir AUDI hitamnya keluar dari parkiran bandara Soekarno Hatta.Leeray tersenyum seraya memalingkan wajahnya ke kaca samping mobil.Michael tertawa melihat abangnya yang tersipu malu. "Ayo cerita dong, Bang. Masa sama adik sendiri aja malu ...," goda Michael."Udah jadian, tapi rasanya aneh aja. Keseringan diajak bunuh diri sama Deasy ...," jawab Leeray sembari tertawa.Michael seperti terkej
Tok tok tok."Masuk." Leonard berseru dari dalam ruangannya.Elena masuk ke dalam ruangan CEO lalu menutup pintu dengan rapat. Kemudian dia berjalan ke arah sofa sambil membawa buku agendanya.Wanita cantik bertampang oriental dengan kulit seputih porselen dengan rambut hitam panjang bergelombang sepanjang punggung dengan wajah tirus dan hidung mancung, sepasang mata sipit yang dinaungi bulu mata lentik nan lebat. Tubuhnya ramping dengan tinggi 165cm. Dia berdiri tenang dan anggun di hadapan Leonard."Selamat sore, Tuan Leo. Apa sore ini masih ada janji baru dengan klien?" ucap Elena dengan suara yang lembut seraya memperhatikan bosnya itu.Leonard duduk di sofa memandangi Elena sambil tersenyum tipis. Dia pun lalu berjalan ke arah pintu ruangannya dan menguncinya dari dalam. Dia membiarkan kunci itu tetap menggantung di tempatnya."Acaraku sore ini adalah bertemu dengan kekasih rahasiaku." Leonard tersenyum seraya memeluk Elena dari belakan
Seusai membersihkan dirinya di kamar mandi di ruang CEO, Leonard pun memakai kembali bajunya yang agak kusut. Dia melihat jam tangannya, sudah pukul 19.10. Dia menghabiskan waktu sekitar 2 jam bersama dengan Elena petang ini.Seandainya Leeray tidak berada di Jakarta, mungkin dia akan menuruti permintaan Elena untuk pulang ke apartment bersamanya. Dia masih sanggup melayani kekasihnya itu beberapa ronde lagi.Elena berjalan keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap dan sudah rapi seperti sebelum dia bergumul bersama Leonard. Dia memeluk pinggang Leonard dari belakang. Pria itu sedang berdiri seraya merapikan penampilannya di depan cermin."Uummm ... Leo-ku yang tampan," gumamnya manja.Leonard terkadang begitu heran pada Elena. Bagaimana bisa kekasihnya itu begitu memujanya? Bukankah dia sudah agak tua? Ada perasaan insecure di dalam hatinya, bila Elena suatu hari menemukan pria yang lebih muda yang akan memikat hatinya. Namun, Leonard me
Akhirnya Leonard berhasil pulang ke rumahnya, setelah mengantar pulang Elena ke apartment-nya. Kekasihnya itu begitu berat melepasnya pulang. Leonard memilih menyetir mobilnya sendiri ketika berdua dengan Elena.Kemanjaan Elena ketika hanya berdua saja dengannya begitu sulit untuk ditutupi. Nada suaranya pun begitu berubah dari yang biasanya sopan dan resmi menjadi manis manja yang begitu menggoda.Mini cooper hitam itu dia parkir di samping AUDI hitam milik Michael di garasi. Dia pun masuk ke dalam rumah. Kedua puteranya sedang makan malam bersama. Dia pun menyerahkan jas dan tas kerjanya ke pelayannya lalu cuci tangan di dapur kemudian duduk di meja makan."Bagaimana tadi meeting-nya, Lee? Apa ada kendala?" tanya Leonard pada Leeray sembari mengambil menu makan malam di piring.Leeray pun menjawab sembari masih mengunyah makanannya, "Tenang, Pi. Semuanya lancar, mereka tidak menaikkan harga bahan baku. Oya kulihat di daftar proyek baru, ada
Pagi itu pesawat yang ditumpangi oleh Michael dan Brian, kepala pengawal Leonard, tiba di bandara YIA. Mereka naik taksi online ke apartment Laura di Royal Heritage. James memberitahu Michael bahwa dia menunggu kepulangan Laura di apartment istrinya itu. James juga memberikan kode pass pintu unit apartment Laura di lantai 7 itu.Michael tidak mengerti bagaimana seorang wanita bisa menghilang tanpa jejak di lingkungan kampus. Tentunya ada satpam yang berjaga di penjuru kampus. Seharusnya James meminta bagian keamanan kampus memeriksa CCTV di Lab. PA tempat Laura bekerja kemarin. Mungkin adiknya itu terlalu bingung kemarin, pikir Michael.Akhirnya pukul 09.15, Michael dan Brian sampai di unit apartment Laura. Michael membuka kode pass 888910 seperti yang diberitahukan oleh James di pesan WA.Begitu pintu terbuka, James tampak panik menggendong Laura yang tak sadarkan diri."Bang, antarkan aku dan Laura ke rumah sakit sekarang. Laura pingsan! Ambil kunci mob
Hari ini Deasy berangkat bekerja ke kantor Leeray, desain superblock tersisa lantai 12 saja. Semua desain lantai 1 hingga 11 sudah berhasil dia selesaikan kemarin. Deasy cukup puas dengan hasil pekerjaan tangannya. Untuk sebuah bangunan utuh, ketika sudah selesai dibangun, dia yakin akan sangat megah dan artistik.Leeray setiap malam meneleponnya dengan fitur video call. Pria itu membuatnya sangat rindu. Wajahnya yang tampan itu selalu menghiasi mimpi-mimpinya. Kemarin malam saat Leeray meneleponnya, wajah pria itu seperti banyak beban pikiran dan agak sedih. Namun, Leeray tidak mau menceritakan apa yang terjadi di Jakarta. Pria itu menutup-nutupinya.Deasy segera naik lift ke lantai paling atas gedung kantor Leeray, tempat dimana ruangan CEO berada. Dia tahu ruangan itu pasti kosong karena Leeray belum pulang dari Jakarta. Kakinya sudah sembuh dengan cepat, pijatan Leeray yang menyakitkan malam itu sungguh bermanfaat. Dia sungguh berbakat dalam memijat, hal yang
Setelah puas berlayar hingga matahari terbenam dan langit berubah menjadi lebih gelap, Donovan mengarahkan kapalnya kembali ke dermaga. Sepertinya dia masih belum bisa mendapatkan hati Deasy, dia tahu bahwa gadis seperti Deasy tidak bisa didapatkan dengan pemaksaan. Maka dia tetap memberikan perhatian dan bersikap lembut pada Deasy. Baru kali ini ada gadis yang kebal terhadap pesonanya.Donovan heran sekali dengan selera Deasy, padahal fisik Donovan sangat sempurna. Jauh lebih tampan dibanding Leeray.Tinggi tubuhnya 195 cm, jangkung dengan otot yang terpahat sempurna. Kulitnya kecoklatan terbakar sinar matahari karena dia sama seperti Deasy yang menyukai aktivitas outdoor. Wajahnya sangat tampan dengan mata berwarna coklat keemasan, hidung mancung, bibir tebal berwarna merah muda dengan tulang pipi yang tinggi dan tirus. Rambutnya coklat tua kehitaman agak panjang dengan style agak berantakan yang membuatnya tampak bandel.Apa mungkin Deasy memang menyukai tipe
*Flash Back Off*(Bila merasa lupa dengan cerita di 3 bab awal boleh dibaca ulang)Sepulang dari makan malam di Elizabeth Quay bersama Leeray, Deasy pun ingin menelepon Laura, kakak perempuannya. Dia merasa galau menghadapi situasi yang berubah dengan cepat sepanjang sore hingga malam ini.Tadi siang Deasy menantang Leeray untuk ikut bungee jumping bersamanya dengan menjanjikan akan bercinta dengan kekasihnya itu bila Leeray berani melakukan bungee jumping. Ternyata pria itu menaklukkan ketakutannya dan melompat dari jembatan setinggi 150 meter dari permukaan air di Swan River.Sesuai janjinya, Deasy pun bercinta dengan Leeray di apartment-nya sore tadi. Pria itu sungguh luar biasa. Leeray membuat Deasy mencapai puncak keindahan bercinta berulangkali hingga lemas, takluk dengan keperkasaan pria itu. Itu adalah pengalaman pertama Deasy bercinta dengan seorang pria. Dia melepas keperawanannya bersama Leeray.Ketika Leeray mengetahui dirinya masih per