Share

bab 8

Lucas duduk diam di depan kemudi, menatap ke depan tanpa berkedip.

Kemudian dia mengedipkan matanya, lalu tangannya meraih ponselnya.

Menekan tanda cepat pada nomor ponselnya.

"Selidiki siapa gadis yang masuk ke kamarku saat menginap di hotel kemarin, jangan ada yang terlewat sedikitpun!"

Setelah selesai bicara, Lucas mematikan ponselnya.

Kemudian membawa mobilnya keluar dari klub parkiran malam tersebut.

Tidak berapa lama mobil itu perlahan memasuki kompleks villa mewah, dan berhenti di depan villa yang cukup mewah dan elite.

Mobil itu kemudian memasuki pelataran halaman villa tersebut, dan langsung masuk ke garasi yang terpisah dari villa.

Villa mewah tersebut adalah milik pribadi Lucas, dia tidak begitu sering datang ke sana.

Kalau perlu ketenangan, barulah dia akan menginap di villa tersebut beberapa hari, baru kemudian kembali ke Mansion.

Sejak Ayahnya menderita penyakit jantung, Lucas yang mengambil alih perusahaan Ayahnya.

Saat usia Lucas baru dua puluh satu tahun, dengan usahanya, Sylvester Group menjadi perusahaan yang terkuat dan nomor satu di kota mereka.

Sekarang usianya sudah dua puluh sembilan tahun, dan Lucas telah menambah cabang Sylvester Group sampai keluar negeri.

Menurut kebanyakan orang, Lucas merupakan pria yang sulit disenangkan hatinya.

Dan pria yang dingin, tidak suka di dekat wanita yang belum dikenalnya.

Sebenarnya, sekali pun Lucas sudah kenal dengan seorang wanita yang sudah dikenalnya, tetap saja Lucas sangat sulit untuk didekati.

Ada rumor yang mengatakan, kalau dia pria penyuka sesama jenis, tapi pada kenyataannya Lucas tidak pernah dekat dengan seorang pria.

Hanya Asistennya yang selalu setia berada di dekatnya, dan rekannya dalam menyelesaikan segala pekerjaannya.

Di kalangan pengusaha, Lucas adalah calon menantu idaman, kalau bisa mengikat tali kekeluargaannya, pasti perusahaan mereka akan terjamin masa depannya.

Apa pun yang dilakukan Lucas, sahamnya selalu melambung naik, dan menjadi peringkat satu.

Tangan dinginnya yang bagaikan besi, mampu membuat sesuatu menjadi luar biasa.

Lucas memasuki villa nya, dan langsung menuju bar nya.

Mengambil wine dalam lemari, dan menuangnya dalam gelas tinggi.

Duduk sendirian di kursi bar, sambil melamun memikirkan gadis mungil saat menginap di kamar hotel kemarin.

Dia masih ingat, wajah gadis itu sangat ketakutan, dan menangis begitu sedihnya.

Memohon padanya agar di kelupakan, karena gadis itu berkata, kalau dia sebenarnya salah masuk kamar.

Lucas meneguk wine nya dengan sekali teguk, kepalanya terasa begitu sakit memikirkan kesalahan yang telah dia lakukan.

Bagaimana pun, dia harus bertanggung jawab, karena telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan.

Tapi, tubuh indah gadis itu membuat dia gelap mata, dan sangat sayang kalau di abaikan.

Tubuh Lucas bereaksi memandang tubuh yang begitu indah itu, sangat ramping dan penuh.

Lucas menelan ludahnya membayangkan tubuh Julia, dia ingin memeluk tubuh itu lagi.

Dan bibirnya, sangat lembut dan enak di ciumnya.

"Sial!" Maki Lucas mengumpat, otaknya jadi mesum memikirkan bagaimana dia telah menyentuh tubuh Julia.

Lucas mengepal tangannya dengan erat, pria itu merasakan tubuhnya beraksi hanya dengan membayangkan tubuh Julia.

Lucas kembali menuang wine nya, dia ingin menenangkan pikirannya.

Dengan mabuk dia akan melupakan kesalahan yang telah dia lakukan, dan tidak akan memikirkan Julia lagi.

Berulang kali Lucas menuang wine ke dalam gelasnya, sampai wajahnya memerah karena pengaruh alkohol pada wine mulai bereaksi tubuh dan otaknya.

Lucas kemudian merasakan tubuhnya sangat panas, dengan gerakan perlahan karena sudah mulai mabuk, tangannya mulai membuka pakaiannya.

Kepalanya mulai terasa ringan dan melayang, tubuhnya yang panas terasa nyaman.

Dengan terhuyung Lucas melangkah menuju tangga, dengan memegang pinggiran tangga, perlahan Lucas naik ke lantai atas.

Wajahnya semakin memerah, kemejanya sudah terbuka menampilkan tubuh atletisnya.

Perutnya yang sixpack, terlihat begitu kekar, dengan bahunya yang lebar, membuat dadanya terlihat bidang.

Lucas menuju kamar utama di lantai atas, dengan terhuyung-huyung Lucas membuka pintu kamar itu.

Dan tidak lupa mengunci kembali pintu interiornya.

Tangannya kemudian melepaskan kemejanya, dan membuangnya sembarangan ke lantai kamar.

Berikutnya celana panjangnya, dan sepatunya.

Melemparkannya dengan sembarangan ke lantai kamar, dan kini pria itu hanya memakai pakaian kecil yang membalut daerah sensitifnya.

Tubuh kekar itu pun kemudian ambruk ke atas tempat tidur, dan dengan selimut malas yang menarik untuk menutupi seluruh tubuh yang hampir polos tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status