Share

Bab 384

Author: Helena Ayu
'Lebih baik tunggu sampai semuanya selesai baru bilang pada Sherry.'

'Kalau nggak, Sherry pasti akan khawatir.'

"Bagaimana kalau aku menemanimu?" Sherry masih merasa tidak tenang.

"Sher, aku sungguh baik-baik saja," ujar Miana dengan tulus.

"Baiklah." Sherry tidak memaksa lagi dan menutup telepon.

Miana menarik napas panjang dan berkata di hatinya, 'Sher, maafkan aku.'

Dia memutuskan untuk meninggalkan Kota Jirya, tetapi untuk sementara tidak berniat memberi tahu Sherry.

Dia memerlukan reaksi Sherry terhadap apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Jika Sherry tahu yang sebenarnya, reaksi Sherry tidak akan terlihat alami.

Itulah sebabnya, dia harus menyembunyikan rencananya dari Sherry untuk sementara waktu.

Setelah kembali ke rumah, dia hanya mengambil laptop dan dokumen penting, serta dua kotak yang sebelumnya dia simpan di brankas.

Barang-barang lainnya tidak dia bawa.

Ketika dia kembali ke mobil, Kevin bingung melihatnya yang hanya membawa sebuah ransel, jadi bertanya, "Kamu nggak me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lilis Setyorini
suka critanya
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
good kbuur yg jauh miaa gantian henrybyg gelabakanmencarimu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 385

    Ucapan Felica seketika membuat Janice merinding.Henry selalu bersikap lembut padanya selama ini, dan ini membuatnya lupa bahwa Henry adalah serigala ganas!Serigala yang bisa menerkam orang sampai tidak tersisa.Janice merasa aneh mengapa sepanjang hari ini begitu damai, padahal Henry sudah mengetahui banyak hal pada malam itu.Selain itu, Yosef sebelumnya mengatakan padanya bahwa waktu keberangkatan ditetapkan pada besok malam. Namun, sore ini, Yosef tiba-tiba meneleponnya, memberi tahu waktu keberangkatannya dipercepat menjadi malam ini.'Apakah ini jebakan?'Memikirkan hal ini, Janice tiba-tiba berkeringat dingin.Dia pasti akan mati jika Henry benar-benar ingin menyingkirkannya.Tidak!Dia ingat, Henry pernah mengatakan akan membuatnya hidup sengsara!Makin dipikirkan makin merasa takut Janice, bahkan tubuhnya mulai gemetar tidak terkendali.'Apakah seperti yang dikatakan Felica? Aku nggak bisa kabur?''Nggak mungkin! Aku akan menerima kenyataan itu!'Pada saat ini, cahaya terang

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 386

    Janice pingsan setelah mendengar kata-kata Rumordi.Polisi langsung membawanya pergi.Rumordi duduk di mobil dan mengambil foto dari kejauhan, lalu mengirimkannya ke Henry.Setelah mengirim foto, dia menelepon Henry."Henry, semuanya sudah beres!""Ya.""Karena aku sudah bekerja keras untukmu, biarkan aku mengejar mantan istrimu, oke?" Setelah mendengar apa yang dilakukan Miana di kantor polisi dari asistennya, Rumordi sangat menyukai Miana.'Bisa bersama dengan wanita berani seperti itu pasti menyenangkan!'"Diam!" seru Henry dengan wajah muram.Miana hanya boleh menjadi miliknya!"Kalian sudah bercerai, 'kan? Apa salahnya kalau aku mengejarnya!" Rumordi mendengus dingin. "Jangan bilang kamu masih ingin rujuk lagi dengannya!""Kamu terlalu cerewet!" Henry langsung menutup telepon dengan kesal. Dia bangkit dari kursinya, lalu berjalan ke jendela, dan menatap orang-orang dan kendaraan di bawah, yang terlihat seperti titik-titik hitam.Setelah apa yang telah dia lakukan terhadap Miana se

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 387

    Tidak mendengar ada yang menjawab, Henry mengernyit.'Nggak mendengar atau pura-pura nggak mendengar?'Setelah ragu sejenak, Henry membuka pintu."Miana, aku pulang."Setelah menutup pintu, dia masuk sambil membawa bunga, tetapi yang terlihat olehnya adalah tempat tidur yang berantakan.Pemandangan itu sangat mengejutkan hingga membuatnya langkahnya terhenti.Bingkai foto pernikahan yang dipajang di atas ranjang telah hancur. Di atas ranjang, tidak hanya berserakan pecahan kaca, tetapi juga tergeletak foto pernikahan yang bagian kepala pengantin wanita sudah digunting.Henry sangat terkejut.'Apa yang terjadi?'Tidak sempat berpikir panjang, Henry bergegas keluar kamar dan berteriak ke bawah, "Bibi Lina, cepat naik ke atas!"Bibi Lina tidak tahu apa yang terjadi, tetapi bergegas ke atas."Tuan Muda Henry, ada apa?"Henry menarik napas dalam-dalam, menahan amarahnya, menunjuk ke kamar tidur sambil bertanya, "Siapa yang masuk kamar tidur?"Bibi Lina berpikir sejenak dan menjawab, "Selain

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 388

    "Kalian bertengkar lagi, ya? Kalau begitu, setelah kutemukan, dia akan menjadi milikku!" Rumordi berpikir bahwa Henry sebenarnya tidak menyukai Miana dan berencana mengejar Miana setelah menemukannya."Rumordi! Aku nggak sedang bercanda! Segera kirim orang untuk mencarinya, dan kabari aku setelah menemukannya!" Kegelisahan di hati Henry makin membesar.Jika Rumordi tidak dapat menemukannya, berarti Miana benar-benar menghilang."Henry, sekarang beri tahu aku dengan jujur, apakah kamu mencintai mantan istrimu atau nggak?" Rumordi berencana merebut Miana jika Henry tidak menyukai Miana.Karena pria sejati tidak akan merebut apa yang dicintai orang lain!Henry mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berseru, "Aku nggak mencintainya!"Yang tersisa pada dirinya hanyalah keras kepala.Rumordi tertawa mengejek, lalu berkata, "Kalau begitu, aku akan menyembunyikannya setelah kutemukan!"Dia akan menjadikan Miana miliknya.Mendengar itu, Henry merasa sangat tidak nyaman. "Rumordi, jangan coba-coba

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 389

    Kabar kematian Miana membuat Henry sangat terpukul. Wajahnya seketika menjadi pucat pasi, matanya terbuka lebar, dengan ekspresi tidak percaya yang penuh dengan keterkejutan dan kesedihanSekujur tubuhnya gemetar. Bibirnya bergerak-gerak, tetapi tidak bisa mengeluarkan suara apa pun, hanya merasakan darah mengalir deras ke tenggorokannya.Dengan suara rendah dan tertahan, darah segar tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya dan jatuh ke lantai di samping. Tubuhnya seperti kehilangan semua kekuatan, perlahan jatuh ke belakang, dan membentur ke lantai dingin. Dia telah kehilangan kesadaran, hanya menyisakan keputusasaan di ruangan itu.Wiley panik ketika mendengar suara sesuatu yang berat terjatuh.Dia segera menenangkan diri, lalu menelepon Bibi Lina dengan tangan yang masih gemetar. Kecemasan dan ketakutan terdengar jelas dari suaranya, "Bi Lina, cepat lihat Pak Henry, aku khawatir sudah terjadi sesuatu padanya!"Bibi Lina agak kaget ketika menerima telepon itu, tetapi karena sudah ber

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 390

    Eddy berusaha keras mengendalikan emosinya."Pak Wiley datang membawa barang-barang peninggalan Nyonya. Tuan Muda Henry baru keluar dari UGD, dan sekarang di ruang perawatan." Bibi Lina khawatir jika Eddy tidak tahu tentang kondisi Henry saat ini, mereka akan disalahkan."Baiklah ...." Begitu kata ini keluar, tubuh Eddy langsung terjatuh ke belakang.Orang-orang di rumah lama itu langsung panik.Kepala pelayan memutuskan untuk mengantar Eddy ke rumah sakit.Dengan upaya penuh dari dokter dan perawat, Eddy perlahan siuman, tetapi sorot matanya penuh dengan kesedihan yang mendalam.Melihat Eddy siuman, kepala pelayan langsung merasa lega. "Pak Eddy, akhirnya kamu sadar!"Eddy berusaha bangun dari ranjang rumah sakit dan duduk. Dengan susah payah, dia berkata kepada kepala pelayan, "Telepon Wiley, minta dia bawa gelang itu ... aku mau melihatnya."Wiley sudah berada di rumah sakit. Setelah menerima panggilan itu, dia langsung menuju ke tempat Eddy. Dari sakunya, dia mengeluarkan sebuah ge

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 391

    Wiley terkejut dan segera meraih tangan Sherry. "Nona Sherry, apa yang kamu lakukan!"Sherry menggigit tangan Wiley. "Lepaskan aku!"Rasa sakit membuat Wiley melepaskan tangannya.Sherry kembali menyerang Henry.Pada saat itu, Henry tiba-tiba menatapnya dengan tajam.Tatapan tajam itu membuat Sherry takut hingga langkahnya terhenti.Wiley segera menjelaskan untuk Henry, "Nona Sherry, aku mengerti perasaanmu saat ini, tapi kejadian ini nggak ada hubungannya dengan Pak Henry."Sherry berdiri tegak, menatap Henry yang rambutnya basah karena sup. "Kalau bukan karena kamu selalu membiarkan Janice bertindak sesuka hati, bagaimana mungkin Janice berani begitu arogan dan kurang ajar di depan Mia! Kalau bukan karena kamu nggak pernah percaya pada Mia, bagaimana mungkin hidup Mia akan begitu menderita!""Henry, apakah kamu tahu? Miana telah mencintaimu selama sepuluh tahun!" Miana baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke -26, jadi bisa dikatakan Miana memang sudah mencintai Henry selama sepulu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 392

    "Plak! Plak!" Dua suara tamparan yang tajam terdengar di ruang yang sunyi, bagaikan guntur yang tiba-tiba mengguncang hati dan pikiran orang.Mata Sherry merah berkaca-kaca. Air mata berkilauan dengan keteguhan dan kebencian. Dia menggigit bibir bawahnya, tidak membiarkan dirinya mengeluarkan suara tangisan sedikit pun, seolah-olah ingin melampiaskan semua kesedihan dan rasa sakitnya melalui tindakan sederhana ini.Henry ditampar hingga matanya mulai berkunang-kunang, membiarkan rasa sakit yang panas menyebar di pipinya.Dia menutup matanya, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan gelombang emosi di hatinya. Dalam pikirannya, senyum Miana yang bagaikan bunga yang baru mekar, suaranya yang lembut, dan momen indah yang mereka habiskan bersama, datang seperti gelombang pasang, lalu menenggelamkannya."Kalau saja Miana masih hidup, pasti ...." Henry berkata dengan suara yang rendah dan serak, penuh dengan kesedihan dan penyesalan yang tak berujung.Dia perlahan membuka matanya, mena

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status