Share

Tak Ingin Kalah

Mas Rangga bermain dengan Lala, pemandangan yang sangat jarang kulihat. Terlihat sangat harmonis dan hal itu sontak membuatku mengembangkan senyuman. Aku ingin ikut bergabung, tetapi rasa malu akibat perbuatanku tadi siang, sungguh membuat diriku ingin menjauh dari radarnya.

“Bunda!”

Panggilan itu membuatku tersentak, dan memusatkan pandanganku pada gadis kecil berkuncir dua tersebut. Tunggu! Siapa yang mengikat rambut tipisnya seperti itu? Ini sudah pasti ulah Mas Rangga.

“Bunda, Lala punya tugas sekolah, membuat video bernyanyi dengan salah satu orang tua. Apa Bunda bisa membantuku?” suara nyaringnya terdengar antusias. Mata bulatnya mengerjap beberapa kali sambil menunggu jawabanku.

Aku berdeham, “Hmm, bukannya nggak mau, Sayang. Bunda tidak bisa bernyanyi. Sama Ayah aja, ya?” kataku berusaha untuk melemparkan tanggung jawab pada Mas Rangga. Bukan tanpa alasan, aku hanya ingin mendengar suaranya jika sedang bernyanyi.

Lala memandang Mas Rangga, terlihat meminta pendapat da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status