Share

Terjerat Gaya Hidup
Terjerat Gaya Hidup
Author: Dwif

BAB 1 : Bertemu dengan teman lama

Aku baru saja sampai di studio senam Kharisma, Hari ini adalah jadwal senam Aero BL di klub itu. Aku celingukan kesana kemari mencari anggota yang lain, tetapi coach dan teman-teman senam ku belum datang, akhirnya Aku memutuskan untuk duduk di dekat pintu dan memainkan ponselku. Aku berselancar di Dunia maya, melihat profile F* dan I* teman- teman ku. Tiba-tiba mataku tertuju pada seseorang yang Aku kenal, Aku meng-klik foto profilenya

“Wooow, Kartika Wulansari?ini beneran Tika?Kenapa dia beda sekali sekarang? dia cantik sekali” Batin ku dalam hati.

“Hai Mel..baru datang atau dari tadi” sapa mpok inung teman senamku. Aku menutup ponselku untuk menjawab sapaannya

“Udah dari tadi mpok..tapi kok masih sepi ya??biasanya kan jam segini udah pada kumpul”

“Alaah Mel..mel ..kamu kaya ga tau aja emak-emak zaman now..bilang nya sih OTW alias On The Way padahal sih masih dirumah baru mau mandi” ujar Mpok Inung dengan gaya kocaknya yang membuat Aku terkekeh. Aku dan Mpok inung ngobrol sambil bercanda, untuk menghilangkan rasa bosan menunggu anggota peserta yang lain

Tak lama, Akhirnya Coach dan Teman-teman peserta senam sudah banyak yang datang dan Kami pun segera masuk ke dalam studio untuk memulai senam.

Coach Erni sedang memasang musik, ketika tiba-tiba pintu masuk studio dibuka oleh seseorang, Seorang wanita cantik datang terlambat, semua mata tertuju padanya.

“Maaf ya , saya terlambat datangnya” katanya tersenyum pada semua orang sambil meletakkan tas di loker dan berjalan menuju area senam dan berdiri tepat disampingku.

Dia tersenyum pada ku, Aku membalas senyumnya

“Loh Melia..elo Melia kan?” tanyanya padaku.

Aku mengernyitkan keningku sambil berpikir siapa wanita cantik ini, kenapa Dia kenal Aku??

“Melia..Iihh jahat banget sih elo, Masa Elo engga kenal Gue lagi?” Katanya cemberut

Aku memperhatikan wajahnya dengan teliti, memang sepertinya wajahnya itu familiar sekali untukku Dan upppss, mataku membulat sempurna, yach Aku tahu siapa dia.

“Ya Allah....Gue baru ingat sekarang, Elo tika kan? Kartika Wulansari? Tanyaku untuk memastikan

“Iyalah masa elo lupa sih Mel, Gue Tika, Kartika Wulansari, kita kan temen akrab waktu SMP” Kata Tika berbisik

“Pangling Gue lihat Elo sekarang Tik, cantik banget, sumpah” kataku takjub sambil menatap wajahnya

“Ih Melia, Elo bisa aja nih” jawabnya sambil terkekeh

“Nanti kita terusin ngobrolnya nya Tika, udah mulai tuh”

“Ok..” sahutnya sambil mengedipkan sebelah matanya

Sepanjang senam Aku jadi ga konsentrasi, karena ingin cepat-cepat ngobrol lagi sama Tika. Karena Aku sungguh-sungguh iri sama Tika yang sekarang, Dia sangat berubah sekali. Aku saja hampir tak mengenalinya.

Akhir setelah proses pendinginan senam pun selesai. Aku menghela nafas lega. Aku bergegas mendekati Tika.

“Tik, elo masih tinggal di rumah elo yang dulu?di gang Purwo?”tanya ku menyelidik sambil membuka percakapan

“Masih lah Mel, makanya elo main dong ke rumah Gue, dah lama elo ga main” Kata Tika sambil mengelap wajah dan tubuhnya yang berkeringat

“Elo masih sama Mas Danang kan?”

“Ya masih lah Mel, emang mau sama siapa lagi”

“Kali aja elo dah ganti casing, kan Elo sekarang cantik banget” candaku pada Tika

“wkwkkakka..HP kali ah casing”

Kami pun tertawa, bernostalgia ketemu teman lama

“Elo sendiri masih sama Mas Erlang?” tanya Tika padaku

“Ya masih lah Tik, emang ada yang mau sama Gue? Ibu-ibu 2 anak, kucel, hitam, pesek, jelek” candaku sambil tertawa

“Ih itu mah majas hiperbola alias melebih-lebihkan” Tika tertawa

“Elo itu cantik Mel, engga diapa-apain aja dah cantik..tinggal poles sedikit, jadi sempurna cantiknya” puji Tika padaku. Aku tersipu mendengar pujian Tika

“Ah Elo bisa aja Tik, Gue jelek begini di bilang cantik”

“Iiiih Melia ..beneran..Elo tuh cantik tau, Elo Cuma perlu skin care sama diet dikit aja”

Aku terdiam “Skin care??Gimana mau pakai skin care, uang bulanan aja kurang” Batin ku dalam hati

“Ih meli..Kenapa elo malahan diem” Kata Tika sambil menyenggol lengan ku.

“Skin care apaan Tik, harganya berapa”

“Ga mahal kok say...perawatan wajah plus cream wajah hanya 2 jutaan” kata Tika semangat promosikan cream wajahnya

“Ya Ampun...2 juta untuk 1x perawatan, dari mana Aku bisa punya uang segitu banyak, tiap bulan aja kurang” desis ku pelan

Tiba-tiba ponsel ku berdering, kulihat nama anakku disana

“Assalamualaikum sayang, kenapa?mama masih di tempat senam”

“Waalaikumsalam...Ma, kakak udah didepan pintu rumah nih tapi ga bisa masuk karena kuncinya di bawa mama senam” gerutu Amanda pada ku

“Loh kakak kok pulang cepat hari ini” tanyaku heran, karena ini masih jam 10 pagi, biasanya anakku itu pulang sekolah jam 12 siang.

“Iya ma, Bu Guru ada rapat penting jadi semua murid dipulangin cepat”

“Ya udah kakak tunggu sebentar di depan ya, mama sudah mau pulang kok”

“Iya Ma” Telepon pun di tutup dari seberang

“Eh Tik kita lanjut besok lagi ya ngerumpinya..Ini anak gue yang besar malahan sudah di depan rumah, padahal Gue masih ingin ngobrol banyak sama Elo”

“Iya lanjut besok aja cyiin, Gue besok juga senam kok, Gue sekarang tiap hari harus senam, Gue engga mau punya badan melar cyiinn” canda Tika padaku, Aku terkekeh

“Ya udah, Gue duluan Tik, kasihan anak gue di depan pintu” kataku sambil bergegas mengganti baju dan segera pulang karena anakku sudah menanti di depan rumah.

----------------

Malam ini perasaanku galau sekali, Aku ingin sekali memakai skincare seperti Tika, Aki berkhyal bisa cantik seperti Tika, tapi harga 2 jutaan itu sangat tidak mungkin untukku mengingat gaji Mas Erlang yang sangat pas-pasan. Aku masih ingat sekali bagaimana Tika ketika masih SMP hingga 1 tahun kemarin, sudah kucel, hitam, dan banyak flek di wajahnya, tetapi sekarang semua itu hilang tak berbekas. Trus yang masih jelas di ingatanku adalah pakaian senam nya original bermerk terkenal, begitu juga sepatu dan tas olahraganya. Yang mengganggu pikiranku adalah bagaimana bisa dia mendapatkan semua itu sedangkan suaminya hanya pelatih karate saja. dan Tika sendiri hanyalah ibu rumah tangga, kata orang pengangguran alias tidak bekerja. Aku menghela nafas panjang, pikiranku terus berputar pada Tika.

"Kamu kenapa sih ma?Dari tadi Papa lihat kok gelisah gitu" Tanya Mas Erlang sambil menghisap rokoknya

"Gelisah gimana Sih Pa?perasaan Aku baik-baik saja deh" ujarku mengelak

Mas Erlang hanya melihatku sekilas lalu menikmati rokok dan kopinya lagi

Apa yang harus aku lakukan untuk membeli skincare itu???

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status