Share

BAB 15

"Siapa aku ini, hingga mengharapkan pria seperti dia," cibir Sarah kepada dirinya sendiri.

Sarah sempat berpikir bahwa Theo setidaknya akan menyapanya, setelah pagi tadi mereka menghabiskan waktu bersama. Apalagi Theo mengantarkannya pulang jadi Sarah memiliki harapan terhadap pria itu.

Sarah begitu kesal, kali ini bukan kepada Theo. Sarah kesal kepada dirinya sendiri karena bersikap seperti orang bodoh.

"Dia tidak menyukaimu Sarah. Dia bahkan membeli rumah orangtuamu tanpa memedulikanmu. Berhentilah berharap!" perintah Sarah kepada hatinya.

Sarah melirik jam tangannya dan baru sadar bahwa dia harus segera pergi ke stasiun kereta. Dia tidak ingin terlambat tiba di kafe tempatnya bekerja.

Sarah segera berlari keluar dari sekolah musik itu. Dia tidak peduli dengan orang-orang yang memperhatikannya dengan heran, dia terus berlari agar tidak ketinggalan kereta.

"Bukannya itu Nona Sarah?" tanya Theo yang melihat seorang wanita berlari melewati mobilnya yang sedang berhenti karena lampu mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status