Share

36. Sebuah Jawaban

“Yura, sudah sampai,” kataku begitu mematikan mesin motor.

Hening. Tak ada jawaban. “Yura ….” Segera aku menoleh ke belakang. “Kamu tidur?” Aku terkejut. Bahaya sekali ia membonceng di belakangku sambil tertidur.

“Ah, aku ketiduran, ya?” Ia baru membuka mata.

“Pantesan, tadi tanganmu aku tarik ke depan sampai memeluk pinggangku diam saja.”

Ia melotot lalu mencubit lenganku. “Ih Arka! Kamu curi-curi kesempatan, ya!"

Aku tergelak. “Harusnya kamu berterimakasih. Paling tidak dengan memelukku, kamu bisa tidur dengan nyaman.”

Yura tak membalasku lagi, hanya kulihat bibirnya yang maju beberapa senti. Pasti kesal karena kugoda.

“Apa?” tanyanya saat aku berjongkok di depannya.

Kutepuk bahuku sediri. “Kalau masih ngantuk, aku gendong sini, sampai kamar.”

“Ih, memangnya aku anak kecil!” Ia mencebik, mendorong punggungku dengan helm yang sudah dilepaskannya.

“Jangan pernah pergi malam-malam sendirian, kalau ngantuk kaya tadi bahaya,” kataku begitu kami memasuki lift hendak naik ke lanta
Rahmi Aziza

Thanks masih ngikutin cerita iniii, komen yang seruu dooong.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Asih
cieeeee yg udah halal pacarannyaaaa..!!!! gemes aaaaahhhh..
goodnovel comment avatar
Rini Rini
lanjuuut kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status