Share

Di Blokir

Penulis: Devidee17
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-15 05:24:11

Bab 6

PoV (3)

Silvi membantu Rania yang sedang mencuci piring usai sarapan.

"Mbak, kenapa repot sih. Biar aku yang cuci, Mbak duduk aja sana nonton tv sambi temanin Hafiz main aja!" ucap Silvi dan mengambil spons dari tangan Rania.

"Kamu nih Sil, mbak gak mau dong duduk manis aja. Biarkan Mbak yang cuci, nanggung nih," ucap Rania dan meminta sponsnya kembali.

"Aku gak enak sama Ibu, kalau membiarkan mbak membantuku," ucap Silvi dan tertunduk.

"Kenapa begitu Sil?" tanya Rania karena melihat raut wajah Silvi yang berubah sendu.

"Cerita apa yang kamu rasakan, jangan sungkan. Mbak gak akan memihak pada yang salah!" ujar Rania. Ia merasa Silvi menyembunyikan sesuatu tentang ibunya..

"Ibu selalu menuntutku hamil Mbak, dan tak boleh malas. Karena aku keenakan menikah dengan Mas Aldi, tinggal menikmati apa yang ia hasilkan selama ini. Jadi Ibu menuntutku seperti itu, Mbak,"

ujar Silvi dan mengusap air mata yang mengembung di sudut matanya.

"Jika belum di beri janin di rahimku, apa itu salahku Mbak? Karena aku sudah berusaha dengan Mas Aldi, tapi belum rejeki kami," Silvi kini terisak membuat Rania terenyuh dan merasa kasihan.

Ia seperti ragu untuk mempercayai Silvi begitu saja. Karena ia mengenal sifat sang Ibu.

Ibunya adalah perempuan yang lemah lembut dan baik. Dan seperti tak mungkin dia akan menuntut sang menantu hingga membuat Silvi tekanan batin.

"Mbak, jangan bilang pada Mas Aldi ya. Biarkan saja aku yang menanggung, aku ikhlas Mbak. Aku akan berusaha untuk hamil, agar Ibu bisa menerimaku," ucap Silvi dan memaksakan senyum berusaha tegar.

"Sil, Mbak gak menyangka Ibu melakukan hal itu padamu. Bagaimana pun Aldi harus tahu, nanti mbak akan bantu bilang pada Ibu ya, agar jangan menuntutmu," ucap Rania.

"Nanti salah paham, aku takut Mbak. Kalau ibu marah,"

"Gak akan, kan ada mbak di sini. Kamu aman," tukas Rania.

**

Aldi tak fokus dengan pekerjaannya. Dia juga masih memikirkan hal semalam, tentang chat Silvi dengan pria lain. Dia memutuskan meamasang cctv di sekitar rumah, setiap sudut. cctv kecil itu sulit di lihat oleh orang di dalam rumah.

Yang membuat Aldi semakin benci. Silvi ternyata memfitnah dirinya, padahal selama menikah Aldi sangat meratukan sang istri. Dengan fasilitas yang ia berikan, mobil juga ia berikan yang baru ia beli saat itu. Rumah dengan dua lantai, dan cukup mewah sebagai tempat tinggal.

Mengajaknya untuk tinggal bersama dengan ibunya. Karena sikap Silvi yang baik pada Ibunya sebelum Aldi mengetahui kebusukan Silvi dengan berbagai rencana yang sedang ia lancarkan untuk menguras harta Aldi.

"Apa benar, ia tertekan karena ibu menuntut Silvi hamil?" gumam Aldi.

"Tapi jika hanya karena itu, tak mungkin dia mau menguras hartaku. Dari niatnya saja sudah picik!"

Tring..!

Tring..!

Aldi mengambil ponselnya yang terletak di atas meja kerja. Notifikasi nya ramai dari chat di akun wh*tshapp yang di sadap oleh Aldi semalam. Aldi menyadap menggunakan ponsel keduanya, yamv tidak di ketahui Silvi. Dari sini lah Aldi bisa leluasa memantau Silvi. Karena Ella sudah dari kemarin di kick dari grup WA keluarga itu.

[Mbak, rumah yang di hadiahkan Mas Aldi. Boleh aku tempati setelah menikah?] pesan dari Nadia.

[Pasti boleh sama Kakakmu, iya kan Sil?] mama mertua ikut nimbrung.

[Tentu boleh Nad, kamu huni rumah itu bersama suamimu nanti. Dari pada kalian harus ngontrak sama Reno.] balas Silvi dan seenaknya memberi izin untuk Nadia menghuni rumah yang kuberi padanya.

"Dari pada di huni oleh Nadia. Aku lebih ikhlas rumah itu aku berikan pada Rania. Setelah sertifikat ini, menjadi nama Ibu. Mbak Rania lah yang akan menempati rumah itu dengan Hafiz dan keluargamu tak akan dapat apapun!" gumam Aldi dan mengepalkan tangannya, hingga buku-buku tangannya memutih.

Aldi sangat geram, membaca percakapan mereka. Mengatur semua sesuai kemauan.

Aldi merasa beruntung sudah mengetahui rencana ini, jika dia terlambat untuk mengetahui rencana Silvi dan keluarganya. Mungkin dia yang akan di depak oleh Silvi dan menjadi jatuh miskin oleh ulah istrinya sendiri.

Sikap Silvi yang selalu memanjakan adiknya, bahkan ingin memberi rumah itu pada Nadia setelah menikah. Sedangkan Nadia hanya menikahi seorang pria pengangguran tinggal menikmati semua fasilitas yang ada.

[Mbak, kirim 12 juta ya, aku mau beliin Mas Reno hadiah sepatu N*ke Ori.] pinta Nadia kembali.

[Oke, Mbak transfer sekarang.] balas Silvi menyanggupi permintaan adiknya.

Aldi kemudian tersenyum tipis, kini gantian chat dari istrinya masuk di akunnya.

[Mas, kenapa m-banking milikmu yang ada di ponselku terblokir?]

Aldi sudah ke bank tadi, untuk memblokir rekeningnya yang di gunakan oleh Silvi. Beruntung Silvi juga belum membuat rekening sendiri. Karena sudah terlena, di berikan Kartu ATM oleh Aldi dan selalu di isi oleh suaminya. Bebas ia gunakan. Tapi sekarang sudah di blokir oleh Aldi membuat Silvi panik.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
kapokmu kapan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Tamat

    TamatNajwa dan Rania muncul. "Najwa!" ucap Silvi lirih membuat Aldi menoleh ke belakang. Sudah berdiri istri dan Kakaknya."Aku ingin membahas hal penting denganmu, bolehkah aku duduk?" tanya Silvi dan kemudian menatap Aldi.Karena sedari tadi ia berdiri tak di persilakan untuk duduk. Aldi seketika kesal dengan Sari karena membiarkan perempuan ini masuk ke dalam rumah. Aldi menunjuk sofa, dan Silvi duduk."Apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Najwa yang sudah duduk berdampingan dengan Aldi. Sedangkan Rania memilih duduk di sudut sofa tunggal dan ingin tahu ada urusan apa lagi, mantan istri Aldi datang."Pasti kamu sudah mengetahui, tentang di tangkap nya Mas Hanan oleh polisi."Najwa menghela nafas, ia kesal dengan Silvi pasti ingin meminta sesuatu hal padanya."Bisakah, kamu mencabut laporan agar Mas Hanan di bebaskan," pinta Silvi yang akhirnya mengatakan apa maksud tujuannya datang ke rumah itu."Aku tidak akan mencabut laporan itu. Maaf, Silvi. Jika itu yang kamu inginkan, leb

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Semudah Itukah?

    Bab 37Aldi baru saja keluar dari kamar mandi, dan tubuhnya hanya terbalut handuk berwarna putih, sebatas pinggang sampai lutut. Sedangkan Najwa bersiap untuk berbaring di ranjang, karena ia sudah mandi terlebih dahulu. Tubuhnya terasa letih, karena acara resepsi pernikahannya."Apakah, kamu akan langsung tidur?" tanya Aldi dan berbisik di telinga Najwa sambil merangkul tubuh perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu.Najwa tersipu malu, karena kini jarak mereka yang dekat, dan tubuhnya menempel pada Aldi karena di rangkul dari belakang."Mas, mau malam ini?" tanya Najwa polos. Karena ini pertama kalinya untuk Najwa. 'Apakah pertanyaanku, terdengar bodoh?' gumam Najwa membatin. Ia kemudian menatap Aldi yang justru tersenyum padanya."Jika kamu lelah, tidur saja sayang. Kita lakukan di malam yang lain," ujar Aldi dan beranjak menuju lemari untuk mengambil pakaian."Mas, jika kamu mau malam ini. Aku siap," jawab Najwa malu-malu. Karena ia tak enak jika menolak kewajibannya pada sa

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Sakit Mas

    PoV (3)Aldi mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas, hingga saksi berkata mereka sah menjadi suami istri sekarang.Najwa mencium punggung tangan pria yang sudah menjadi istrinya sekarang. Hari yang mereka berdua nantikan datang, dan kini tak ada lagi yang bisa membatalkan acara pernikahan ini. Rintangan itu sudah berhasil di lewati oleh Najwa dan Aldi hingga mereka, menjadi pasangan sah.Najwa tampak sangat cantik dengan kebaya pengantin berwarna putih yang ia kenakan dan riasan yang flawless membuat Aldi semakin terpana pada wanita yang kini menjadi istrinya. Raut wajah Najwa yang lembut dan senyumnya yang manis, sangat memikat Aldi dan selalu membuatnya candu.Aldi merasakan perbedaan yang besar, antara Najwa dan mantan istrinya yaitu Silvi.Silvi hanya penuh dengan keserakahan, dia juga tak mengerti kenapa bisa menikahi Silvi dulu. Betapa ia menyesali kebodohannya telah menikahi perempuan licik itu.Di antara tamu yang hadir, ada Silvi dan juga keluarganya turut hadir.

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Permintaan Maaf

    PoV (3)Silvi dengan berat hati mengizinkan Mama dan adiknya untuk kembali ke rumahnya. Karena Silvi masih merasakan sakit hati pada keluarganya, ketika ia ditinggalkan saat itu dan kini mereka kembali lagi ke rumahnya yang disewakan oleh Aldi.Karena Ella telah mengusir mereka, dan tidak mau menerima keluarga Hanan."Kenapa Nadia, kamu balik lagi ke rumah ini? Bukankah kamu sudah menikah dengan pria kaya seperti Reno. Apakah dia sudah mengusirmu dari rumah itu, di mana kesombongan-mu kemarin yang membanggakan suamimu!" ujar Silvi mencerca Nadia."Nadia bawa barang-barang kita, ke kamar," titah Bu Irma menyuruh Nadia membawa tas mereka ke dalam kamar, dan tidak menanggapi pertanyaan Silvi. "Hei, kenapa kamu tidak menjawabku. Kamu tinggal di sini, di rumahku! Jadi kamu harus menjawab pertanyaanku!" pekik Silvi. "Silvi kamu bisa diam, tidak? Dan tak usah banyak bertanya dengan Nadia. karena itu bukan urusanmu!" ucap Bu Irma yang membela putrinya. Silvi semakin kesal karena ibunya sel

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Bertindak

    PoV Najwa Aku yakin Mas Hanan membawa Silvi ke sini, pasti ada hal yang terjadi pada adik perempuannya itu. Silvi "Biang masalah." Itulah julukan yang tepat untuknya.Aku muak melihat wajah Mas Hanan. Dan ia juga sangat keras kepala, tidak mau mengakui kesalahannya padaku dan Mbak Ella.Padahal apa yang ia perbuat padaku tadi, sangat fatal dan bisa mengancam nyawa kami di rumah ini. Dia seorang pria pengecut yang berani menganiaya perempuan, yang secara fisik lebih lemah dan kalah tenaga darinyaDi tambah tadi sebelumnya. Dengan kedatangan mertua Mbak Ella. Mereka ingin tinggal di rumah ini, setiap ada masalaha datang kemari. Memang ini rumah kos-kosan.Keluarga mereka memang selalu menyusahkan, harusnya diberi kemudahan kemarin, mereka syukuri cukup tidak berbuat ulah. Tapi ini seperti tidak pernah belajar dari sebuah kesalahan.Mbak Ella tidak terima dengan mertuanya yang datang, dan ingin menepati rumah ini. Ditambah lagi dengan perdebatan masalah dengan kakakku. Bahkan Silvi men

  • Ternyata Ibuku Dijadikan Babu   Rekaman

    PoV Silvi"Kenapa denganmu, kenapa kamu masih saja kusut. Bahkan lebih kacau dari penampilan tadi sore?" Najwa bertanya padaku.Perempuan satu ini, selalu ingin tahu. Jika dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan bersorak senang karena aku mengalami musibah. "Apalagi ini Mas, Kenapa kamu membawa Silvi datang ke rumah ini. Semua keluargamu berkumpul di sini! Apakah mereka akan tinggal di rumahku?" ucap Mbak Ella bertanya dengan nada yang sengit. Kenapa Mbak Ella sangat sinis, wanita ini mentang-mentang Kakakku tinggal di rumahnya dia seperti tidak mempunyai sopan pada suaminya sendiri, ketika bertanya. "Ella, kamu jangan banyak bertanya. Dekarang bantu Silvi, pinjamkan dia pakaian Najwa!" titah Mas Hanan. "Aku tidak akan diam saja, ketika kamu membawa keluargamu datang kemari. Apakah kamu akan mengajak mereka tinggal di sini, jawab Mas!" hardiknya.Ingin aku menampar mulut Mbak Ella."Adikku mengalami musibah, dan kamu sama sekali tidak mempunyai rasa empati untuk menol

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status