Share

Bab 167

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 23:13:30

Mama... oh mama!”

Suara nyaring Olivia menggema di sepanjang lorong rumah sakit. Bocah perempuan itu berlari kecil, sandal kelinci pink-nya mencicit setiap kali menyentuh lantai licin rumah sakit. Suaranya sudah terdengar dari ujung lorong dan membuat Alex otomatis menoleh sambil tersenyum.

Pintu ruang rawat inap Angelica memang sengaja tidak ditutup rapat. Alex tahu, Olivia akan datang bersama kakek dan neneknya. Dan benar saja, suara khas anak itu seolah jadi pertanda bahagia yang mereka tunggu.

“Anak kamu tuh, sayang mama Mama terus... padahal kalau dekat, berantem mulu,” celetuk Alex sambil melirik Angelica yang sedang berbaring dengan perban di dahinya.

Angelica menoleh pelan. Meski masih terlihat lemah, wajahnya tampak segar. Senyum tipis muncul di bibirnya. “Kami ribut cuma kalau ada kamu, sayang. Tapi kalau nggak ada kamu di dekat kami, aku dan Olivia nggak pernah berantem,” balasnya, masih dengan nada santai.

Alex terkekeh. “Ah masa?”

Belum sempat Angelica menjawab, suara lan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 170

    “Sini sama kakek, sayang,” bujuk Tuan Maximus.“Baiklah kalau Kakek memaksa,” jawab Via pasrah. Gadis kecil itu masih bisa menolak keinginan Mama dan Papanya, tapi tidak dengan sang kakek.“Anak pintar,” puji sang kakek.“Siapa dulu dong neneknya,” jawab Via. “Kok nenek sih? Kakek dong!” Protes sang kakek.CK“Bahkan wajah kita tidak sama, Kakek,” jawabnya menggemaskan.Tuan Maximus mengajak sang cucu masuk ke ruang rawat inap Mamanya.Sementara Alex berjalan bolak-balik di lorong rumah sakit. Ponselnya sudah di tangan sejak beberapa menit lalu, tapi ia belum juga menekan tombol panggil. Wajahnya tegang. Pikiran berkecamuk. Situasi di West Country bukan sekadar urusan bisnis—itu tanah kelahirannya, tempat di mana keluarga besarnya tinggal. Setelah berbicara lagi dengan William, ia tahu proyek perumahan hancur total. Tapi belum ada kabar langsung dari kerabat yang tinggal di sana. Yang paling ia pikirkan sekarang adalah sepupunya, Richard, yang selama ini tinggal di rumah keluarga be

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 169

    “Ini punya Markus kan, Pa?”Tuan Maximus mengangguk, “semua hancur. Bangunan itu 25 lantai katanya.”Lalu Alex mengambil ponselnya memperlihatkan pada sang papa.“Punya Alex juga hancur semua, Pa,” ucapnya sendu, matanya tidak lepas dari layar ponsel yang memperlihatkan bangunan megah—hasil rancangan dan impian yang dibangun dengan penuh harapan—kini rata dengan tanah. Bangunan itu adalah proyek besar yang selama ini jadi kebanggaannya, dan juga simbol dari kerja keras selama bertahun-tahun.Tuan Maximus yang berdiri di sampingnya hanya bisa menatap layar itu dengan wajah murung. Ia tahu betul berapa besar harapan putranya pada proyek di West Country itu. Ia juga tahu, proyek itu bukan hanya soal uang atau prestise—itu adalah ide dan visi Alex untuk memperkuat pondasi bisnisnya.“Sabar ya, Nak,” ucap sang Papa akhirnya, suaranya pelan, mencoba tetap memberi kekuatan di tengah berita yang tak bisa dianggap enteng. “Namanya juga bencana alam, semua di luar kendali kita. Semoga Tuhan me

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 168

    "Ya, William. Ada apa?"Suaranya terdengar sangat serius. Ia tahu betul, William tidak akan menghubunginya jika bukan hal penting.William juga baru saja tiba kembali di kota New Capitol setelah melakukan perjalanan dinas ke luar negeri saat Alex pulang ke rumah istrinya sebelum sang Papa mertua meninggal dunia. Baru hari ini William menginjakkan kaki juga di kota ini. “Tuan, mohon maaf. Saya baru dapat laporan dari orang kepercayaan Anda di West Country. Salah satu properti Golden Gate Corporation—yang proyek perumahan di sektor selatan—runtuh total. Bangunan yang sedang dibangun... semuanya roboh,” lapor William cepat dan jelas.William sendiri tak bisa membayangkan apa yang terjadi di sana. Pemberitaan di sosial media memang sudah menjelaskan kalau kota kelahiran Alex kini sedang terkena musibah gempa bumi dahsyat. Bahkan William mendapat kabar dari orang kepercayaan Alex juga kalau kediaman keluarga Maximus juga terkena dampak dari guncangan gempa tersebut.Alex mengernyit. "Tung

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 167

    Mama... oh mama!”Suara nyaring Olivia menggema di sepanjang lorong rumah sakit. Bocah perempuan itu berlari kecil, sandal kelinci pink-nya mencicit setiap kali menyentuh lantai licin rumah sakit. Suaranya sudah terdengar dari ujung lorong dan membuat Alex otomatis menoleh sambil tersenyum.Pintu ruang rawat inap Angelica memang sengaja tidak ditutup rapat. Alex tahu, Olivia akan datang bersama kakek dan neneknya. Dan benar saja, suara khas anak itu seolah jadi pertanda bahagia yang mereka tunggu.“Anak kamu tuh, sayang mama Mama terus... padahal kalau dekat, berantem mulu,” celetuk Alex sambil melirik Angelica yang sedang berbaring dengan perban di dahinya.Angelica menoleh pelan. Meski masih terlihat lemah, wajahnya tampak segar. Senyum tipis muncul di bibirnya. “Kami ribut cuma kalau ada kamu, sayang. Tapi kalau nggak ada kamu di dekat kami, aku dan Olivia nggak pernah berantem,” balasnya, masih dengan nada santai.Alex terkekeh. “Ah masa?”Belum sempat Angelica menjawab, suara lan

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 166

    "I—istri saya hamil, Dok?" tanya Alex gugup, suaranya bergetar. Matanya menatap layar monitor yang baru saja menampilkan dua kantung kehamilan di dalam rahim Angelica.Dokter Andreas mengangguk sambil tersenyum kecil. "Benar, Tuan. Usianya sudah sekitar enam minggu. Dan satu hal lagi—anak kembar."Alex menelan ludah. Pandangannya berpindah ke wajah Angelica yang masih terlihat lelah di ranjang pemeriksaan. "Tapi... apakah calon anak kami sehat, Dok? Karena tadi... istri saya sempat jatuh cukup keras dari tangga."Ekspresi dokter Andreas menjadi lebih serius, tapi tetap tenang. "Saya mengerti kekhawatiran Anda, Tuan. Tapi berdasarkan hasil USG yang barusan dilakukan, kondisi kedua janin sangat baik. Tidak ada tanda-tanda gangguan, detak jantung keduanya juga normal. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini."Alex mengembuskan napas lega, seolah beban besar di dadanya perlahan menguap. Ia mengangguk beberapa kali, namun matanya masih berkaca-kaca."Suster, tolong print has

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 165

    Tubuhnya jatuh terhuyung dari anak tangga bagian atas dan menggelinding ke bawah, menghantam beberapa undakan dengan keras."Angeeeeel! Sayang!" Alex menjerit kaget begitu mendengar suara keras dan melihat tubuh istrinya jatuh dari atas.Begitupun dengan yang lainnya seketika menjadi tegang. Angelica baru saja akan istirahat bersama anak dan suaminya setelah melakukan perjalanan jauh.Olivia ikut menjerit panik, tapi Alex sudah sigap menyerahkan anak itu ke pelukan suster Lila yang muncul dari ruang sebelah.“Mamaaaaaaaa.”Suster Lila langsung mengajaknya naik ke lantai atas. Jangan sampai Olivia melihat kondisi sang Mama yang berlumuran darah di dahinya.Alex langsung berlari menuruni tangga, melewati dua-tiga undakan sekaligus. Ia berlutut di sisi Angelica yang tergeletak tak bergerak di lantai bawah. Darah terlihat mengalir dari pelipis kanan istrinya. Nafasnya tercekat. Tangannya langsung memeriksa denyut nadi di leher Angelica."Sayaaaang, banguuuuun," Alex panik, tapi mencoba te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status