Share

Teror Ghaib 154

Di luar hujan, tapi tidak terlalu deras. Emma sedang menonton televisi di ruang tamu. Matanya tertuju ke layar, tapi pikirannya melayang ke mana-mana. Dia memikirkan Jake yang banyak memberinya hadiah. Entah mengapa dia yakin kalau Jake ada maunya.

“Ini ada cokelat hangat,” kata Lily. Wanita itu meletakkan tatakan cangkir di atas meja.

Robin membantu Lily mengambil cangkir untuknya dan untuk Emma. Tapi Emma bukannya menghabiskan waktu lebih lama di ruang keluarga setelah Lily mambuatkannya minuman hangat. Gadis itu malah beranjak pergi.

“Mau ke mana kamu, Sayang?” tanya Lily, “baru juga jam sembilan malam.”

Emma tersenyum tipis. “Aku lupa kalau masih ada tugas,” katanya.

Sebenarnya, Emma tak seratus persen berbohong. Dia memang ada tugas. Tapi hanya sedikit. Sekitar satu jam juga bisa dia menyelesaikan tugas itu. Itu pun juga bukan besok deadline-nya.

Setelah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, Emma meletakkan cangkirnya di meja belajar. Dia lalu membuka lagi kado dari Jake.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status