Share

Nasib Tragis Intan Yang Malang

“Kamu kemana saja sayang? Aku telepon kamu dari tadi tidak kamu angkat-angkat? Aku khawatir sekali sama kamu" Suara laki-laki yang tidak asing di telinganya, Intan menunduk sembari meremas tas selempangnya sendiri.

"Aku sedang sibuk!" seru Intan.

"Kenapa tidak kamu beritahu aku terlebih dahulu agar aku tidak mengkhawatirkan keadaan kamu sayang" ujar kekasih Intan yang bernama Regan.

"Aku lelah, tolong jangan halangi aku untuk masuk ke rumahku sendiri!" Intan mendorong tubuh kekasihnya ke samping agar tidak menghalangi jalannya. Regan berusaha meraih tangan Intan namun tak sempat karena sekarang Intan sudah masuk ke dalam rumah dengan mengunci pintu erat-erat.

Regan bersedih merasa Intan telah berubah. Dengan rasa penuh kekecewaan Regan pun meninggalkan halaman rumah Intan. Merasa Regan telah pergi, Intan mencoba untuk mengintip melalui celah jendela. Air matanya mengalir begitu deras, rasa sesak semakin menyiksa batinnya saat ini.

"Hiks... Maafkan aku! Aku tidak bermaksud seperti ini
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status