PERJALANAN CINTA TIARA

PERJALANAN CINTA TIARA

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-14
Oleh:  MIHA29On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
39Bab
467Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

penyesalan seorang Bima yang telah mengabaikan istrinya. hingga Tiara memilih berpisah dan menjalin hubungan dengan Louis yang jauh lebih baik

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1 TIARA YANG MALANG

"Harusnya kau sadar, kau adalah wanita yang tidak berguna. Meskipun Putraku menikahimu dan menjadikanmu sebagai istrinya, itu karena dia ingin menyiksamu,'' ucap seorang wanita yang umurnya sudah setengah abad, menarik rambut seorang wanita yang belum lama ini menjadi menantunya.

''Maafkan aku, Ibu. aku tidak sengaja melakukanya,'' ucap seorang wanita yang sedari tadi menahan rasa sakit karena rambutnya ditarik oleh ibu mertuanya.

Meskipun sudah berkali-kali Tiara meminta maaf kepada ibu mertuanya, tapi tetap saja tidak ada ampun baginya. Wanita malang itu belum lama ini menikah dengan Bima—seorang pria yang sangat dirinya cintai—tapi setelah pernikahan mereka, pria itu berubah menjadi pria yang sangat dingin dan kasar.

Tiara tidak mengerti penyebab sikap Bima berubah karena bagaimanapun sejak mereka kenal, tidak pernah sekalipun pria itu berlaku kasar kepadanya, tetapi setelah menikah! perubahan itu telah merubah kehidupanya yang semula berwarna menjadi begitu suram.

''Ada apa ini ?'' terdengar suara seorang pria yang baru saja masuk kedalam ruangan.

''Bima, kamu sudah pulang?'' tanya ibunya.

''iya, Ibu, aku baru saja pulang dari kantor,'' jawab Bima dengan sopan ke ibunya.

''Ada apa Ibu, kenapa dengan wanita itu lagi?'' Bima melihat ibunya menyiksa Tiara.

Bima yang baru saja pulang dari kantor mendapati ibunya, menyiksa Tiara dengan menarik rambutnya dengan sangat kencang.

Pria itu menatap mata wanita yang meneteskan air mata sambil menahan rasa sakit, mengisyaratkan meminta tolong agar pria itu mau menyuruh ibunya untuk melepaskannya, tetapi pria itu hanya menunjukan sikap dinginya.

''Apa yang dia lakukan, sehingga ibu begitu marah kepada dia!'' Bima menpertanyakan kesalahan Tiara kali ini, sehingga membuat sang ibu sangat marah.

''Ibu, menyuruhnya membuatkan ibu teh panas, tetapi dia malah menumpahkannya kepada ibu'' Sintia mencoba menjelaskan apa yang telah di perbuat oleh wanita itu, sambil terus menarik rambut Tiara semakin kencang.

''Ah ... Ibu, sakit Tiara mohon lepaskan bu?'' Tiara kembali memohon karena dirinya merasa kalau rambutnya akan terlepas dari kulit kepalahnya! saking kencangnya ibu mertuanya menarik rambutnya.

''Ibu, aku naik ke atas dulu. kamu siapkan air mandi untukku! Aku ingin beremdam air hangat.'' Bima memilih untuk tidak peduli dengan rasa sakit yang d rasakan oleh istrinya, terlebih lagi dia lebih memilih naik ke atas kamarnya. Sebelum melangkah terlalu jauh, pria itu berbalik menyuruh Tiara untuk menyiapkan air mandi untuknya.

''Biklah, Sayang, kau pasti sangat lelah karena seharian ini kamu bekerja.'' saat berbicara dengan putranya dia begitu lembut, tetapi dengan Tiara suaranya selalu saja mengeras.

''Kamu dengarkan, sana siapkan air mandi untuk putraku, dan jangan melakukan kesalahan apa pun, kamu mengertikan?'' Sintia dengan kasar melepaskan rambut menantunya, sehingga menyebapkan Tiara terjatuh ke atas lantai.

''Iya Ibu, aku mengerti.'' Tiara bangkit dengan menghapus air matanya.

Meski sakit tapi Tiara tetap berusaha bangkit dari lantai dan menuruti semua perintah ibu mertuanya, sambil menaiki tangga gadis malang itu terus meneteskan air matanya, menangisi nasibnya yang tadinya seorang putri kaya raya yang selalu saja di manja, kini telah berubah menjadi seorang istri dan menantu yang selalu saja di sakiti.

Tiara berusaha tidak mengadu kepada ke-dua orang tuanya, karena takut kalau ke-dua orang tuanya mengetahui semua masalahnya? maka ke-dua orang tuanya pasti akan menyuruhnya untuk meninggalkn Bima. Tiara tidak menginginkan hal itu terjadi karena masih sangat mencin-tai pria yang belakangan ini terus menyakiti hatinya secara bertubi-tubi.

***

Di tempat lain pasangan yang umurnya setengah abad, sedang menikmati waktunya di taman rumahnya dengan secangkir teh di tanganya.

Mereka sedang menbahas mengenai putri mereka yang sudah menikah satu bulan yang lalu, tetapi putrinya tak pernah datang mengunjungi mereka setelah pernikahnya.

Mereka begitu merindukan anak yang sudah mereka besarkan selama 24 tahun, tetapi setelah menikah. Putrinya harus tinggal bersama keluarga barunya.

''Papa, kenapa kita tidak menghubungi Tiara, dan menyuruhnya untuk datang kemari! dan menginap disini, semenjak pernikahanya dia sudah tidak pernah lagi menginap disini. Mama sangat merinduhkanya?'' ucap ibu Diana dia adalah ibu dari Tiara.

Bagaimanapun mereka tetaplah orang tua yang sangat merindukan putrinya.

''Ma, kita tidak enak kepada keluarga barunya,''

''Bagaimanapun dia sudah menikah, kita tidah bisa lagi memintanya

sesuka hati kita seperti dulu lagi?'' Indra juga sama seperti istrinya. Sangat merindukan putri semata wayangnya, tetapi semua itu sudah berubah.

Mereka sadar saat mereka siap untuk menikahkan putrinya, artinya mereka juga sudah siap untuk melepaskan Tiara bersama keluarga barunya.

''Pa, Mama sangat merindukannya?''

''Sudah satu bulan semenjak Tiar menikah, tapi tidak pernah sekalipun kita bertemu dengannya,''

''Walaupun Tiar, sering menghubungi kita melalui telepon tapi bagi mama, itu belum cukup sebelum bertemu dengannya secara langsung.'' lanjut Diana lagi.

Diana terus saja mengoceh, kepada suaminya tentang bagaiamana dia sangat merindukan Tiara!

''Ma, kita sebagai orang tua tidak boleh egois, kita biarkan Tiara, menikmati lebih dulu tempat barunya.''

''Lagian besok lusa Devan, akan kembali dari luar negeri, setelaah sebulan dia pergi pengurus pekerjaannya,'' Indra dengan sabar memberikan pengertian kepada istrinya.

Apalagi mereka sedang menantikan kedatangan putra mereka. Setelah sebulan lamanya dia berada di luar negeri, mengurus pekerjaannya menggantikan Indra.

''Maka dari itu Pa. Devan, pasti sangat merindukan adiknya?''

''Karena mereka sudah lama tidak bertemu setelah pernikahan Tiara. Devan, langsung berangkat keluar negeri, tanpa bertemu lagi dengan adiknya.''

''Mama, ini terlalu banyak alasan pake jual nama Devan, segala,''

''Ish ... Papa nggak ngerti banget sih?'' Diana bercibir kesal.

Diana memasang wajah kesalnya dengan cemberut, karena selalu kalah berdebat dengan suaminya, walau mengetahui suaminya itu juga sangat merindukan Tiara, karena Indra sangat dekat dengan putrinya, semenjak kepergian Tiara. Indra sangat jarang tersenyum dan bercanda lagi, tetapi pria yang tidak lagi mudah itu mampu memendam rasa rindunya, tidak seperti Diana yang langsung mengunkapkan bila memiliki keinginan.

***

Setibanya di lantai dua Tiara segera menyiapkan air mandi untuk Bima, setelah menyiapkan air mandi untuk pria itu, wanita cantik itu menyampaikan kalau air untuknya telah selesai.

Tanpa menjawab apa pun? pria yang memiliki perawakan tinggi tersebut langsung melewati istrinya memasuki kamar mandi.

Melihat Bima masuk kedalam kamar mandi, Tiara segera menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya dan menatanya di atas tempat tidur, agar saat selesai mandi pria itu bisa langsung memakainya.

Wanita itu lalu turung ke lantai bawah lebih tepatnya dapur. Tiara berniat membuatkan secangkir kopi dan sedikit cemilang untuk Bima.

Lalu membawanya naik ke lantai dua ke dalam kamar milik Bima.

Semenjak mereka menikah Tiara dan Bima belum pernah tidur sekamar? karena pria yang telah menikahinya belum lama ini tidak mau tidur dengannya.

Dan menyuruh Tiara untuk tidur di luar kamar, gadis malang itu hanya pasrah tidur di atas lantai dengan beralaskan karpet tipis, di setiap malamnya Tiara selalu menggigil kedinginan.

Namun Tiara tidak pernah sekalipun mengeluh, karena menurutnya itu percuma saja, jika dirinya mengeluh bukanya mendapatkan perhatian dan apa yang dia inginkan, justru dirinya akan lebih di siksa lagi, karena tidak mensyukuri apa yang di berikan kepadanya.

Ibu mertuanya tidak memiliki rasa kasihan sedikit pun kepadanya.

Di malam hari menjelang tidurnya Tiara selalu merindukah ke-dua orang tuanya yang telah membuatnya terlahir ke dunia ini, dalam keadaan sehat.

Tiara juga merindukan kakak-nya yang selalu menyayanginya, dia rindu saat dirinya belum menikah dengan Bima, dirinya selalu menikmati kehidupan yang bebas tanpa ada yang menyakitinya?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
MIHA29
terbaik banget
2024-12-26 17:42:52
1
user avatar
Tirti
lanjutkan ...... aku tunggu kelanjutan nya.
2024-11-29 09:30:04
1
39 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status