Share

Hanya Dia

Disembur sedemikian rupa oleh Ari, tentu saja membuat Lara geram. Namun, tak ada emosi yang kini hadir dalam hatinya. Sebaliknya, ia malah tersenyum kuda.

"So-sorry, Ra. Ta-tapi maksudmu, kamu bener-bener nabrak Rendi?" tanya Ari antusias.

Lara terdiam. Dinikmatinya ekspresi lawan bicaranya yang tersiksa, sedangkan Ari yang tak lagi sabar menunggu jawaban pun hendak beranjak pergi.

"Mau ke mana?"

"Masih tanya? Ya, jelas mau liat kondisi adekku, lah!"

Langkah Ari hampir sampai di daun pintu saat Lara menyilangkan kaki sembari berkata, "Gue yang ditolong Rendi, Ri. Elu buta atau pura-pura nggak sadar? Gue yang pake baju orang pesakitan, kok!"

Ari yang bergeming tepat saat tangannya memegang kenop pintu, lantas membalik badan sembari melipat tangan di dada. Ia kembali mendekat dan duduk berhadapan dengan Lara di ranjang. "Terus, ngapain koe ke sini?"

&nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status