Gairah Liar Adik Ipar

Gairah Liar Adik Ipar

last updateLast Updated : 2025-10-06
By:  Ellea NeorUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
7Chapters
17views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dikhianati suami dan ibu mertuanya sendiri, pernikahan Esther dan Erland selama lima tahun hancur begitu saja. Esther pun berencana membalas keduanya dengan cara paling terlarang. Saat ia mabuk, Esther tak sengaja naik ke ranjang adik iparnya sendiri. Esther tidak bisa berhenti. Setiap malam panas dan sentuhan adik iparnya itu hanya membuatnya semakin terperangkap dalam gairah yang belum pernah ia rasa. Mampukah Esther mengendalikan perasaannya, atau justru tenggelam dalam gairah terlarang yang tak seharusnya?

View More

Chapter 1

Bab 1. Kejutan

Di hari ulang tahun pernikahan Esther Llewellyn dan Erland Dawson yang kelima. Esther sudah bersiap dengan gaun malam yang indah, untuk menyambut kedatangan suaminya.

Namun, Erland justru datang dengan membawa sebuah kejutan.

Seorang madu.

“Siapa dia, Erland?” tunjuk Esther ke arah wanita dengan gaun berleher rendah yang menampilkan belahan dadanya yang sintal.

Wanita itu berdiri di dekat Erland dengan kedua tangan yang melingkar di lengan pria itu.

Hati Esther memanas melihatnya.

“Dia Tiara, madumu!” jawab Erland datar.

Bagai petir di siang bolong. Esther terkejut bukan main.

Esther merasa jantungnya ditikam berkali-kali. Rasa sakit seketika dia rasakan di sudut hati. Dunia Esther runtuh dalam sekejap.

“Madu? Apa maksudmu, kau menikah lagi?” tanya Esther dengan kedua mata yang sedikit melebar, menandakan kemarahan yang tak terbendung.

“Ya.” Lagi-lagi Erland menjawab dengan suara datar. Bahkan terkesan sangat malas. Akhir-akhir ini, Erland memang bersikap sangat dingin.

Esther tidak mengerti, apa yang membuat suaminya berubah. Esther hanya berpikir bahwa suaminya lelah karena harus bekerja siang dan malam. Namun, hari ini terjawab sudah.

Suaminya memiliki wanita lain.

“Kenapa, Erland? Kenapa kamu melakukan ini?!” seru Esther dengan nada menuntut.

Alih-alih memberikan jawaban, Erland justru terdiam tanpa kata. Hanya tatapan yang sedingin es, pria itu tunjukkan.

“Jawab, Erland. Jangan diam saja!” pekik Esther dengan nada bicara ketidaksabarannya. “Apa kurangku selama ini, Erland?”

“Kekuranganmu adalah karena kau itu mandul!”

Alih-alih jawaban itu keluar dari mulut Erland. Justru, hal itu terdengar dari mulut orang lain.

Esther menoleh ke arah sumber suara dan melihat wanita paruh baya berjalan dari arah kanan.

“Mama!” seru Esther.

Corrina Dawson adalah ibu dari Erland yang tak lain adalah ibu mertuanya. Wanita itu melangkah mendekat dan berhenti di dekat Erland. Wajahnya terpancar sebuah kebahagiaan.

Kening Esther mengkerut melihatnya.

“Selamat datang di keluarga Dawson, Tiara,” ucap Corrina dengan senyum yang terpahat di bibir tuanya.

Hal itu membuat Esther mengepalkan kedua tangannya.

Dia tidak tahan berdiam diri dan hanya melihatnya saja.

“Ma, apa maksudnya ini?” cecar Esther kepada ibu mertuanya. Esther yakin, bila sang ibu mertua memiliki peran besar terhadap pernikahan kedua suaminya yang secara tiba-tiba.

Corrina menoleh dengan santai ke arah Esther, tatapannya terlihat dingin. Berbanding terbalik saat berhadapan dengan Tiara. Bahkan senyumannya terlihat sangat meremehkan.

“Ini sudah lima tahun sejak kalian menikah, tapi kau belum juga hamil,” cibir Corrina.

Esther mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Segala cara telah dia lakukan untuk mendapatkan momongan. Namun, dia bukanlah Tuhan yang bisa mewujudkan segalanya.

Menurut pemeriksaan, baik dirinya maupun Erland dalam kondisi baik-baik saja. Hanya saja, Tuhan belum memberikan kepercayaan soal anak. Namun, rupanya hal tersebut menjadi ancaman bagi pernikahannya.

“Ma, aku dan Erland sudah berusaha, tapi soal anak itu bukan kuasa kami!” seru Esther mencoba memberi pengertian kepada Corrina.

Akan tetapi, sepertinya Corrina tidak peduli. Keputusannya untuk memberikan restu kepada putranya untuk menikah lagi sangatlah tepat baginya. Tanpa memikirkan perasaan Esther, Corrina kembali bersuara.

“Justru itu, kau tak perlu berusaha lagi. Karena kau mandul, maka tugas memberikan keturunan berpindah pada Tiara,” kata Corrina.

Esther menggeleng tak percaya. Menikah bukanlah soal keturunan saja, tetapi juga kepercayaan. Tetapi, Esther melihat dua orang yang telah dia percaya selama ini telah mengkhianatinya.

Esther kembali mengepalkan kedua tangannya. Dia menatap Erland yang masih terdiam.

“Erland, kenapa kau diam saja?!” Esther berharap sebuah penjelasan keluar dari mulut suaminya.

“Kak Esther. Sebaiknya kau jangan terlalu banyak bicara, kalau aku hamil, anak ini akan menjadi anakmu juga,” sela Tiara dengan suaranya yang dibuat-buat.

Kali ini Esther tidak dapat menahan diri.

Satu tamparan mendarat di pipi wanita itu.

Plakkk!

Tiara menangis, dan itu memicu kemarahan Erland. Pria itu pun melakukan hal yang sama. Memberikan sebuah tamparan ke pipi Esther. Tamparan itu begitu keras hingga membuat Esther terjatuh ke lantai.

Esther membeku, dia tidak bisa menahan air matanya lagi. Tatapannya nanar ke arah lantai.

“Aku tidak menyangka bahwa kau adalah wanita yang kasar. Aku melakukan semua ini demi keluarga kita. Tapi kau malah bertindak di luar batas!” Sekian lama terdiam, akhirnya Erland buka suara. Namun, kemarahan jelas terlihat di wajah pria itu. Rupanya Erland tidak terima karena Esther menampar Tiara.

“Beraninya kau menamparku!” Selama pernikahan, Erland tidak pernah melakukan kekerasan fisik. Tapi kali ini, pria itu melakukannya, dan semua itu karena Tiara.

“Kau pantas mendapatkannya karena kau terlalu arogan!” sela Corrina yang seolah menyiram bensin ke dalam kobaran api.

Esther menatap nyalang ke arah Corrina.

Tidak tahan dengan semua ini, Esther pun bangkit, dan berlari keluar rumah. Untuk meluapkan kemarahannya, dia mengendarai kendaraan dengan sangat kencang, menuju ke kelab malam. Tempat yang sama sekali tidak pernah dia kunjungi sebelumnya.

Dan untuk pertama kalinya, dia menyentuh minuman yang memabukkan. Esther putus asa, dia menenggak satu gelas, dua gelas dan menghabiskan beberapa botol.

Namun, dia tidak menyangka bahwa dirinya memiliki pengendalian diri yang cukup baik terhadap minuman beralkohol. Dengan setengah kesadarannya yang tersisa, dia mengendarai mobilnya dengan sangat pelan.

Keadaan sangat sepi saat dia tiba di rumah. Esther berjalan mengendap, sedikit sempoyongan. Tatapannya sedikit buram, namun dia mencoba untuk menggapai tangga.

Tiba di lantai atas, dia melihat pintu kamar yang terlihat sangat banyak. Ini pasti karena efek minuman tersebut.

“Ah, sial. Di mana kamarku? Kenapa banyak sekali pintu?” gerutu Esther.

Dengan kepala berat, dia memasuki sebuah pintu dengan acak. Pintu dibuka dengan mudah, dengan begitu Esther yakin bahwa ini adalah kamarnya.

Esther berjalan sempoyongan menuju ke ranjang, tanpa dia sadari ada sepasang mata yang mengawasinya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Yu.Az.
Keren. Update lagi Thor.
2025-10-06 17:02:56
1
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status