Share

Jebakan Mr. CEO

last update Last Updated: 2022-02-22 09:10:19

Leeray membeli sebuah gedung perkantoran di CBD (Central Business District)  di kota Perth, Australia. Gedung itu berlantai 8 dan ruang kerjanya terletak di lantai 8. Dia tidak pernah mau menempati lantai selain lantai tertinggi di setiap gedung kantornya dari dulu. 

Suatu sifat egosentrik yang mendarah daging untuk selalu berada di puncak kekuasaan, doktrin papinya sejak Leeray kecil.

Sore ini, dia memimpin meeting kantor cabang klan Indrajaya di kota Perth. Mereka akan memutuskan pilihan desain untuk superblock yang akan dibangun di tengah kota Perth. 

Ada banyak desain bangunan yang menarik yang ditampilkan di layar LCD di ruang meeting. 

Sekretaris pribadinya, Andy mengoperasikan LCD dengan laptopnya menampilkan desain bangunan yang telah dikirim oleh para desainer ke surel kantor.

"No. No. Yes. No. Yes. No. Yes. No. No ...," ucap Leeray ketika melihat tampilan desain yang muncul bergantian di layar LCD. 

Andy pun berkata, "Ini 3 desain yang mendapat 'YES' dari Pak Leeray tadi." Dia menampilkan 3 desain gambaran tangan itu dalam 1 slide berjejer.

"Aku suka ide bangunan piramide itu, Andy. Bagaimana dengan yang lain?" Leeray mengedarkan pandangannya ke peserta meeting pagi itu.

Leeray memuji sang desainer bangunan piramide itu dalam hatinya. Kantor CEO berada di puncak piramide raksasa di tengah kota Perth, ide itu menembak ego Leeray dengan tepat sasaran. 

Salah satu pimpinan tim proyek berbicara, "Saya rasa desain piramide itu iconic sekali, Pak. Akan sangat menarik bila sudah jadi bangunannya. Kontras dengan bentuk bangunan di sekitarnya."

Leeray pun mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan pendapat anak buahnya. "Andy, hubungi pemilik desain itu secepatnya. Aku ingin dia segera mengerjakan detail desain bagian dalam bangunan per lantai. Kita butuh gambaran utuh dari bangunan piramide itu dari sisi dalam gedung," ujar Leeray dengan praktis.

"Siap, Pak. Saya hubungi desainer ini seusai meeting," jawab Andy menatap bosnya. Pria itu memiliki aura yang mendominasi.

*****

"Baik, Pak. Besok pagi saya akan datang ke kantor Bapak. Terimakasih atas informasinya," ucap Deasy di telepon lalu mematikan panggilan itu.

"YESS! Yuhuuuu ...," seru Deasy dengan gembira. Dia mendapat sebuah proyek besar.

Beberapa hari yang lalu dia melihat pengumuman di website kampusnya tentang open recruitment desainer bangunan superblock di kota Perth. Dia mencoba mengirimkan satu desainnya ke alamat surel perusahaan itu. Sebenarnya dia tidak banyak berharap desainnya akan terpilih karena sebelumnya dia belum pernah membuat desain untuk proyek sebesar itu.

Deasy melihat-lihat baju di lemarinya untuk dia kenakan besok ke kantor perusahaan properti itu. Sebuah setelan blazer biru tua dan celana panjang senada dengan dalaman ruffle blouse warna putih sepertinya cukup trendy dan memiliki kesan profesional. Dia akan memakai setelan ini besok pagi.

Setelah memilih baju, Deasy pun berbaring di ranjangnya menunggu kantuk datang, dia harus bangun pagi besok. 

Akhirnya pagi pun merekah, Deasy segera mandi lalu berdandan sedikit, dia memakai foundation dan bedak lalu memoleskan lipstik berwarna red natural di bibirnya. Setelah itu dia menyemprotkan parfum ke tubuhnya sebelum memakai setelan baju yang dia pilih semalam.

Setelah sarapan sandwich buatannya sendiri, Deasy pun turun ke basement untuk naik mobil Mazda 3 hijaunya. Biasanya dia lebih memilih naik transportasi publik, tapi berhubung hari ini adalah hari yang spesial, dia pun menggunakan mobil pribadinya.

Jalanan kota Perth pagi ini masih lengang, Deasy berpikir janji temunya di kantor ini pagi sekali. Mungkin CEO perusahaan itu orang yang rajin dan bisa jadi workaholic. Jam 8 pagi sudah mulai bekerja? Bahkan kota ini belum terbangun!

Akhirnya dia sampai di gedung bertingkat 8 itu. Resepsionis di lantai 1 memintanya untuk langsung naik ke lantai 8, tempat di mana kantor CEO berada.

Jantung Deasy berdebar kencang, bagaimana pun ini pengalamannya bekerja di sebuah perusahaan besar.

Ting. Lift berhenti di lantai 8. Hanya ada 1 pintu di hadapannya ketika keluar dari lift. Besar sekali kantor CEO ini, batin Deasy.

Deasy merapikan penampilannya di kaca pintu lift lalu mengetuk pintu kantor CEO itu. 

Tok tok tok.

"Ya. Masuk!" ucap suara pria dari dalam ruang CEO.

Sosok gadis muda yang masuk ke dalam ruang kantornya nyaris membuat jantung Leeray melompat dari tempatnya. Mulutnya menganga karena terkejut dan kehilangan kata-katanya.

Deasy pun menyapa terlebih dahulu, dia terkejut tapi tidak se-syok Leeray. "Lee, apakah kau CEO perusahaan ini?" tanya Deasy penasaran.

Pria itu segera berdiri lalu bergegas mendekati Deasy yang berdiri di dekat pintu. Aroma dedaunan hutan itu menyerbu indera penciumannya. Sebenarnya dia ingin merengkuh gadis itu dalam pelukannya, dia sangat merindukannya. Tapi mereka tak ada hubungan apa pun, belum ....

Leeray pun mengulurkan tangannya pada Deasy yang kemudian dijabat dengan erat. "Apa kabar, Deasy?" ucap Leeray berbasa-basi dengan salah tingkah. 

Wow. Gadis ini bisa membuatnya salah tingkah! Belum pernah ada siapa pun yang sanggup membuatnya kehilangan ketenangan.

"Baik, Lee. Ehmmm ... aku diminta ke sini pagi ini pukul 08.00. Pak Andy meneleponku kemarin, dia mengatakan CEO perusahaan ini ingin bertemu langsung denganku," ujar Deasy menatap Leeray dengan tenang. Pria itu seperti salah tingkah, batin Deasy dengan geli.

Leeray pun lebih terkejut lagi. "Kau pemilik desain piramide itu?" tebak Leeray bersedekap seraya menggosok bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di pipi dan dagunya.

Gadis itu tersenyum seraya mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan Leeray.

Kini Leeray mengalami pusaran emosi yang begitu membingungkan antara ingin bersorak gembira dan bimbang harus memposisikan dirinya sebagai bos baru Deasy, dia perfeksionis dan demanding dalam pekerjaannya. 

Apa gadis ini sanggup menyesuaikan diri dengan sifatnya itu atau malah kabur lagi tanpa pesan seperti beberapa waktu lalu?

"Ohh oke, kau harus mulai bekerja hari ini, Deasy. Kita punya deadline dengan jadwal yang ketat untuk proyek superblock ini. Duduklah dulu di sofa. Aku harus mengurus sesuatu ...," ujar Leeray menunjuk sofa di tengah ruangan kerjanya yang super luas itu.

Leeray menekan interkomnya. "Andy, ke ruanganku sekarang."

Tak lama kemudian sekretaris pribadi Leeray masuk ke ruangan CEO. "Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

Leeray duduk bersandar di kursi singgasana CEO nya seraya berkata, "Aku mau kau minta ke bagian perlengkapan gedung, sebuah meja kerja untuk desainer proyek superblock kita. Taruh di dekat meja kerjaku di sebelah situ." Tunjuk Leeray ke posisi yang dia inginkan untuk meja kerja Deasy.

Dia ingin memandangi gadis itu sepanjang hari. Tentu saja sembari dia bekerja. Suatu pengaturan yang menyenangkan baginya. Leeray tersenyum sekilas melirik ke Deasy yang sedang duduk di sofa memandangi sekeliling ruang kerja Leeray.

"Baik, Pak. Segera saya siapkan meja kerjanya. Apa ada lagi tugas yang lain?" balas Andy dengan sopan.

"Tidak. Kau boleh keluar sekarang," ucap Leeray menatap Andy dengan ekspresi datar.

Ahh ... kontrak kerja, Leeray teringat hal penting itu. Dia harus mengikat gadis itu agar tidak kabur darinya lagi. Dia pun mengambil map kontrak kerja yang sudah disiapkan sekretarisnya di meja.

"Deasy ... kemarilah! Kau harus menandatangani perjanjian kontrak kerja di perusahaan ini terlebih dahulu," panggil Leeray dari meja kerjanya.

Deasy pun bergegas menuju ke meja Leeray lalu duduk di hadapan pria itu. Dia menekuri map berisi berkas perjanjian kontrak kerja dalam bahasa Inggris itu. 

Dia paham inti dari perjanjian kontrak kerja itu, dia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak yang diterimanya dan mematuhi semua perintah atasannya. Kontrak itu dibuat dengan penalti yang besar untuknya bila sampai dilanggar. 

Akhirnya Deasy pun membubuhkan paraf di setiap lembar kontrak perjanjian kerja itu dan tanda tangan di bagian akhir berkas itu bersebelahan dengan tandatangan Leeray.

Leeray tersenyum puas ketika melihat Deasy menyelesaikan tanda tangannya di surat perjanjian kontrak kerja. Dia akan memastikan gadis itu menjadi miliknya di akhir periode kontrak kerjanya. Sungguh takdir yang tak terduga, gadis yang dia idam-idamkan justru datang sendiri ke hadapannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andi Eny
diikat dengan kontrak mantap lee
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Cinta Sejati yang Seperti Anggur (The END)

    Elena tinggal setengah tahun di rumah Leeray sebelum akhirnya kembali tinggal di Jakarta. Dia memiliki keterikatan yang sangat erat pada Leon secara batin, jadi sulit baginya untuk melepas Leon jauh darinya. Namun, di sisi lain Elena juga memikirkan Leo-nya yang tidak muda lagi dan masih harus bolak-balik Jakarta-Perth naik helikopter demi bisa bersama dengannya.Dalam pikiran Leon yang memang lebih dewasa dibanding bocah seumurnya, diapun memikirkan papinya sehingga meminta Elena untuk kembali ke Jakarta. Dia berjanji akan sekolah dengan rajin dan lulus secepat mungkin.Pada tahun kedua sekolahnya di Applecross Primary School, Leon mendapat tawaran akselerasi pendidikan sebanyak 2 tingkat. Jadi dia langsung naik ke kelas 6 primary school. Ketika Leeray dipanggil oleh kepala sekolah Mr. Thomas Banks dan diberitahu mengenai kabar ini, dia sangat senang sekaligus terkejut."Leon, apa kamu siap bila harus belajar lebih banyak dan lebih cepat dibanding murid yang la

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Makan Malam Nostalgia

    Chef yang dipekerjakan oleh Leeray di resort itu sangat ahli memasak. Menu-menu yang dipesan oleh keluarga Indrajaya memang sengaja dipilih begitu variatif dan sulit. Namun, eksekusi setiap hidangannya terasa lezat dan tampilannya begitu menggugah selera. Tamu yang makan di restoran resort bisa dipastikan tidak akan kecewa."Masakannya enak sekali, Bang. Bolehlah diadu sama masakan Bibi Rina," puji Leon sambil mengambil desert."Aku setuju denganmu, Leon," sahut Midori yang masih mengunyah makanannya.Anak-anak itu sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi orang tuanya. Tahun ini mereka berusia 7 tahun menuju ke 8 tahun."Bang, apa ada live entertainment untuk pengunjung resort nantinya?" tanya Leon penasaran karena saat mereka di resort itu memang tidak ada hiburan selain keindahan alam.Pertanyaan yang mengejutkan dari Leon, memang dia belum mempersiapkannya mengenai live entertainment itu. Namun, sepertinya perlu dirancang konsepnya dengan se

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Midas Touch

    Sepanjang sore itu, Leeray dan Deasy tidak keluar dari kamar yang mereka tempati di resort pulau pribadi milik mereka. Lengan Leeray tak ingin melepaskan dekapannya di tubuh Deasy seolah tidak dapat berpisah jauh dari istrinya.Setelah meminta berulang kali untuk melepaskannya, Deasy pun malah ketiduran di pelukan suaminya dan berhenti protes. Memang tidak ada yang bisa menandingi ego Mr. CEO. Sepertinya sepanjang pernikahan mereka, Deasy hampir selalu berkompromi bila berhadapan dengan Leeray. Suaminya itu terlalu persuasif bila menginginkan sesuatu.Leeray tidak mengantuk, dia memandangi wajah Deasy sambil membelai rambut panjang Deasy, wanita yang dia cintai dengan segenap jiwanya.Perlahan mata Deasy membuka, bulu matanya bergetar seperti sayap kupu-kupu. Dia pun menatap Leeray yang berhadapan dengannya."Apa kau tidak tidur, Lee? Sejak kapan kau memandangiku?" tanya Deasy jengah.Leeray pun tersenyum dan menjawab, "Aku tidak

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   The Lover Secret Island

    Sepanjang sore mereka semua bermain-main di kolam renang dan menikmati snacks and beverages yang disediakan di pool bar oleh chef yang dipekerjakan di sana. Head manager resort itu memang ingin memberikan demo untuk service resort itu sesuai permintaan Leeray.Rencananya bila segalanya sudah siap, mereka akan melakukan launching resort pulau pribadi itu. Hanya saja memang mereka belum menemukan nama yang cocok untuk pulau pribadi itu.Leeray berbicara pada Deasy, "Baby Girl, apa kamu ada ide untuk nama pulau ini? Aku masih belum menemukan nama yang cocok hingga sekarang.""Mungkin kita harus memikirkannya lagi, Lee. Rasanya begitu sulit karena ada perasaan emosional di dalamnya dan nama yang terlalu biasa akan membuat kita kecewa nanti," jawab Deasy dengan bijak.Mereka berdua berendam di dalam kolam renang yang airnya hangat tertimpa sinar matahari siang tadi. Sementara ketiga bocah itu bermain bola di air bersama Leonard dan Elena."T

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Bermalam di Pulau Pribadi

    Setelah bocah-bocah itu pulang dari sekolah, rombongan keluarga Indrajaya bertolak ke pulau pribadi yang masih belum diberi nama itu dengan 2 helikopter. Leon ikut bersama papi maminya, sedangkan Midori dan Poseidon ikut bersama Leeray dan Deasy di helikopter lainnya.Mereka memang berencana untuk menginap semalam di resort yang sudah jadi di pulau pribadi itu, jadi mereka membawa koper berisi pakaian ganti.Perjalanan dengan helikopter memakan waktu sekitar 3 jam lebih sedikit dari helipad samping rumah Leeray ke pulau pribadi itu. Mereka pun sempat tertidur di perjalanan karena mengantuk dan bosan. Akhirnya, mereka pun berhasil mendarat di landasan pesawat yang dibangun di sisi barat pulau itu. Leeray sengaja membuat bandara kecil agar jet pribadi atau pesawat komersil yang tidak terlalu besar dapat mendarat di pulau itu untuk tujuan menarik customer berkantong tebal.Leonard membantu Elena dan Leon turun dari helikopter. Brian, pengawal pribadinya memba

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Menemukan Cinta Sejati

    Sore itu sekitar pukul 16.00 saat matahari sudah tidak terlalu terik, Deasy dan Leeray memakai baju berkuda mereka. Mereka sudah berjanji untuk mengajari anak-anak berkuda.Leonard dan Elena juga ikut berjalan kaki ke istal untuk melihat-lihat kuda koleksi Leeray. Awalnya hanya ada 2 ekor ketika Leeray membelikan kuda itu untuk ulang tahun Deasy 6 tahun lalu saat anak-anaknya masih bayi. Tetapi, kemudian Leeray memutuskan untuk melakukan breeding kuda Thoroughbred itu. Terkadang ada kolektor kuda ras bagus yang membeli keturunan kuda miliknya dengan harga fantastis.Leeray terkadang meminta James, adik nomor tiganya yang berprofesi sebagai dokter hewan untuk mengecek kesehatan kuda-kudanya sekaligus mengajak Jacob dan Joshua, putera kembarnya mengunjungi Midori dan Poseidon, sepupu mereka."Kudanya total ada berapa ekor, Lee?" tanya Leonard sembari merangkul pinggang Elena memasuki istal yang bagus dan bersih itu."Sekarang total ada 10 ekor kuda, Pi. Aku

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Kejutan dari Jakarta

    Setelah mengurus keperluan administrasi pindah sekolah baru untuk Leon, Leeray menunggu Midori dan Poseidon pulang sekolah. Dia sengaja cuti kerja sehari untuk menyelesaikan berbagai hal terkait sekolah Leon. Dia menemani Leon berkeliling sekolah barunya, Applecross Primary School."Bang, apa tidak masalah hari ini Abang tidak masuk kantor?" tanya Leon sambil berjalan di sebelah Leeray mengelilingi sekolah barunya yang sangat luas.Leeray menoleh ke arah Leon yang lebih pendek darinya. "Nggakpapa, sehari saja. Abang nggak ada janji di kantor kok hari ini," jawabnya sembari tersenyum tipis. Mereka berdua lebih mirip seperti ayah dan anak dibanding seperti kakak beradik.Bel tanda usai pelajaran sekolah hari itu berbunyi nyaring. Para siswa Applecross Primary School berhamburan keluar dari ruang kelas mereka masing-masing.Midori dan Poseidon keluar dari ruang kelasnya dan melihat papi mereka berjalan di koridor sekolah bersama Leon."Pap

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Mendaftar Sekolah Baru

    Seusai makan malam, anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena Midori dan Poseidon besok harus masuk sekolah. Leon pun lelah setelah melakukan perjalanan jauh Jakarta-Perth. Kamarnya ada di sudut berbeda satu kamar dengan Poseidon, dia sendiri yang memilih kamar itu. Di mansion house Leeray ada sekitar 10 kamar yang sebagian besar berukuran sedang yang cocok untuk anak-anak hingga remaja.Kamar yang dulu ditempati oleh Papi Leo dan Elena ketika mengandung Leon masih dirawat dalam kondisi kosong. Leeray memang menyediakannya kalau sewaktu-waktu papinya ingin berkunjung ke rumahnya.Sementara itu di Jakarta, papinya sedang berusaha keras mengalihkan pikiran Elena yang mengkuatirkan putera tunggalnya yang tadi pagi berangkat ke Perth. Leonard sadar betul bahwa Elena memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Leon.Tangan Leonard membelai pipi Elena sembari berkata, "El Sayang, jangan menguatirkan Leon lagi ya. Leeray sudah mengirimkan fot

  • Terjerat Cinta Milyarder Seksi   Menjemput Leon

    Pukul 15.00 waktu Perth. Kedua anak kembar dan papi mami mereka sudah menunggu Leon di ruang tunggu gerbang kedatangan penumpang pesawat dari Indonesia.Bocah 7 tahun yang tampan itu menyeret sendiri kopernya yang tampak agak terlalu besar untuknya. Keluarga Leeray tertawa melihatnya.Dengan segera, Leeray membantu Leon membawakan kopernya. Mereka berpelukan sebentar. Sebenarnya status mereka kakak beradik hanya saja berbeda 36 tahun usia dan berbeda ibu."Penerbangannya lancar 'kan, Leon?" tanya Leeray."Lancar, Bang. Pilotnya bagus," jawab Leon."Leeoooonnn!" seru Midori seraya berlari menubruk tubuh Leon memeluknya erat.Leon pun menyeringai memeluk keponakan yang seusianya itu. Kemudian Poseidon juga memeluknya sekalipun tidak seheboh Midori."Welcome to Perth, Leon!" ucap Poseidon lalu mengacak-acak rambut Leon dengan iseng sambil menyengir bandel mirip kebiasaan maminya.Midori pun melepaskan pelukannya pada Leon. Kemudia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status