Share

32. Peluk-Peluk Berhadiah

Pak Yanto tidak habis pikir, bagaimana mungkin, orang seperti Kenzo yang menurutnya hanya pegawai rendahan tidak punya harta, bisa memiliki kartu ini.

Awalnya, Pak Yanto mengira, kartu itu hanyalah kartu merk Platinum biasa, sengaja diberi sepuhan emas untuk mengintimidasi lawan bicaranya.

“Kartu apa ini? Sejauh aku jadi nasabah di Bank Platina, tidak pernah sekalipun aku melihat kartu aneh dengan lambang naga milikmu. Jangan sok pamer hanya karena kamu menyepuh kartumu dengan emas bayaran!?”

“Kenapa? Orang rendahan dengan harta menengah sepertimu tidak akan pernah tahu jenis kartu apa itu.”

“Ba-bajingan!?”

Belum sempat Pak Yanto melempar vas bunga yang ada di sampingnya, lebih dulu Mr. Clayne melarang. Dia bergidik ngeri, apalagi melihat pantulan cahaya lampu menyorot sepuhan emas kartu milik Kenzo.

“Berikan!”

Pak Yanto, memang, selalu menganggap Pak Nanang Robby sebagai budak dan anjing pesuruhnya, tapi tidak dengan Mr. Clayne.

Pria berjas hitam rambut klimis itu merupakan penguasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status