Share

Bab 11: Kecurigaan Mei

“Masa, sih? Aku, kok, nggak percaya Pak Bram punya simpenan?”

“Ada buktinya, Mbak.”

“Kalau simpenan duit, pastilah.”

“Diih. Coba Mbak cek grup. Ada, kok, foto Pak Bram gandengan sama cewek yang gitu, deh.”

Telinga Seruni seperti digelitik dengan kawat. Sakit dan perih. Rasa sakitnya terasa sampai ke hati. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana tanggapan karyawan hotel kalau tahu dialah perempuan dengan baju tidak pantas yang digandeng Bram.

“Bisa saja itu editan, Mei.”

“Sudah ada yang ngecek. Foto itu asli, Mbak. Sumpah samber geledek.”

“Hus, jangan ngomong sembarangan. Beneran disamber geledek baru tahu rasa.”

“Aku ngomong gitu karena yakin itu bener.”

Seruni menyandarkan tubuh di dinding. Diabaikannya tatapan heran pegawai hotel yang mendorong keranjang besar berisi piring dan gelas kotor. Kedua telapak tangan Seruni berkeringat hebat dan perutnya sangat mulas, lebih mulas ketimbang saat berhadapan dengan Nina. Ternyata, begini rasanya jadi bahan gunjingan orang.

“Mending pastikan du
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status