Share

Bagian : 36

"Argh!" Yonna membanting ponselnya dengan keras ke sudut kamar. 

Sudah lebih dari tiga hari, tetapi Luther tidak kunjung menghubunginya. Pesan-pesan yang Yonna kirimkan tidak dibalas, bahkan panggilan telepon pun tidak diangkat. 

"Kan! Bukannya istirahat, hubungan kita malah sekarat! Ini yang aku nggak mau, Luther! Ini!" Yonna tidak berhenti mengacak-acak rambutnya.

Setiap hari Yonna berusaha makan tepat waktu, menjaga kesehatan dirinya. Memaksa makan, walau sebenarnya Yonna sendiri tidak dapat merasakan kenikmatan makanan dengan baik. Semuanya terasa hambar, bahkan meminum air gula sekalipun, tidak ada manis-manisnya.

"Luther, kumohon! Datang, datang, datang!" Yonna mengintip dari jendela kamarnya, berharap Luther akan berada di luar rumahnya.

"Nggak mungkin hubungan kita berakhir, nggak mungkin! Aku nggak mau, Luther. Aku nggak mau," monolog Yonna sembari me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status