Share

#54 Mentari di Musim Semi

Menyadari bahwa semua orang yang tadinya berniat menyerang kini telah menghilang, Artin teringat kembali pada Laila. Artin bergegas berlari, melompat melewati pagar rumah Laila, membuka pintu, dan berjalan perlahan ke ruang utama rumah itu.

 

Artin berjalan mendekat ke tempat Laila yang sedang tertidur, yang kemudian kekhawatirannya mereda ketika melihat Laila masih tertidur lelap di sana.

 

Artin menyeka keringat di dahinya, lalu berjalan mendekat dan duduk bersandar pada sofa memunggungi Laila.

 

Artin menundukkan kepalanya, lemas. Semua energi telah terkuras habis. Bukan karena pertarungan yang dia lakukan, tapi semua kegelisahan yang bercampur di hati dan pikirannya.

 

‘Aku telah melakukan yang terbaik. Sekuat tenagaku.’

 

Herolich

Laila: Ngapain senyum2? Mau dipeluk juga? NO! Fang: *Menggeram dari kejauhan

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status