Share

31. Ragu Soal Rasa

Rafan yang baru menerima pesan dari Yuan, tanpa pikir panjang memutuskan untuk pulang. Teleponnya tak terangkat, pikirannya tambah tak bisa berpikir dengan baik. Berbagai tangisan dan hancurnya sang kekasih menari-nari dalam pikirannya dan pelupuk matanya. Ia sudah membayangkan pasti wanita itu akan jauh lebih hancur dari sebelumnya.

Namun ternyata, apa yang Rafan pikirkan tidak terjadi, justru ia melihat Yuan yang baik-baik saja dan berkutat di dapur entah ia membuat apa. Setelah melihat situasi rumah yang sepi, ia pun berjalan ke dapur.

"Apa yang kau lakukan?"

"Rafan, jam berapa ini? Kau pulang? Tidak ada orang di rumah, tidak perlu menjaga jarak. Ibu lagi pergi."

Rafan yang berdiri di depan kulkas itu kini akhirnya melangkah dan mendekati Yuan. Tangannya ia lingkarkan di sepanjang perut wanita itu. Beberapa kali ia mencium dan mengendus tengkuk Yuan yang saat itu terlihat jelas.

"Jangan begini, aku takut nanti ada yang datang. Semua jadi berantakan kalau kita ketahuan, hanya tin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status