Share

44. Menunggu Maafmu

Juni berjalan mondar-mandir di tengah kamar, memikirkan bagaimana cara untuk keluar dari rumah ini karena ternyata dia tidak bisa pergi sesuka hatinya.

Apa sebaiknya ia mengatakannya pada Saga? Haruskah ia melaporkan jika ia ingin pergi dari rumah ini?

Ah, itu tidak mungkin. Saga tidak semudah itu untuk diajak bicara mengenai hal ini. Juni sudah tahu tabiat lelaki itu.

Saga mungkin saja akan kembali melayangkan pistol ke kepalanya atau mungkin mencekiknya sampai mati. 

Juni mengernyit, menyesal telah berpikiran baik tentang lelaki itu. Dia sama saja. Dia mungkin saja berlaku lembut untuk menarik hati Juni agar tidur dengannya.

Dan dengan bodohnya Juni merasa lelaki itu sudah menghargai dan memperlakukan dirinya seperti yang seharusnya.

Laki-laki memang sangat sulit dipercaya.

BRAK!

Pintu digebrak tiba-tiba sehingga Juni terlonjak dan hampir saja terjatuh. Jantungnya seolah hendak melompat keluar.

Saga berjalan cepat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status