Share

Masih Tentang Sepuluh Ribu Rupiah

“Bos, mau makan siang apa? Telur ceplok bumbu Bali sama tumis kangkung?”

Sejak berkenalan dengan warteg, dua lauk itu merupakan kesukaan Narendra. Ketika pertama kali mencoba telur ceplok bumbu Bali pria yang jarang makan nasi mendadak mampu menghabiskan dua piring nasi dengan porsi besar. Dia juga semakin lahap ketika mencoba tumis kangkung. Menurutnya kedua lauk itu kombinasi yang sangat tepat.

“Bos?” Badi kembali bersuara ketika majikannya tidak menyahut.

“Bos lagi ngapain?” Kebingungan itu berubah menjadi tawa kecil ketika melihat Narendra yang duduk di sofa menatap lekat selembar uang pecahan Rp10.000, “Baru pertama kali lihat uang sepuluh ribu?”

Badi tahu jawabannya. Sejak tinggal di kontrakan petak entah sudah berapa kali Narendra melihat atau memegang uang pecahan itu. Badi bertanya hanya untuk menggoda tuan mudanya.

“Nyari duit itu beneran susah banget, ya,” Narendra berucap pelan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
heri heriyandi
koin nya terlalu mahal bos qiu..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status