Beranda / Romansa / Terpaksa Menjadi GIGOLO / Kecurigaan Makin Tumbuh

Share

Kecurigaan Makin Tumbuh

Penulis: WAZA PENA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 03:22:05

Kegelisahan itu terus melanda hati Rendi, dengan terjunnya kembali ia kedalam dunianya yang sempat ia tinggalkan membuat Rendi benar-benar dibuat kebingungan. Dengan keadaan ekonomi yang sulit sehingga Rendi bertekad untuk bisa memulihkan ya kembali meski harus menjadi gigolo, hal yang sebenarnya tidak ia inginkan.

Malam semakin larut, setelah cukup menikmati secangkir kopi dan rokok, Rendi kemudian melangkah masuk ke dalam rumah. Rendi tersenyum ketika melihat putrinya yang sedang tertidur, ia menatap baik-baik anaknya itu sambil mengusap-usap lembut pipinya. Ingin rasanya ia menjadi ayah yang baik buat anaknya, akan tetapi ia menyadari betul betapa brengseknya kelakuannya.

"Sayang...," ucap Lisna memanggilnya sambil berbaring di atas tempat tidurnya.

Rendi menoleh ke arah istrinya dan melempar senyum. Kemudian ia berjalan dan berbaring di samping istrinya itu. Rendi berusaha untuk tidak terlihat galau, ia menyembunyikan rasa bersalahnya di depan istrinya yang sangat ia cintai itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Akhir Yang Indah (END)

    Bulan berikutnya, cuaca cerah seakan menyambut hari yang spesial itu. Langit biru tanpa awan dan hembusan angin lembut membuat suasana semakin tenang."Sayang.., ayo siap-siap," seru Rendi dari ruang depan sambil merapikan kerah kemejanya.Lisna keluar dari kamar dengan bayi mereka yang kini mulai bisa duduk di gendongan kain. "Mau ke mana sih, Mas tumben kamu rapi banget?"Rendi tersenyum penuh misteri. "Pokoknya ikut aja."Lisna mengerutkan dahi, tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. "Oke, aku ikut, asal jangan kejutan aneh-aneh.""Tenang, kali ini kejutan manis," ujar Rendi sambil membuka pintu.Perjalanan mereka diiringi canda kecil dan gelak tawa bayi mereka yang sesekali menggumam lucu. Di dalam mobil, suasana hati Rendi terlihat begitu ringan. Ia menggenggam tangan Lisna erat sambil menyetir dengan tangan satunya."Kamu tahu, Sayang…” Rendi membuka suara, matanya menatap ke jalan. "Aku jauh lebih bahagia sekarang."Lisna menoleh. "Iya, aku lihat. Kamu kelihatan lebih tenang a

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Harmonis

    Satu bulan telah berlalu sejak Rendi kembali bekerja di perusahaan lamanya. Kehidupan rumah tangga mereka perlahan membaik. Setiap pagi Rendi berangkat dengan semangat, dan setiap malam ia pulang dengan senyum di wajahnya. Gaji yang layak, lingkungan kerja yang sehat, dan kepercayaan yang mulai pulih dari Lisna, semuanya membuat hati Rendi lebih tenang.Di rumah, Lisna juga merasa lebih damai. Anak mereka tumbuh sehat, dan kini ia bisa menyaksikan sendiri perubahan besar pada suaminya.Suatu sore, setelah menidurkan anak mereka, Lisna duduk di teras bersama Rendi yang sedang menyeduh kopi."Kamu tahu, Mas?" ucap Lisna sambil menatap langit jingga."Apa, Sayang?" Rendi menyerahkan secangkir kopi padanya."Jujur, aku senang… karena akhirnya aku bisa melihat kamu jadi sosok ayah yang baik buat anak kita."Rendi menoleh, sedikit terkejut. "Maksud kamu?"Lisna tersenyum. "Dulu aku sempat takut. Takut kamu gak bisa berubah. Tapi sekarang… aku lihat sendiri. Kamu rajin, kamu perhatian, kamu

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Teman Lama Untuk Mawar

    Namun momen haru itu terpotong oleh tangisan bayi mereka dari kamar sebelah. Rendi dan Lisna saling berpandangan, lalu segera bangkit dan menuju kamar si kecil.Di kamar yang diterangi lampu tidur redup, bayi mereka menangis kencang. Rendi langsung menggendongnya sementara Lisna menyiapkan botol susu."Sini, Mas. Aku kasih susunya," ucap Lisna.Rendi mengangguk dan menyerahkan bayi mereka ke pelukan Lisna. Ia menatap anak mereka dengan tatapan penuh kasih dan rasa bersalah."Maafin Papa ya, Nak… Papa janji bakal jadi ayah yang baik."Bayi itu perlahan tenang setelah menyusu, membuat suasana rumah kembali damai. Rendi duduk di sisi tempat tidur.Beberapa menit kemudian, suara dering ponsel memecah keheningan.Rendi buru-buru mengambil ponselnya dari meja. Di layar tertera nama yang sangat ia kenal: Pak Dimas – CEO perusahaan tempat Rendi dulu bekerja sebelum dipecat.Lisna menoleh sambil mengangkat alis. "Siapa lagi, Mas?" tanyanya menekan."Pak Dimas," jawab Rendi, masih ragu menekan

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Kejujuran Rendi

    Setelah melihat anaknya tertidur lelap, Rendi dan Lisna masih berang di tempat tidurnya. Mereka berdua tengah mengobrolkan tentang usaha. Hal itu membuat Lisna merasa heran dan kebingungan dengan perkataan suaminya. "Kenapa kamu pengen buka usahasendiri? Kan kamu udah kerja, Mas," ucap Lisna menatap penuh suaminya. "Setelah aku pikir-pikir, aku memilih untuk berhenti dari kerjaan itu. Aku enggak mau terus-terusan dihantui rasa bersalah," jawab Rendi pelan.Lisna memandang baik-baik suaminya yang berbaring di sebelahnya. Lisna masih kebingungan dengan perkataan Rendi. "Maksudnya gimana sih, Mas? Apa yang membuat kamu ingin berhenti dari kerjaan itu? Bukankah itu cepet dapet hasilnya?" Lisna merasa heran. "Iya, aku tahu kerjaan itu cepet banget dapet uang. Tapi aku enggak mau terus-terusan membohongi kamu, aku enggak mau mengkhianati kamu. Yang aku inginkan saat ini, kita bareng-bareng ngurus anak, aku pengen buka usaha sendiri entah itu buka toko atau usaha apa, yang jelas aku ing

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Pertengkaran

    Merasa kakinya ditepuk-tepuk akhirnya Rendi terbangun, ia membuka matanya perlahan dan langsung menatap ke arah istrinya yang duduk di sebelahnya. "Jam berapa sih ini, Sayang?" tanya Rendi dengan nada yang terdengar masih ngantuk. "Udah buruan bangun. Ada yang sudah nungguin kamu tuh," balas Lisna dengan raut wajah yang terlihat marah.Rendi membuka matanya lebar-lebar ketika istrinya menunjukan Handphone-nya dan memperlihatkan isi pesan itu. Sontak Rendi kaget melihat kejadian itu, ia takut kalau istrinya mengetahui profesinya yang seorang gigolo. "Ada bisnis apa kamu sama perempuan itu?" tanya Lisna matanya menatap tajam."Kerja apa kamu sebenarnya? Kamu bilang kalau kamu itu kerja bareng sama paman kamu, terus apa maksudnya dengan perempuan yang nungguin kamu?" Lisna terus mencecar melontarkan pertanyaan yang membuat Rendi tidak bisa berkata banyak. Rendi berusaha untuk membuat istrinya tenang dan tidak memikirkan sesuatu hal yang buruk terhadapnya. "Sayang ... Kamu dengerin d

  • Terpaksa Menjadi GIGOLO    Pesan Mencurigakan

    Rendi merasa sudah sangat kelelahan, namun biar bagaimanapun ia tidak mau mengecewakan perempuan yang sudah datang jauh-jauh untuk mendapatkan kepuasan darinya. Hingga akhirnya Rendi berusaha untuk melayani tiga perempuan lagi dan berupaya untuk bisa memuaskan mereka bertiga.Rendi meminta untuk istirahat sejenak karena nafasnya terasa berat. Tante Dewi yang melihat itu, ia sebenarnya merasa kasihan terhadap keponakannya itu, namun Rendi yang sudah menyatakan diri untuk menjadi seorang gigolo supaya bisa mengangkat kembali ekonomi keluarganya. Dengan begitu, maka tante Dewi tidak bisa berbuat banyak selain menenangkan Rendi dan terus menyemangatinya."Istirahat dulu aja, Ren," ucap Tante Dewi."Iya, Tante... Ini gila, mereka hyper semua," jawab Rendi."Gak apa-apa, Ren... Yang penting kamu dapat uang banyak hari ini," balas tante Dewi.Setelah merasa cukup beristirahat dan menikmati minuman, Rendi kembali melayani satu-persatu dari ketiga perempuan itu. Hari semakin sore, stamina pun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status