Share

387. Beraninya Kamu

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 16:08:30

Rion yang melihat kemarahan berkobar dalam diri sang tuan, dengan bijak memilih mundur teratur.

Ia berdiri jauh di sebelah pintu agar terhindar dari amukan Kyle, karena ada pria yang dengan begitu lugas mengaku suka dengan 'gadis'nya.

"Apakah kamu sudah kenal Luana sebelum ini? Apakah kalian mantan pacar atau semacamnya?" tanya Kyle dengan bibir terkatup menahan amarah.

Dia selama ini sudah lama diam-diam memperhatikan siapa saja yang berhubungan dengan Luana, mantan, orang yang mengejar dia diam-diam, atau siapa saja yang mencoba mendekati gadis mungil tersebut.

Namun, Kyle tidak ingat ada wajah Raven dari semua foto orang-orang itu.

Hanya ada sesuatu yang familiar di wajah Raven, yaitu kemiripannya dengan mantan terakhir Luana, si Berengsek Rexy.

"Ttidak, Tuan Muda. Ehm, saya belum pernah kenal bahkan bertemu dengannya sebelum ini,' jawab Raven dengan terbata-bata karena melihat ekspresi dingin di wajah Kyle.

"Lalu bagaimana kamu bisa bilang kalau menyukai gadis itu sejak l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   623. Kamu Tidak Akan Menang

    "Aku rasa kamu nggak bisa seenaknya ambil orang dari struktur kantor cabang," ujar Jupiter, berdiri di belakang mejanya, berusaha tetap tenang walau nadanya terdengar menantang. Jamie tidak bergeming. Matanya menusuk tajam. "Aku bisa. Dan aku akan." "Jamie, jangan bertindak gegabah. Semua mutasi pegawai punya prosedur." "Aku bukan mau mutasi," potong Jamie, melangkah mendekat. “Aku ambil kembali yang memang milikku.” Jupiter menegang. "Kamu bicara soal Lyodra atau aset perusahaan?" Jamie mencondongkan tubuh, satu tangan bertumpu di meja. Suaranya dingin dan dalam. “Aku bicara soal Ly. Dan buat terakhir kali, jangan pernah panggil dia dengan nada seperti tadi.” Jupiter menahan napas. Ini bukan Jamie yang biasa ia hadapi di ruang rapat. Ini Jamie yang kalau sudah memutuskan sesuatu, dunia pun harus menyingkir. "Dia sekretarisku. Mulai hari ini. Semua urusan administratif akan kuurus langsung dengan HR pusat." "Tapi—" Jamie berbalik. "Dan untuk catatan, aku tahu tentang proyek

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   622. Titik Lemah

    “Ly…”Jamie menahan pintu kamar sebelum benar-benar tertutup.Lyodra menoleh, matanya masih menyimpan kegelisahan atas semua yang baru saja terjadi. Jemarinya masih menggenggam erat lengan jas Jamie, seolah tak rela malam itu berakhir dalam tanda tanya.“Aku nggak akan lama di sini,” kata Jamie, suaranya rendah dan tegas. “Besok pagi aku akan temui direktur cabang. Kamu balik ke kantor pusat.”Lyodra menggeleng pelan. “Tapi itu pasti bikin semua orang tambah benci aku…”Jamie melangkah lebih dekat. “Aku nggak peduli. Aku lebih pilih ditikam satu kantor, daripada lihat kamu terus diperlakukan kayak anak magang tak berguna.”“Jamie…”“Dan mulai besok, kamu nggak kerja di bawah siapa pun.” Matanya menusuk. “Kamu sekretarisku lagi. Titik.”Lyodra menunduk, menggigit bibir. Ada haru yang mengendap di dadanya. Hatinya tahu, di balik sikap dingin Jamie, lelaki itu adalah satu-satunya orang yang pernah berdiri paling depan untuknya—bahkan ketika dunia menolak keberadaannya.“Kalau kamu terus

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   621. Aku Tak Bisa

    “Aku nggak suka dikhianati,” bisik Jamie dengan rendah, dalam, dan dingin seperti malam yang menyelimuti mereka.Lyodra menatap wajah tunangannya, sedikit bingung. “Kamu pikir aku berkhianat?”Jamie memutar badan, menghadapnya langsung. “Aku nggak pernah bilang kamu berkhianat. Tapi kamu terlalu lembut pada orang-orang yang nggak pantas kamu beri celah.”“Jamie... aku cuma bersikap sopan. Jupiter itu atasan aku di sini,” ujar Lyodra pelan, mencoba menahan gejolak di dadanya.“Sopan?” Jamie mengangkat alisnya, lalu mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan memperlihatkan salah satu foto yang dikirim Shane. “Sopan versimu kayak gini?”Lyodra melihat fotonya bersama Jupiter di balkon, senyum kecil di wajahnya, tangan menerima minuman dari Jupiter. Tampak biasa… tapi diambil dari sudut yang membuatnya terlihat ambigu.“Itu... nggak seperti yang kamu kira.”“Aku tahu,” potong Jamie cepat. “Aku tahu kamu bukan perempuan yang murahan, Lyodra. Tapi bukan berarti aku akan diam saat orang lain m

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   620. Oerksin Dimulai

    Malam pun tiba. Hotel tempat acara akan digelar sudah dihiasi lampu gantung, pita merah muda, dan karpet panjang yang digelar di sepanjang lorong menuju ballroom. Tapi di balik gemerlap persiapan itu, suasana hati Lyodra seperti ruangan kosong yang belum dihias. Ia berdiri di balkon lantai enam, memandang ke arah parkiran. Tangannya memegang ponsel erat, seperti berharap Jamie tiba-tiba muncul dari balik malam. Tapi yang datang justru suara dari belakangnya. “Masih mikirin dia?” Lyodra menoleh. Jupiter berdiri sambil membawa dua cangkir kopi kaleng dingin dari vending machine. Ia menyerahkan satu padanya. “Ini bukan untuk ngelupain Jamie,” kata Jupiter sebelum sempat dituduh apa-apa, “ini buat mengingat bahwa kamu nggak sendirian.” Lyodra menerima minuman itu, tersenyum kecil. “Terima kasih, Jup.” Hening sejenak. Angin malam berembus, membawa aroma kertas undangan dan lilin lavender dari ruang bawah. “Tau nggak,” ujar Jupiter pelan, “dari dulu, aku selalu ngerasa... kamu itu

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   619. Masakab Baru

    Lyodra duduk di sofa lounge karyawan, sendirian. Teh hangat di tangannya sudah dingin sejak tadi, tapi tak sekalipun ia menyesapnya. Matanya menatap kosong ke depan, sementara pikirannya berputar-putar seperti kaset rusak. Sudah dua hari Jamie tidak menghubunginya. Bukan karena sibuk—Jamie bisa sesibuk apapun dan tetap meluangkan waktu untuk sekadar mengirim emoji atau menelpon satu menit. Tapi sekarang, sepi. Hening. Dan Lyodra mulai dihantui pikiran yang tidak-tidak. Apa Jamie marah karena insiden Jupiter? Atau karena dia tidak langsung menjelaskan semua? Tapi… bukankah ia sudah menjelaskan? “Ly,” suara Jupiter membuyarkan lamunannya. Ia menoleh cepat, seolah baru sadar dunia masih berputar. “Sorry, ganggu. Aku cuma mau balikin dokumen vendor ini,” ujar Jupiter, meletakkan map di meja. Tapi mata pria itu tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. “Kamu baik-baik aja?” Lyodra berusaha tersenyum. “Capek aja. Banyak deadline.” “Kamu bisa cerita kalau mau. Aku di sini bukan cuma bu

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   618. Persekongkolan

    Pagi berikutnya, langit masih kelabu ketika Jupiter berjalan menuju kedai kopi dekat hotel. Ia butuh waktu sendiri. Setelah malam yang rumit dengan Lyodra, dan perasaan yang tak kunjung padam, pikirannya semakin bising. Ia tahu batasnya—Lyodra bukan miliknya. Tapi rasa itu, seperti luka kecil yang terus menganga, tak kunjung sembuh. Ia duduk di pojok ruangan, menyendok buih kopinya dengan sendok kayu saat seseorang menarik kursi di hadapannya. Seorang wanita dengan rambut sebahu yang lurus sempurna, lipstik merah menyala, dan aura percaya diri yang tajam seperti silet. “Jupiter, kan?” sapa wanita itu tanpa basa-basi. “Kita belum pernah bertemu, tapi aku sudah cukup tahu tentang kamu.” Jupiter mengangkat alis. “Kita kenal?” Wanita itu menyunggingkan senyum kecil. “Belum. Tapi kamu kenal Lyodra. Dan itu membuat kita… punya kepentingan yang sama.” Jupiter menatapnya curiga. “Kamu siapa?” “Shane,” jawabnya singkat, menyilangkan kaki. “Kita nggak perlu basa-basi, Jupiter. Aku di sini

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status