“Bersembunyilah dan bawa pakaianmu, aku akan membuka pintu.” Lucas masih menggunakan kaos dalaman dan masih memakai celana. Tadi ia hanya membuka kemeja saja, maka itu dengan kesal Lucas membuka pintunya dan ada Ester di sana.
“Ada apa? Kau tahu aku paling tak suka di ganggu dan kau sudah menggangguku Ester!” Desis Lucas membuat Ester sangat ketakutan.
“Maafkan aku Tuan, aku diminta untuk nyonya memanggil Tuan. Calon tunangan Tuan beserta dengan keluarganya datang, jadi Tuan diminta untuk segera turun ke bawah karena mereka menunggu untuk makan malam bersama.” Lucas memukul pintu cukup keras.
“Aku baru saja pulang, buat apa mereka datang?” Ester menundukkan kepalanya.
“Tidak tahu Tuan, aku hanya di minta untuk memanggil Tuan saja.” Lucas menghela nap
Lucas melangkahkan kakinya menuju tempat kemana Alexa pergi. Ia tahu kemana Alexa pergi, ia sempat melihat arah wanita itu pergi. Satu-satunya tempat yang aman adalah kamar mandi yang ada di dalam ruangan olahraga. Tempat tersebut cukup jauh dari ruang utama terutama dapur. Maka Alexa memilih tempat itu dan Lucas suka dengan pilihan tempat tersebut.Namun keduanya tak bisa berada di dalam ruangan olahraga karena lampu belakang mampu membuat ruangan kaca tersebut terlihat. Pria itu tahu bahwa Alexa membutuhkannya saat ini. Maka itu ia langsung paham akan kode yang diberikan wanita itu padanya. Sambil tersenyum mesum Lucas membuka pintu kamar mandi dan menemukan Alexa wanita yang sudah menggodanya tadi.Lucas tahu bahwa Alexa memang penggoda yang sangat handal. Wanita itu sedang berdiri dihadapannya hanya dengan memakai bra dan g-string sexy warna merah menyala dan tersenyum nakal ke arahnya. Dengan cepat Lucas masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya, lalu menguncinya.“Kau san
Wanita itu sudah duduk kembali di pangkuan Lucas sedangkan Lucas masih mengelus-elus kepemilikan wanita itu. Alexa dapat merasakan tonjolan keras di pantatnya, tanda pria itu terangsang tetapi betapa hebatnya Lucas masih biasa saja dan masih bisa mengobrol santai dengan Alexa. “Lakukan saja kali ini dengan cepat, untuk selanjutnya nanti kita pikirkan bersama.” Rengek Alexa.“Baiklah, sepertinya kau tidak sabar merasakan milikku sehingga kau menggodaku dari tadi dan meremasnya.” Alexa tersenyum menggoda mendengar hal itu.Lucas langsung mendirikan Alexa membuka g-string wanita itu dan membuka celananya dan celana dalamnya sebatas betis saja. Alexa langsung kembali duduk di atas pangkuan Lucas dan memasukkan kepunyaan Lucas yang sangat besar itu ke dalam miliknya. Milik Lucas yang besar akhirnya kembali membelahnya. Milik Lucas mampu membuat Alexa merasakan nikmat yang luar biasa dan merasakan gairah.Alexa menggerakkan pinggulnya dengan cepat, Lucas juga sama ikut membantu dengan mengg
“Menurutmu bagaimana? Aku mendengar tunanganmu datang, apa kau pikir aku suka dengan itu?” Tanya Alexa tak suka.“Karena itu kau menggodaku di meja makan?” Alexa menganggukkan kepalanya. “Bagaimana jika perbuatanmu tadi membuat semua orang tahu apa yang terjadi?”“Aku hanya ingin wanita itu tahu, jika kau milikku. Tapi ternyata aku masih bisa bermain aman, dia harus tahu jika dia tidak bisa memilikimu sepenuhnya.” Lucas tersenyum penuh arti.“Kau harus sabar, aku akan melakukan hal itu nanti. Aku akan bilang padanya dan mengatakan kepada seluruh dunia bahwa aku hanyalah milikmu saja. Kau harus menunggu sampai waktunya tiba, aku akan pastikan semuanya berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang sudah kurencanakan. Kau percaya padaku bukan?” Alexa diam sejenak, lalu menganggukkan kepalany
Bersamaan dengan itu Yaraline datang dan Lucas segera memanggil Alexa agar mereka segera pergi. Lucas memberitahu wanita itu, jika ia akan membawa Alexa untuk pergi bersama dengan mereka. Yaraline yang mendengar itu jelas kesal dan bahkan menghentakkan kakinya saat tahu bahwa Lucas akan membawa Alexa.“Kenapa kau perlu membawa asistenmu?” Tanya Yaraline tak suka.“Jika kau tak mau maka rencana ini bisa kita batalkan.” Lucas hendak menghubungi seseorang namun Yaraline langsung saja mencegahnya.“Baiklah, aku setuju dia ikut.” Yaraline pasrah sambil menatap Alexa tak suka. Jika ia tak mengalah maka rencananya akan gagal untuk pergi dengan Lucas.Wanita itu hanya tersenyum saja, ia tak peduli apa yang dipikirkan oleh calon tunangan dari Lucas itu. Pria itu mengedikkan bahunya
“Memelukmu.” Sahut pria itu dan mulai menciumi leher jenjang Alexa. Wanita itu masih menghidupkan air untuk mengisi bath-up.“Kita tidak bisa seperti ini, aku harus keluar. Bagaimana jika calon tunanganmu itu tahu aku sangat lama di sini. Dia bisa curiga.” Lucas berdecak kesal.“Aku tak peduli dengan itu. Dia sudah masuk ke dalam kamarnya, lagi pula aku bisa mengatakan bahwa aku membutuhkanmu di kamarku. Tolong jangan panggil dia calon tunanganku, aku sangat tak suka mendengarnya. Tak perlu juga menyebut namanya aku juga tak suka. Panggil saja dia atau wanita itu terserahmu.” Kata Lucas dengan ketus. Pria itu masuk ke dalam bath-up yang airnya belum terisi penuh. Lucas berbaring di sana dan memejamkan matanya sejenak.“Aku mau kau menemaniku di sini, tolong mandikan aku Baby!” Alexa berdecak.
“Kenapa? Kau berubah pikiran bukan?” Tanya Yaraline dengan semangat, Lucas menggelengkan kepalanya.“Sekalian buatkan aku jus, aku ingin minuman yang segar.” Wajah Yaraline seketika berubah dan semakin kesal, ia mengepal tangannya. “Oh iya apa kau yakin mau memasak dengan berpakaian seperti itu?” Tanya Lucas sambil memperhatikan pakaian wanita itu dari atas sampai bawah.Yaraline melihat pakaiannya dan tersenyum menatap Lucas. Ia sudah menyiapkan pakaian yang sexy, ia hanya memakai lingerie yang begitu menggoda untuk Lucas. Namun sayang Lucas tak tergoda sama sekali walaupun lekuk tubuh wanita itu kini tercetak jelas, bahkan puncak bukit kembar wanita itu juga dapat Lucas lihat.“Apa kau menyukainya?” Tanya Yaraline dengan tersenyum penuh arti, Lucas tertawa kecil melihatnya. “Aku memakainya
“Dia tak sempat menyentuhmu bukan?” Alexa menggelengkan kepalanya.“Aku akan membereskan kekacauan yang dilakukannya.” Alexa bangkit berdiri hendak ke dapur namun Lucas menahannya.“Tak perlu, aku akan menyuruh orang untuk membersihkannya. Aku ingin kau bebas dan tidak melakukan apapun saat bersamaku. Aku sengaja membawamu pergi supaya kau tak melakukan hal itu, aku ingin kau menemaniku saja seperti ini.” Alexa tersenyum.“Tapi bagaimana jika dia mengatakan pa—”“Kau tenang saja, kau tak perlu memikirkan hal itu. Biarkan itu menjadi urusanku nanti.” Alexa menganggukkan kepalanya paham. Tak lama Yaraline kembali keluar dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.“Pergilah, aku ingin makan.&rdqu
Tangan Alexa menekan kepala Lucas lebih dekat lagi dengan miliknya, cairan cinta Alexa semakin banyak keluar membasahi wajah Lucas. Pria itu semakin bergairah, suara jilatan dan isapan Lucas memenuhi ruang makan itu. Alexa merasakan gelombang kenikmatan mengalir, pelepasannya datang membuat wanita itu membusungkan tubuhnya hingga bukit kembar Alexa mencuat ke atas.“Aaahhhh." Desah Alexa tubuhnya tersentak, pinggulnya naik ke atas sementara tangannya mencengkram rambut Lucas dengan kuatnya.Semprotan cairan cinta Alexa langsung di minum dengan rakusnya oleh Lucas, pria itu terus menjilati milik Alexa sampai cairan cinta wanita itu bersih tak tersisa. Alexa tergeletak di atas meja lemas akibat pelepasannya yang luar biasa. Sementara Lucas segera melepaskan pakaiannya, kini pria itu berdiri telanjang di hadapan Alexa dengan kepunyaannya yang besar dan yang telah mengeras.
Rasa yang sama seperti tadi dia mengulum tangan Sergio. Dirinya kembali menurunkan tangannya masuk ke dalam liang intinya dan mencari cairan tersebut dan kembali mengeluarkan tangannya lalu menjilatinya kembali.“Enak?” tanya Mario yang sudah berbaring di sisi kiri Yaraline.Yaraline mengangguk dan terus melakukan hal tersebut berulang kali. Mario meremas kedua payudara Yaraline bergantian dan mengulum putting bagian kiri Yaraline sambil memilin putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.Yaraline kembali mendesah dan mengerang kenikmatan. Beruntung kali ini mulutnya tidak lagi di bungkam seperti tadi. Sergio ikut berbaring di sisi kanan dan menyamping ikut mengulum putting payudara Yaraline yang sebelah kanan.“Akhhh.. Tuann… Ini sungguh luar biasa,” racau Yaraline mengangkat
Suara tercekat Yaraline terus terdengar. Matanya terbelalak dengan lebar merasakan denyutan luar biasa di bawah sana. Ingin sekali rasanya Yaraline mendesah dan mengerang dengan kuat. Namun Mario menahan kepalanya agar dirinya tidak melepaskan kuluman mulutnya.Hingga Yaraline tidak dapat lagi menahan getaran di bawah sana. Denyutan bibir intinya begitu kuat. Tangannya memegang dengan kuat pinggang Mario. Air matanya mengalir.“Eugkkk.. Ukhhh,” suara Yaraline yang terdengar ketika melepaskan orgasme pertamanya.Kakinya bergetar dengan hebat. Namun Sergio yang tidak membiarkan Yaraline menikmati orgasmenya langsung berdiri dan menurunkan kaki Yaraline. Dilebarkan kaki Yaraline dan memasukkan batangnya di liang inti Yaraline yang sudah banjir oleh cairannya.“Eughhh.”
Badan Yaraline terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Yaraline menangkup tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat kedua pria tersebut membuka semua pakaian yang mereka kenakan hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.Mario menarik kaki Yaraline hingga tubuhnya terhempas. Diangkatnya kedua kaki Yaraline dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Yaraline dengan lebar membuat Yaraline meringis kesakitan.Sedangkan Sergio sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Yaraline hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa. Sergio menarik rambut belakang Yaraline hingga wajahnya mengadah ke atas melihat Sergio. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan.“Eughh, Ukhhh,” sesak Yaraline ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Sergio yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam
“Tempat apa ini? Kau gila membawaku ke tempat seperti ini?” teriak Yaraline marah.Yaraline hendak kabur, tapi kedua pengawal dengan sigap menahan Yaraline.“Lepaskan aku!” teriak Yaraline dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh pengawal Lucas yang bernama Mario dan Sergio.“Aku sudah membawanya Hana,” kata Lucas pada Hana yang baru saja keluar dari dalam sebuah ruangan.Wanita paruh baya dengan pakaian glamor itu menatap Yaraline dengan seksama. Senyum kemenangan menghiasi bibir wanita bernama Hana itu.“Sangat menarik,” puji Hana membuat Lucas tertawa dengan keras.“Aku ingin kau memberikannya pelajaran yang setimpal. Kau bisa menjualnya atau sepertinya aku ingin memberikan hadiah kepada kedua bodyguardku yang setia ini. Bagaimana sebelum kau jual, biarkan mereka mencicipinya?” tanya Lucas sambil menaik turunkan alisnya.“Terserah padamu saja, aku akan mengikuti apa yang kau inginkan,” jawab Hana.“Baiklah, aku akan menyerahkannya padamu. Aku pastikan kau tak akan me
“Kenapa ketakutan seperti itu?” tanya Lucas sambil mendorong pintu tersebut terbuka.“Kenapa kau ada di sini? Bagaimana kau tahu tempat ini?” tanya Yaraline panik.“Kenapa? Takut sedang menyembunyikan buronan ya?” tebak Lucas sambil tertawa semakin membuat Yaraline ketakutan.“Apa maksudmu?” tanya Yaraline dengan terbata.Lucas tak menjawab, pria itu menilai penampilan Yaraline dan tertawa mengejek. Yaraline melihat ada James serta empat bodyguard Lucas ada di belakang.“Kalian habis bercinta?” tebak Lucas lagi.“Bercinta? Dengan siapa?” tanya Yaraline sambil berpura-pura tak paham.“Bisa-bisanya kalian bercinta di saat seperti ini. Kalian benar-benar sangat gila, kalian luar biasa sekali. Kalian memang sangat cocok, sekarang kau paham ‘kan kenapa kau tak pantas bersanding denganku? Karena kau wanita jalang,” ejek Lucas.“Apa maksudmu? Aku benar-benar tak paham,” elak Yaraline.“Gunakanlah bajumu dengan layak, jangan seperti ini. Apa kau tak malu berpakaian seperti ini di depan pria la
Mata Calisto yang berhadapan langsung dengan kewanitaan tebal milik Yaraline langsung memasukkan wajahnya di dalam sana. Suara seruput terdengar memenuhi ruangan tersebut.“Ahhhh…!” pekikan nikmat Yaraline terganti dengan jeritan luar biasa karena calisto turut memasukkan dildo di dalam liang kewanitaannya.“Ohhh! Gila! Ini sangat nikmat! Aku bisa gila!” racau Yaraline menggila.Ketika Yaraline memainkan dildo tersebut keluar masuk di liang kenikmatannya sambil mengulum benda terkecil di dalamnya. Yaraline membungkam mulutnya dengan tongkat milik Calisto yang sudah ereksi sempurna.Yaraline juga berusaha memberikan pelayanan terbaiknya untuk Calisto. Pria itu bahkan sampai menutup matanya merasakan permainan mulut Yaraline yang sangat luar biasa. Namun kembali terhenti ketika Yaraline kembali menjerit.“Oughhh! Akhhhh! Aku mau keluar! Faster please!”Yaraline terus meracau di depan batang milik Calisto. Pria itu mengikuti keinginan Yaraline dan mempercepat Gerakan dildonya dan menjila
Ting tong ting tong“Calisto?” pekik Yaraline terkejut melihat kedatangan Calisto. “Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Yaraline lagi yang sangat terkejut.“Ternyata benar kau ada di sini, aku tak salah,” kata Calisto sambil tertawa lalu masuk begitu saja sebelum dipersilahkan.Yaraline benar-benar terkejut lalu melihat keluar untuk memastikan tak ada orang yang melihatnya. Lalu menutup pintu dan menyusul Calisto yang sudah duduk di sofa.“Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah kau ada di penjara?” tanya Yaraline penasaran.“Kenapa? Kau tak senang aku ada di sini? Kau lebih senang aku ada di penjara?”“Bukan seperti itu, aku hanya terkejut saja. Aku penasaran bagaimana bisa kau datang ke sini. Bagaimana kau bisa kabur? Lalu kau ke sini naik apa? Apa ada yang melihatmu?” tanya Yaraline secara beruntun.“Kau jelas tahu itu bukanlah tempatku. Orang pertama yang akan ku datangi sudah pasti kau, karena aku hanya punya kau saja. Aku membutuhkanmu, aku bahkan merindukanmu. Apa kau tak mera
“Aku punya kabar baik dan buruk,” kata James yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Lucas.Lucas yang sedang bekerja terkejut dengan hadirnya James yang datang tiba-tiba. James lansgung saja duduk di depan Lucas dan menatap pria itu dengan serius.“Kabar apa?” tanya Lucas penasaran.“Kau ingin mendengar kabar yang mana? Kabar baik atau kabar buruk?” tanya James balik.Lucas menghela napasnya kasar melihat tingkah adiknya yang masih sempat bermain seperti itu padanya.“Kabar buruk,” jawab Lucas.“Oke, Daddy kabur. Tapi mereka lagi berusaha buat cari Daddy sekarang,” kata James memberitahu.Mendengar hal itu Lucas tidak terkejut, pria itu tersenyum simpul dan menyandarkan punggungnya kesandaran kursi.“Aku sudah menduganya, aku yakin dia akan berusaha untuk melarikan diri. Tenang saja, aku tahu dia ada di mana. Nanti kau ikut saja denganku untuk menangkapnya langsung. Aku tahu di mana tempat persembunyiannya,” tegas Lucas. “Jadi apa kabar baiknya?” tanya Lucas penasaran.“Mungkin kau akan
Alexa akhirnya sudah kembali pulang dari rumah sakit. Sejak keluar dari rumah sakit Alexa tak lagi bertemu dengan Lucas. Dengan adanya Edward bersamanya membuat ia tak bisa bertemu dengan Lucas.Saat di rumah sakit Lucas terus saja datang dan menemaninya. Alexa merasakan nyaman yang luar biasa saat bersama degan Lucas. Ia tak bisa pungkiri bersama dengan Lucas membuat keadaannya jauh lebih baik. Kali ini Alexa merindukan Lucas. Sudah beberapa hari ini keduanya tak bertemu.“Aku mau pergi sebentar melihat kerjaan, apa kau tak masalah di rumah? Apa kau mau ikut?” tanya Edward pada Alexa yang baru saja duduk itu.Alexa menggelengkan kepalanya dan tersenyum simpul.“Pergilah, aku ingin istirahat di rumah saja,” jawab Alexa.“Baiklah, kalau kau butuh sesuatu katakan padaku.”Alexa menjawab Edward dengan anggukan kepala saja. Edward berpamitan dan mencium puncak kepala Alexa, lalu pergi. Alexa menghidupkan televisi yang ada di depannya untuk mencari tontonan yang menarik.Tapi tak ada satupu