Share

Hukuman Untuk Miley

last update Last Updated: 2023-10-15 16:46:55

Miley tahu Aland menatap penuh amarah meski tak melihatnya.

"Apa semiskin itu kau sampai mencuri dompetku, Sayang?"

Miley meringis ketika cengkeraman kuat menerkam tengkuknya. "Bukankah semalam aku telah menyelamatkan nyawamu?" Jarinya bergerak menyentuh tulang selangkanya dengan mencengkeram lebih kuat lagi.

"Atau inikah balasan kebaikanku?" bisik Aland menyeringai di telinganya.

Tangannya turun, lalu, mencengkram pinggang Miley sekuatnya sebelum melemparkannya ke ranjang. Miley meringis kesakitan saat tulang rusuknya terbentur keras di sisi ranjang.

"Berkali-kali aku telah memperingatkanmu, Miley!" berang Aland menarik tangannya dengan sekali sentakan.

Tubuhnya yang tak berdaya itu menjerit kesakitan. Merasa lengan tangannya seperti akan terpisah dari sendinya.

Miley mengumpulkan kekuatannya. Bagaimanapun ia harus melawan Aland kalau tidak mau mati di sana.

"Maka kembalikan tasku!" tantangnya, sikap Aland itu mengembalikan semua rasa bencinya.

Tidak peduli hukuman apa yang bisa Aland lakukan padanya. Setelah berhasil pulang dari sana, ia berniat membatalkan kontrak kerjanya dengan perusahaan Aland.

"Sudah kubilang tasmu ada di dalam mobil!"

"Kenapa kamu meninggalkannya? Aku membutuhkan isi tasku!"

Terdengar tawa terbahak-bahak Aland seraya mengeluarkan dompet dari saku jaket yang tergantung di lemari.

"Apa ini yang kau cari? Dompet yang tidak seberapa isinya?" ejek Aland menarik paksa sisi dompet hingga terkoyak.

"Apa yang kau lakukan?" berang Miley melihat lembaran uangnya yang berserakan di samping sepatu Aland.

"Dasar pembohong!! Kau sengaja menyembunyikan tasku?" Dengan susah payah ia bangkit. Namun, tubuhnya yang menggigil itu seolah beku.

"Tidak usah munafik! Lembaran uangmu itu cukup makan sehari saja!" Aland memandang rendah Miley yang gusar.

"Yahh, tapi aku tidak butuh lagi uangmu! Sekarang berikan ponselku!"

"Ini, Sayang." Aland menggoyang-goyangkannya di depan wajah Miley. "Ohh, aku lupa. Kau hanya butuh pelukanku untuk menghangatkan tubuhmu, bukan ini!" ejek Aland melempar ponsel ke jendela yang mengarah ke balkon.

"Jangan!!" Miley hanya bisa menjerit dan menangis. "Kau jahat!"

Emosi dan amarahnya membuncah, tubuhnya yang gemetar tadi tiba-tiba memanas. Yang tadi wajahnya pucat kini memerah menahan kemarahan. Ia tak perduli dengan tawa Aland yang terus mengejeknya.

PLAKK

PLAKK

Dua tamparan keras menghentikan tawa Aland. Namun, bukannya meminta maaf, Aland malah menjambak rambut belakangnya tidak kalah gusar. Kemudian menyeretnya dengan kasar ke dalam kamar mandi.

"Lepaskan, Aland!" jeritnya ketika Aland mulai melucuti pakaiannya hingga menyisakan pakaian cawat dan bra.

Aland yang sudah dirasuki kemarahan kembali menyeret Miley ke bawah shower dingin.

"Kamu akan tahu resikonya kalau berani bersikap tak sopan padaku!! Ingat, kamu cuma sekretaris pribadiku!"

Miley menyilangkan kedua tangannya untuk menutupinya tubuh depannya dari tatapan beringas Aland. Tubuhnya menggigil di bawah kucuran shower yang sangat dingin.

Aland membuang pakaiannya ke tong sampah. Kemudian, membuka pintu kamar mandi lebar-lebar agar udara dingin AC dari dalam kamar masuk ke dalam kamar mandi.

"Jahanam!" umpat Miley mematikan shower sesaat setelah Aland keluar.

Namun, belum sempat meraih handuk dari kapstok untuk menutupi tubuhnya, Aland kembali dengan tali di tangannya.

Matanya terbelalak, apalagi yang akan dilakukan Aland padanya. Ketakutan besar membuatnya tak bisa berpikir lagi. Jantungnya seolah berhenti berdetak, tubuhnya pun menggigil hebat.

"Aku mohon jangan menyakitiku. Aku janji tidak akan membantah semua ucapanmu," pintanya memelas berharap Aland memaafkannya.

Tapi Aland yang sudah dikuasai amarahnya, tidak peduli Miley yang memohon-mohon. Raut wajah pria itu tak punya belas kasihan lagi.

Miley yang terus menerus memohon tidak menyurutkan aksinya, terus saja mengikat kedua kaki dan tangan Miley ke belakang.

"Aku mohon lepaskan aku," sungguhnya dengan airmata luruh membasahi wajahnya.

Namun, Aland tidak bisa memaafkannya lagi. Miley hanya bisa pasrah ketika lakban mulai menutup mulutnya yang tak berhenti memohon-mohon.

Kucuran shower yang diatur tidak terlalu deras, kecil namun dinginnya terasa menusuk hingga ke tulang terdalamnya.

"Nikmati saja dulu, sayang. Kalau tidak sibuk, mungkin tiga jam lagi aku kembali," bisik Aland menyentuh tanda kepemilikannya yang tertinggal di sekujur tubuh Miley.

Miley menoleh dengan tatapan memelas. Berharap Aland urung menghukumnya dengan kejam seperti itu.

Sial! Miley sadar salah berharap, karena dari awal yang ia tahu niat Aland sudah tidak baik. Bahkan obat tidur laknat itu sengaja dibuat Aland untuk membawanya ke tempat itu.

"Aku rasa tidak terlalu jahat menghukum mu seperti ini, Sayang. Ini akan mengajarimu bersikap baik."

Aland menyingkirkan helai rambut basah yang menutupi wajah Miley.

"Ketimbang melihatmu hanya tertidur pulas seperti semalam? Tidak salah aku membuang obat tidur itu, kan? Tapi malam nanti aku ingin menikmati keliaran mu, Sayang. Tanpa obat tidur itu!"

Miley bergidik melihat seringai di wajah Aland sebelum meninggalkannya. Sepeninggalan Aland, Miley tidak henti mencerna ucapan Aland. Pikirannya selama ini selalu dicekoki obat tidur, itu tidak salah lagi. Bangsat!

Rasa kagumnya dengan ketampanan Aland beberapa saat lalu, hilang setelah merasakan siksaan itu. Aland tidak lebih dari monster.

***

Miley terbangun merasakan ada yang mengguncang bahunya. Perlahan ia membuka mata, tampak beberapa orang wanita mengelilinginya.

"Di mana aku?" desisnya, kedua bola matanya menyapu wajah wanita yang berdiri disampingnya.

Miley mengerjap untuk mengembalikan ingatannya, Aland mengurungnya di dalam kamar mandi tadi. Lalu, siapa mereka berseragam sama membawanya ke sana?

"Syukurlah Anda sudah siuman, Non," kata salah seorang dari mereka merapikan selimutnya.

Miley mengerutkan dahi, mungkin ia sedang bermimpi, atau mereka pegawai hotel yang menolongnya dari kamar mandi tadi.

Kepalanya celingukan mencari sosok Aland. Tapi tidak melihatnya ada di ruangan itu.

"Siapa kalian? Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Miley merasa aneh di perlakukan istimewa.

Ia bangun dan bersandar sebelum mengitari seluruh ruangan dengan pandangannya. Sekarang ia tidak di kamar hotel dengan Aland sebelumnya. Tapi ia belum yakin telah terlepas dari Aland.

Beberapa saat menunggu namun keempat wanita itu tidak kunjung menjawab.

"Maaf, bukankah sebelumnya aku ada di kamar ---"

"Sekarang kalian boleh pergi!" Suara pria yang ia ditakutkan itupun terdengar.

"Ahh!" pekiknya terjingkat karena kagetnya. Miley menoleh cepat bisa melihat Aland berjalan santai ke arahnya. Dengan senyuman seringainya.

Keempat wanita itupun segera meninggalkan kamar setelah membungkuk hormat kepada Aland.

"Hei, kalian mau ke mana?" panggil Miley mulai ketakutan harus berduaan dengan Aland.

Yang membuatnya tak habis pikir, Aland tiba-tiba ada di dalam ruangan. Padahal sejak tadi pintu kamar pun tertutup rapat.

Lagi mengedarkan pandangannya memeriksa setiap sudut ruangan. Namun, tidak melihat ada pintu di dalam sana selain pintu masuk. 'Dari mana dia masuk?'

Di sana hanya ada ranjang dan nakas kecil, yang tak mungkin Aland bisa sembunyi di dalamnya.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Happy Ending

    Tuan Daniel yang kesal menunggu Aland di perusahaan induk, dan malah menyuruhnya harus ke sana, tidak bisa menguasai emosinya.Lantas pria kaya raya tersebut memangkas jarak dengan Aland. Namun, Tuan Daniel tidak kalah kaget melihat Abian juga ada di sana bersama Aland. "Untuk apa kamu kemari, Abian? Apa kamu pikir bisa seenaknya meninggalkan kewajibanmu di perusahaan-perusahaan yang kamu tangani?" berang Tuan Daniel menatap tajam putra tirinya itu. Tuan Daniel cuma menyuruh Aland ke perusahaan induk Halton, untuk melakukan tanggungjawabnya sebagai pewaris kekayaan keluarga Halton, tidak ikut Abian.Lebih kagetnya lagi, keduanya malah senyum-senyum melihatnya yang marah-marah itu."Dad, kami minta maaf karena tidak langsung ke perusahaan induk Halton, tapi kami ingin memberikan hadiah besar ini untuk Daddy," ucap Aland membuka pintu dan mempersilahkan Tuan Daniel masuk. Tuan Daniel yang tadinya emosi tiba-tiba berubah kebingungan. Padahal dia pun tidak sedang ulang tahun hari ini. T

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Panggilan Tuan Daniel

    Dua minggu lebih berlalu. Setelah mendapatkan semua bukti-bukti, akhirnya Miley berhasil mengambil kembali perusahaan Adira dan New Adira."Aku mengganti nama menjadi perusahaan triple A,"ucap Miley tegas. "Kenapa tidak tetap jadi perusahaan Adira saja, Miley?" tanya Aland bingung dengan nama asing tersebut."Itu gabungan nama ayah dan nama kecil mamaku, Aland. Adira Ashkelon dengan nama kecil Jenny itu Agatha. Aku gabung menjadi triple A. Sekalian mengenang mereka, Aland." Sesaat Miley tertunduk seperti memendam rindu kepada mereka yang telah meninggal dunia. "Aku akan merawat perusahaan triple A ini untuk kedua orangtuaku."Aland merangkul pundaknya."Oo, begitu. Kita sama-sama menjaganya untuk mereka," ucap Aland menyeka airmata Miley. "Sudah tidak usah sedih-sedih lagi, semua yang telah berlalu tidak dapat diulang. Mereka juga sudah kembali kepada Sang Penciptanya," lanjut Aland menenangkan hati Miley."Iya, Aland. Seenggaknya aku sudah membalaskan dendam mamaku kepada Jason

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Menemui Keluarga Ayah Miley

    "Untuk apa kau kemari? Jangan berpikir kau masih terdaftar sebagai anggota keluarga kita!" sarkas pria tua bertubuh buncit.Miley yang baru saja berdiri di pintu ruang ayahnya itu, disambut sarkas oleh Wisnu, adik Kakek dari ayahnya, yang biasa ia panggil Kakek muda dulunya. "Yah, itu jauh lebih baik! Sejak kematian ayahku, aku bukan lagi daftar keluarga besarmu!" sahut Miley santai mengedikkan kedua bahunya bersamaan. "Seharusnya aku menanyakan kabarmu Kakek muda, setelah sekian tahun kita tak pernah bertemu," lanjut Miley tidak terusik dengan kesarkasan Wisnu. Miley menarik napas panjang sembari memangkas jarak dengan pria yang berdiri di pintu, menghalanginya masuk. "Berhenti di situ! Atau kau akan mati!"Miley tertawa kecil mendengarnya. "Mati? Maksudmu, Jason yang akan membunuhku? Haaa, ku pastikan dia tidak berkutik lagi bertemu denganku," ucap Miley sombong.Jelas saja Jason tidak akan bertemu dengannya di sana. Karena pria itu telah di tangan Abian saat ini. Tapi Miley t

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Merebut Perusahaan Miliknya

    "Ke mana kamu membawaku, Aland?" tanya Miley tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah Aland yang menarik tangannya.Beberapa menit lalu Aland bilang mau ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi Aland malah menyuruhnya meninggalkan tas berisi berkas-berkas perusahaan Aland Corp."Masuklah!" titah Aland membukakan pintu mobil untuknya. "Kamu mau mengambil kembali perusahaanmu, kan?" tanya Aland menaikkan salah satu alisnya.Miley tersentak, memang iapun tidak ingin berlama-lama lagi mengambil alih perusahaan Adira dan New Adira. "Kamu tidak bercanda, kan?" tanya Miley urung masuk, berdiri menatap Aland seolah meminta penjelasannya."Itu!" Aland menunjuk tas yang terletak di dasar mobil. "Berkas-berkas perusahaan WinJason ada di dalamnya."Miley mengikuti jari telunjuk Aland. Memang ia menyimpan berkas-berkas perusahaan WinJason di dalam tas tersebut. Miley segera masuk, rasanya sudah tidak sabar segera mengusir adik perempuan ayahnya dari perusahaan WinJason.'Tunggu aku melempa

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kemarahan Tuan Benjamin

    Sekilas melihat rumah itu saja terasa menyeramkan. Memang rumahnya mewah, tapi tidak terawat. Pohon dan tanaman merambat hampir menutupi pintu rumah tersebut. Selain jauh dari pemukiman warga juga dan beberapa pohon besar hampir menutupi keberadaan rumah tersebut."Masuklah!" titah Jason cukup puas melihat ketiga orang bersamanya heran dengan penampakan rumahnya yang terkesan angker itu. Mereka tidak tahu saja kalau Jason dengan sengaja membuat rumah induknya seperti itu untuk mengelabui siapapun yang sedang mencarinya.Terbukti bertahun-tahun dia selamat dari kejaran polisi dan orang-orang pimpinan Turbo XX dengan bersembunyi di rumah induknya. "Kau jangan coba-coba mempermainkan kita!" berang Abian menarik Jason dengan kasar dari dalam mobil. "Ingat! Aku tidak segan-segan menembak kepalamu itu!" lanjutnya mengarahkan ujung sepatu kulitnya ke pinggang Jason yang tersungkur di tanah.Jason hanya meringis kecil, tidak berdaya melawan karena kedua tangannya terikat kuat ke belakang.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Rahasia Masa Lalu Jason

    Miley gegas menemui Theo, meminta pria itu mengantarnya ke perusahaan WinJason. Tapi Theo menolak karena tadi Aland berpesan dan tidak mengizinkannya mengantar Miley keluar."Aku mau bertemu dengan wanita itu, Theo?" geram Miley mencondongkan badannya ke depan seraya menumpulkan pandangannya ke wajah Theo. Tekad Miley sudah bulat akan bertemu dengan adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghandle sepenuhnya perusahaan WinJason. Dengan semua bukti yang telah ia dapatkan wanita itu tidak akan berani mengelak lagi."Miley, Tuan Muda Aland tidak mengizinkanmu ke sana! Itu yang diperintahkan Tuan Muda Aland tadi kepadaku!" "Jangan mengada-ada ya! Aland tidak ada mengatakan seperti itu tadi!" Miley yang tersulut kesal itu mengeluarkan berkas-berkas perusahaan WinJason dari dalam tasnya. "Ini! Aku sudah mendapatkan semua berkas yang ku perlukan untuk mengambil alih perusahaan WinJason! Sekarang tugasmu hanya mengantarku ke sana, Theo!"Tapi Theo tetap saja tidak mau mengantarnya ke sana.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status