Share

Canggung

“Sorry!” Dia melotot dan langsung membanting pintunya.

Aku kembali merapatkan piama. Semoga saja dia tidak melihatnya. Aku berjalan ke arah pintu dan bersandar dibaliknya memastikan dia sudah pergi. Kudengar langkah kakinya sudah menjauh. Aku bernapas lega. Astaga, jantungku kenapa ini? Ia seperti mau lompat dari tempatnya.

“Buruan woy! Aku mau ambil baju,” teriak Ilham dari luar.

Benar, kamar ini adalah milik Ilham. Faiha meletakkan bajunya di kamar kakaknya. Lagipula aku memang tidur di kamar ini. Ilham yang salah, dia ‘kan tidur di kamar Faiha? Seharusnya dia mengetuk pintu dahulu sebelum masuk karena ada gadis di kamarnya.

Aku segera keluar setelah berganti pakaian. Duduk di kursi ruang tamu sembari menunggu Ilham mandi. Ternyata lelaki itu mandinya lama sekali. Menunggunya membuatku menguap hingga beberapa kali. Aku bisa ketiduran jika dia tidak segera keluar, apalagi semalam kurang tidur.

“Lama nunggunya?” tanya Ilham
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status