Share

Bos Gila Kerja

last update Last Updated: 2022-02-24 19:17:47

Bagian perlengkapan gedung menempatkan meja kerja Deasy di dekat meja kerja Leeray sesuai permintaan bos mereka itu.

Sebenarnya Deasy tidak menyangka dia akan bekerja seruangan dengan CEO perusahaan ini. Dengan jarak yang sangat dekat pula. Sungguh tidak nyaman tentunya, seolah dia berada dalam pengawasan khusus sepanjang hari. Namun, itu keinginan bos barunya, dia tidak boleh protes.

Deasy duduk di meja kerjanya lalu bertanya pada Leeray, "Apa yang harus aku kerjakan hari ini, Tuan CEO?"

Pria itu tersenyum geli mendengar panggilan baru  Deasy untuknya. Dia pun menjawab, "Kau harus mulai mengerjakan detail desain bagian dalam gedung. Bukankah di dalam desainmu ada 12 lantai? Kita memiliki jadwal yang ketat untuk proyek ini."

"Oohh baiklah, aku akan mulai mengerjakan desain bangunan mulai lantai 1 hari ini. Apakah aku bisa meminta kertas gambar untuk menggambar sketsa desain, Pak?" balas Deasy seraya menatap Leeray.

"Sebentar ...," tukas Leeray.

Dia menekan interkomnya untuk memanggil sekretarisnya. "Andy, ke ruanganku sekarang."

Sekretarisnya menghadap dan bertanya, "Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?"

"Deasy, kamu bisa meminta barang yang kamu butuhkan pada Andy. Silakan saja ...," ujar Leeray bersandar di kursinya seraya menautkan jemarinya di depan dadanya sambil menatap gadis itu.

Tanpa basa-basi Deasy berbicara pada Andy untuk menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk bekerja. Sebenarnya hari ini dia tidak menyangka akan langsung bekerja setelah menandatangani surat kontrak kerja.

Setelah itu Andy pun berpamitan keluar ruangan Leeray untuk menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan oleh Deasy.

"Oya, Deasy. Jangan panggil aku 'Pak', aku tidak suka kau memanggilku begitu. Panggil aku dengan namaku saja, Cantik," ucap Leeray seraya mengerlingkan matanya pada Deasy. 

Gadis itu mengangkat alisnya agak terkejut lalu menahan tawanya dengan telapak tangannya. Apakah Leeray mencoba merayunya? Di hari pertama dia bekerja? Ahh sepertinya dia terlalu kegeeran! Stop, Deasy! hardiknya dalam hati.

"Lee, berapa waktu yang tersedia untukku menyelesaikan desain superblock ini?" tanya Deasy dengan serius, dia butuh mengetahui dengan pasti berapa banyak waktu yang tersedia untuknya, proyek ini sangat membutuhkan banyak kreativitas dan tenaga.

Pria itu melihat kalender di ponselnya lalu berkata, "Aku ingin dua hari ini paling tidak, kau harus menyelesaikan desain indoor lantai 1. Banyak bahan bangunan yang harus aku pesan dan aku pun tidak ingin pekerja bangunanku menganggur terlalu lama." 

Jawaban Leeray cukup membuat Deasy syok, dia merasa agak panik karena dua hari adalah waktu yang begitu singkat untuk desain lantai satu yang paling luas dan membutuhkan banyak impressions.

"Lee, desain lantai 1 tentu tidak akan selesai dalam 2 hari ...," protes Deasy dengan panik.

"Harus bisa, kau mungkin perlu lembur hingga desain lantai 1 selesai," ucap Leeray datar seraya menatap Deasy yang tampak putus asa.

Oohh tidak! batin Deasy dengan hati mencelos. Dia lupa bahwa bos barunya ini gila kerja. 

Setelah Andy mengantarkan barang-barang yang dibutuhkan oleh Deasy untuk bekerja, gadis itu pun tidak membuang waktu. Segera dia menggambar sketsa desain untuk lantai 1 superblock.

Leeray sesekali mencuri pandang ke arah Deasy sembari memeriksa dokumen-dokumen yang membutuhkan persetujuannya. Ada setumpuk berkas yang harus dia tandatangani sesegera mungkin.

Gadis itu memiliki mata biru yang indah seperti Laura, istri James, adik iparnya karena mereka kakak beradik. Hidung yang mancung dan bibir mungil yang penuh berwarna merah muda dan tampak menawan hati. Rambut Deasy panjang bergelombang berwarna kecoklatan membingkai wajahnya yang rupawan. 

Berada di dekat Deasy membuat pikiran Leeray mengembara jauh. Dia ingin menyusurkan jemarinya di rambut tebal kecoklatan milik Deasy sembari mencicipi bibir yang sangat menggoda itu. 

Ketika melemaskan otot lehernya, Deasy mendapati Leeray sedang melamun memandanginya. Wajahnya pun sontak merona.

Apakah pria itu menyukainya? Sekali lagi Deasy mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak berpikir macam-macam. Dia pun berdehem dan melanjutkan menggambar desainnya.

"Aku akan keluar sebentar untuk membelikanmu makan siang," ucap Leeray seraya memakai jasnya lalu meninggalkan Deasy sendiri di ruangannya.

Deasy pun menghela napas lega, dia merasa tegang dipandangi terus-menerus oleh Leeray. Bos barunya itu tampan, tapi mungkin usia mereka terlalu jauh. Dia masih ingin mengisi hidupnya dengan petualangan.

Sejam kemudian Leeray datang kembali membawakan makan siang untuk Deasy. Satu paket burger dan french fries serta soda. Deasy pun berterimakasih padanya lalu menikmati makan siangnya.

"Boleh kulihat desainmu, Deasy?" tanya Leeray.

"Silakan, tapi ini masih jauh dari selesai." jawab Deasy sembari mengunyah burgernya.

Leeray berjalan ke meja Deasy lalu berdiri di samping Deasy dan membungkuk melihat gambar sketsa desain Deasy. 

"Emmm bagus, keep it up, Deasy!" ujar Leeray menepuk punggung Deasy lalu kembali duduk di meja CEO.

Sentuhan Leeray terasa seperti memiliki aliran listrik di tubuhnya. Deasy merasa lelah karena tubuhnya terasa tegang terus sedari tadi.

"Lee, bolehkah aku mengerjakan desain ini di rumah? Aku pasti akan menyelesaikannya secepatnya," pinta Deasy memelas.

Leeray bertopang dagu lalu menjawab, "Tidak, kau harus mengerjakannya di sini. Aku akan menemanimu lembur hari ini."

Gadis itu pun menepuk jidatnya sendiri. Sial sekali memiliki bos yang tak dapat diajak negosiasi!

Dia pun segera melanjutkan pekerjaannya dan tidak ingin membuang waktu.

Setelah beberapa jam berlalu, hari semakin petang. Pemandangan luar dari kaca ruangan CEO semakin gelap. Deasy pun melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Sudah pukul 18.15, haruskah dia lembur hingga tengah malam? batinnya.

Dia melirik ke arah Leeray yang masih asyik menekuri berkas-berkas di hadapannya. Pria itu memakai kacamata baca. Serius sekali! batin Deasy. Tapi dia nampak sangat tampan dan berwibawa. 

Tok tok tok.

"Ya, masuk," sahut Leeray

Andy, sekretaris pribadi Leeray membawa sebuah bungkusan besar. "Ini mau di taruh di mana, Pak?"

"Sajikan di meja makan, Andy," balas Leeray seraya mencopot kacamata bacanya.

Dengan cekatan, Andy segera membongkar kotak-kotak tempat makanan buatan rumah itu di meja makan. Dia juga menyiapkan 2 piring, 2 gelas, dan 2 set alat makan di meja makan yang dia ambil dari pantry di pojok ruang CEO.

"Deasy, kita makan malam dulu ya. Juru masak di rumahku yang mengirimkan menu makan malam.  Mungkin kau akan menyukai menunya karena juru masakku berasal dari Indonesia," ujar Leeray seraya berdiri lalu berjalan ke arah meja makan bersama Deasy

Gadis itu tampak bersemangat mendengar perkataan Leeray. "Wah aku jarang sekali makan menu makanan Indonesia di sini. Terimakasih, Lee."

Andy diam-diam keluar meninggalkan mereka berdua di ruangan CEO.

Leeray mendekatkan kursinya ke sebelah Deasy. Kemudian mulai menyendokkan menu makanan itu ke piring Deasy satu per satu. 

"Terimakasih, Lee. Aku bisa mengambil makanannya sendiri, tidak perlu repot melayaniku," ucap Deasy malu-malu karena tidak enak hati, bosnya malah melayaninya makan malam. 

"My pleasure, Deasy. Jangan sungkan, makanlah yang banyak," balas Leeray seraya mengisi makanan ke piringnya sendiri. "Ngomong-ngomong, apa makanan favoritmu?"

Sembari mengunyah makanan di mulutnya, Deasy menjawab, "Aku suka sate ayam dan nasi Padang lauk rendang daging."

Leeray menaikkan alisnya sambil tersenyum. "Oohh oke, apa ada lagi menu yang kau sukai?"

"Aku bukan pemilih makanan, Lee. Masakan Indonesia seperti soto, gudeg, gado-gado, opor, gulai, tongseng, apa pun aku suka," jawab Deasy dengan ceria.

Leeray pun tersenyum melihat Deasy yang makan dengan lahap. Hal itu membuat selera makannya menjadi bagus. Belakangan ini dia malas makan sejak pindah ke Australia, rasanya hanya ingin terus bekerja. Mungkin dia harus sering-sering mengajak Deasy makan bersamanya.

Setelah makan malam, mereka berdua pun kembali bekerja. 

Leeray mengirim pesan pada Andy untuk pulang terlebih dahulu karena dia akan menemani Deasy lembur mengerjakan desain lantai 1 superblock.

Malam semakin larut, bahkan sudah lewat tengah malam. Leeray masih membaca proposal-proposal kerjasama bisnis yang dikirim oleh berbagai vendor untuk superblock. Dia tidak menyadari Deasy tertidur dengan kepala terkulai di mejanya.

Akhirnya ketika Leeray menoleh ke meja Deasy, dia pun baru menyadarinya. Mungkin dia sudah keterlaluan memaksa Deasy lembur bersamanya. Bagi Leeray lembur itu hal biasa, dia CEO yang luar biasa performanya di usia yang masih relatif muda.

Kini dia bingung apakah harus membangunkan Deasy atau menidurkannya di ruang tidur CEO.

Setelah merasa bimbang beberapa saat, dia akhirnya memilih untuk menggendong Deasy ke ruang tidur CEO. Dia membaringkan Deasy yang tertidur lelap karena kelelahan bekerja di ranjang queen size di ruang tidur itu lalu menyelimuti tubuh gadis itu dengan bed cover. Dia menyalakan AC ruang tidur itu.

Malam ini sepertinya dia harus tidur di sofa karena tidak mungkin meninggalkan Deasy di kantornya sendirian. Tapi dia ingin mandi dulu karena sejak pagi dia belum sempat mandi lagi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Cinta Sejati yang Seperti Anggur (The END)

    Elena tinggal setengah tahun di rumah Leeray sebelum akhirnya kembali tinggal di Jakarta. Dia memiliki keterikatan yang sangat erat pada Leon secara batin, jadi sulit baginya untuk melepas Leon jauh darinya. Namun, di sisi lain Elena juga memikirkan Leo-nya yang tidak muda lagi dan masih harus bolak-balik Jakarta-Perth naik helikopter demi bisa bersama dengannya.Dalam pikiran Leon yang memang lebih dewasa dibanding bocah seumurnya, diapun memikirkan papinya sehingga meminta Elena untuk kembali ke Jakarta. Dia berjanji akan sekolah dengan rajin dan lulus secepat mungkin.Pada tahun kedua sekolahnya di Applecross Primary School, Leon mendapat tawaran akselerasi pendidikan sebanyak 2 tingkat. Jadi dia langsung naik ke kelas 6 primary school. Ketika Leeray dipanggil oleh kepala sekolah Mr. Thomas Banks dan diberitahu mengenai kabar ini, dia sangat senang sekaligus terkejut."Leon, apa kamu siap bila harus belajar lebih banyak dan lebih cepat dibanding murid yang la

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Makan Malam Nostalgia

    Chef yang dipekerjakan oleh Leeray di resort itu sangat ahli memasak. Menu-menu yang dipesan oleh keluarga Indrajaya memang sengaja dipilih begitu variatif dan sulit. Namun, eksekusi setiap hidangannya terasa lezat dan tampilannya begitu menggugah selera. Tamu yang makan di restoran resort bisa dipastikan tidak akan kecewa."Masakannya enak sekali, Bang. Bolehlah diadu sama masakan Bibi Rina," puji Leon sambil mengambil desert."Aku setuju denganmu, Leon," sahut Midori yang masih mengunyah makanannya.Anak-anak itu sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi orang tuanya. Tahun ini mereka berusia 7 tahun menuju ke 8 tahun."Bang, apa ada live entertainment untuk pengunjung resort nantinya?" tanya Leon penasaran karena saat mereka di resort itu memang tidak ada hiburan selain keindahan alam.Pertanyaan yang mengejutkan dari Leon, memang dia belum mempersiapkannya mengenai live entertainment itu. Namun, sepertinya perlu dirancang konsepnya dengan se

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Midas Touch

    Sepanjang sore itu, Leeray dan Deasy tidak keluar dari kamar yang mereka tempati di resort pulau pribadi milik mereka. Lengan Leeray tak ingin melepaskan dekapannya di tubuh Deasy seolah tidak dapat berpisah jauh dari istrinya.Setelah meminta berulang kali untuk melepaskannya, Deasy pun malah ketiduran di pelukan suaminya dan berhenti protes. Memang tidak ada yang bisa menandingi ego Mr. CEO. Sepertinya sepanjang pernikahan mereka, Deasy hampir selalu berkompromi bila berhadapan dengan Leeray. Suaminya itu terlalu persuasif bila menginginkan sesuatu.Leeray tidak mengantuk, dia memandangi wajah Deasy sambil membelai rambut panjang Deasy, wanita yang dia cintai dengan segenap jiwanya.Perlahan mata Deasy membuka, bulu matanya bergetar seperti sayap kupu-kupu. Dia pun menatap Leeray yang berhadapan dengannya."Apa kau tidak tidur, Lee? Sejak kapan kau memandangiku?" tanya Deasy jengah.Leeray pun tersenyum dan menjawab, "Aku tidak

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   The Lover Secret Island

    Sepanjang sore mereka semua bermain-main di kolam renang dan menikmati snacks and beverages yang disediakan di pool bar oleh chef yang dipekerjakan di sana. Head manager resort itu memang ingin memberikan demo untuk service resort itu sesuai permintaan Leeray.Rencananya bila segalanya sudah siap, mereka akan melakukan launching resort pulau pribadi itu. Hanya saja memang mereka belum menemukan nama yang cocok untuk pulau pribadi itu.Leeray berbicara pada Deasy, "Baby Girl, apa kamu ada ide untuk nama pulau ini? Aku masih belum menemukan nama yang cocok hingga sekarang.""Mungkin kita harus memikirkannya lagi, Lee. Rasanya begitu sulit karena ada perasaan emosional di dalamnya dan nama yang terlalu biasa akan membuat kita kecewa nanti," jawab Deasy dengan bijak.Mereka berdua berendam di dalam kolam renang yang airnya hangat tertimpa sinar matahari siang tadi. Sementara ketiga bocah itu bermain bola di air bersama Leonard dan Elena."T

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Bermalam di Pulau Pribadi

    Setelah bocah-bocah itu pulang dari sekolah, rombongan keluarga Indrajaya bertolak ke pulau pribadi yang masih belum diberi nama itu dengan 2 helikopter. Leon ikut bersama papi maminya, sedangkan Midori dan Poseidon ikut bersama Leeray dan Deasy di helikopter lainnya.Mereka memang berencana untuk menginap semalam di resort yang sudah jadi di pulau pribadi itu, jadi mereka membawa koper berisi pakaian ganti.Perjalanan dengan helikopter memakan waktu sekitar 3 jam lebih sedikit dari helipad samping rumah Leeray ke pulau pribadi itu. Mereka pun sempat tertidur di perjalanan karena mengantuk dan bosan. Akhirnya, mereka pun berhasil mendarat di landasan pesawat yang dibangun di sisi barat pulau itu. Leeray sengaja membuat bandara kecil agar jet pribadi atau pesawat komersil yang tidak terlalu besar dapat mendarat di pulau itu untuk tujuan menarik customer berkantong tebal.Leonard membantu Elena dan Leon turun dari helikopter. Brian, pengawal pribadinya memba

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Menemukan Cinta Sejati

    Sore itu sekitar pukul 16.00 saat matahari sudah tidak terlalu terik, Deasy dan Leeray memakai baju berkuda mereka. Mereka sudah berjanji untuk mengajari anak-anak berkuda.Leonard dan Elena juga ikut berjalan kaki ke istal untuk melihat-lihat kuda koleksi Leeray. Awalnya hanya ada 2 ekor ketika Leeray membelikan kuda itu untuk ulang tahun Deasy 6 tahun lalu saat anak-anaknya masih bayi. Tetapi, kemudian Leeray memutuskan untuk melakukan breeding kuda Thoroughbred itu. Terkadang ada kolektor kuda ras bagus yang membeli keturunan kuda miliknya dengan harga fantastis.Leeray terkadang meminta James, adik nomor tiganya yang berprofesi sebagai dokter hewan untuk mengecek kesehatan kuda-kudanya sekaligus mengajak Jacob dan Joshua, putera kembarnya mengunjungi Midori dan Poseidon, sepupu mereka."Kudanya total ada berapa ekor, Lee?" tanya Leonard sembari merangkul pinggang Elena memasuki istal yang bagus dan bersih itu."Sekarang total ada 10 ekor kuda, Pi. Aku

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Kejutan dari Jakarta

    Setelah mengurus keperluan administrasi pindah sekolah baru untuk Leon, Leeray menunggu Midori dan Poseidon pulang sekolah. Dia sengaja cuti kerja sehari untuk menyelesaikan berbagai hal terkait sekolah Leon. Dia menemani Leon berkeliling sekolah barunya, Applecross Primary School."Bang, apa tidak masalah hari ini Abang tidak masuk kantor?" tanya Leon sambil berjalan di sebelah Leeray mengelilingi sekolah barunya yang sangat luas.Leeray menoleh ke arah Leon yang lebih pendek darinya. "Nggakpapa, sehari saja. Abang nggak ada janji di kantor kok hari ini," jawabnya sembari tersenyum tipis. Mereka berdua lebih mirip seperti ayah dan anak dibanding seperti kakak beradik.Bel tanda usai pelajaran sekolah hari itu berbunyi nyaring. Para siswa Applecross Primary School berhamburan keluar dari ruang kelas mereka masing-masing.Midori dan Poseidon keluar dari ruang kelasnya dan melihat papi mereka berjalan di koridor sekolah bersama Leon."Pap

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Mendaftar Sekolah Baru

    Seusai makan malam, anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena Midori dan Poseidon besok harus masuk sekolah. Leon pun lelah setelah melakukan perjalanan jauh Jakarta-Perth. Kamarnya ada di sudut berbeda satu kamar dengan Poseidon, dia sendiri yang memilih kamar itu. Di mansion house Leeray ada sekitar 10 kamar yang sebagian besar berukuran sedang yang cocok untuk anak-anak hingga remaja.Kamar yang dulu ditempati oleh Papi Leo dan Elena ketika mengandung Leon masih dirawat dalam kondisi kosong. Leeray memang menyediakannya kalau sewaktu-waktu papinya ingin berkunjung ke rumahnya.Sementara itu di Jakarta, papinya sedang berusaha keras mengalihkan pikiran Elena yang mengkuatirkan putera tunggalnya yang tadi pagi berangkat ke Perth. Leonard sadar betul bahwa Elena memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Leon.Tangan Leonard membelai pipi Elena sembari berkata, "El Sayang, jangan menguatirkan Leon lagi ya. Leeray sudah mengirimkan fot

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Menjemput Leon

    Pukul 15.00 waktu Perth. Kedua anak kembar dan papi mami mereka sudah menunggu Leon di ruang tunggu gerbang kedatangan penumpang pesawat dari Indonesia.Bocah 7 tahun yang tampan itu menyeret sendiri kopernya yang tampak agak terlalu besar untuknya. Keluarga Leeray tertawa melihatnya.Dengan segera, Leeray membantu Leon membawakan kopernya. Mereka berpelukan sebentar. Sebenarnya status mereka kakak beradik hanya saja berbeda 36 tahun usia dan berbeda ibu."Penerbangannya lancar 'kan, Leon?" tanya Leeray."Lancar, Bang. Pilotnya bagus," jawab Leon."Leeoooonnn!" seru Midori seraya berlari menubruk tubuh Leon memeluknya erat.Leon pun menyeringai memeluk keponakan yang seusianya itu. Kemudian Poseidon juga memeluknya sekalipun tidak seheboh Midori."Welcome to Perth, Leon!" ucap Poseidon lalu mengacak-acak rambut Leon dengan iseng sambil menyengir bandel mirip kebiasaan maminya.Midori pun melepaskan pelukannya pada Leon. Kemudia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status