Home / Romansa / Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri / Mendadak Hangat Dan Lembut

Share

Mendadak Hangat Dan Lembut

last update Last Updated: 2023-11-11 21:00:15

"Mam, Mam!" panggilnya mencari Jenny di sekitar parkiran mobil. Namun, Jenny sudah tidak ada di sana.

"Untuk apa berlarian seperti orang gila di situ?" teriak Aland berdiri berkacak pinggang, wajahnya tampak mengeras.

"Orang gila? Kau yang gila! Apa yang sudah kau rencanakan padaku, hakh? Kau pikir aku tidak mendengar semua percakapanmu dengannya tadi?" sahut Miley berteriak dari jarak mereka yang tidak dekat. Suara teriakan keduanya menggaung dari pantulan bunyi suara di dinding basemen yang tertutup.

"Hahaa, lucu sekali, Sayang. Tapi kenapa tadi kau diam saja di dalam mobil?" ejek Aland mendekati Miley yang gusar di balik salah satu mobil mewahnya, lalu, berhenti nyaris tidak berjarak dengannya.

Aland merentangkan kedua tangannya di mobil tempat Miley menyandar, hingga gadis itu terkurung di kedua tangannya. "Kenapa tidak bisa menjawab, Sayang? Apa kau begitu cinta padaku hingga mamamu saja kau abaikan?"

"Tutup mulutmu itu!" berangnya merasa terhina dengan ucapan Aland barusan. "Hanya orang gila yang menyukai pria psikopat sepertimu!"

Miley menelan liurnya, menatap tajam ke wajah Aland yang cuma senyum-senyum kecil.

"Benarkah? Buktinya kau lebih mendengarku ketimbang menemui Jenny tadi , Sayang! Padahal kau pun tahu, dia bisa memberimu ongkos pulang. Yahh, mungkin juga bisa mengganti ponselmu. Hahaa! Karena cuma lembaran ongkos pulangmu, itu kecil baginya!"

Miley terdiam, seperti mencerna kebenaran ucapan Aland tersebut. Ia tidak bisa membohongi hatinya kalau ia tidak menyukai Jenny menyentuh Aland tadi. Ia juga lebih mendengar Aland yang menyuruhnya di dalam mobil, padahal jelas-jelas mendengar, Jenny ke sana untuk mencarinya.

Tapi ... mengapa mamanya itu malah mencarinya pada Aland? Selama ini dia juga tahu hubungan mereka tidak baik. Apalagi mendengar Jenny menuduh mereka punya hubungan.

"Apa dia tahu aku bekerja padamu?" tanyanya, karena tidak mungkin Jenny tahu kalau Aland tidak memberitahunya. "Atau mungkin kau mengaku yang gak-gak padanya?"

Miley mengerutkan dahi, ia yakin Aland punya rencana buruk terhadapnya sampai berbohong pada Jenny dengan mengaku-ngaku mereka memiliki hubungan. Untuk itu jugalah selama ini Aland mencarinya, seperti pengakuannya.

"Aku tidak mengatakan apa-apa padanya, Miley," jawab Aland lebih lembut, kemudian menurunkan tangannya dan menuntunnya. "Ayo, aku khawatir mereka terlalu lama menunggu kita," tambahnya membuka pintu mobil untuknya.

Miley bak kerbau di cucuk hidung itupun ternganga dengan sikap hangat Aland. Belum hilang dari ingatannya, baru beberapa menit lalu mereka saling meneriaki. Juga sakit di puncak kepala dan pinggangnya masih terasa sakit akibat sikap kasar Aland tadi. Ia juga tidak bertanya ke mana Aland akan membawanya.

Tapi sikap Aland yang sangat hangat dan lembut seperti itu, mampu melupakan amarah dan rasa sakitnya tadi. "Bukannya kita mau pulang?" tanya Miley hati-hati takut membuat Aland tersinggung dan sikapnya berubah. Bagaimanapun ia terlanjur nyaman dengan kehangatan saat ini.

"Belum, Sayang. Kita masih ada pertemuan kerja di sini."

Miley menoleh padanya, jelas kaget mendengar jawaban Aland itu. Bukan soal pikirannya yang keliru- yang tadi berpikir mereka akan pulang hari ini, tapi kehangatan dan kelembutannya.

Miley menumpulkan pandangannya di wajah Aland, berpikir mungkin pria itu hanya meledeknya.

"Iya, aku berjanji setelah urusan selesai, kita segera pulang."

Miley meneguk salivanya, kenapa dia? Ia pun hanya bisa menjawab, "Ng ... i- iya, tidak apa-apa."

"Yah?" tanya Aland menoleh padanya. Seolah tahu dengan jawabannya.

Melihatnya juga mendadak lembut, mungkin Aland juga merasa aneh dengan sikapnya. Padahal wajar saja Miley marah padanya karena telah menyakitinya.

"Maafin aku," ucap Aland bersiap mengemudi mobil.

"Iya, tapi aku bisa bertanya?"

Aland kembali menoleh padanya. Raut wajahnya tampak cemas seperti ada hal yang dia takutkan dari pertanyaan Miley. "Iya?"

"Kenapa kamu membawaku kemari untuk bertemu Jenny? Seharusnya kamu bertanya dulu sebelum ke Paris," kata Miley berpikir saat ini mereka memang ada di Paris. Ia berpikir begitu karena pengakuan Aland waktu itu, Jenny tinggal di Paris bersama suami barunya.

"Paris? Kamu bermimpi, Sayang?" tanya Aland meraih sesuatu dari dashboard mobil ketika mobil mereka mentok di tembok basemen.

Klikk ... tembok yang tadi menyatu perlahan terbelah menjadi dua bagian.

Miley tergeleng-geleng melihatnya, dalam hati ia mengagumi kemewahan Aland. Pantas saja sejak tadi ia tidak melihat pintu atau tangga di sana. Nyatanya Aland telah memfasilitasi rumahnya itu dengan kerja sistem remote control.

"Nah, lihat! Diluaran sana masih hujan salju, meski sudah lebih baik dari hari lalu. Itu artinya kita masih di Jepang ini, Sayang," ucap Aland menekan kembali remote untuk menutup pintu basemen. "Kamu juga tahu, di bulan sekarang tidak mungkin ada salju di Paris, Sayang."

Hakh! Mana tahu bulan berapa sekarang? Kapan mereka tiba, atau sudah berapa lama di Jepang saja ia tidak tahu! Mustahil juga tahu musim apa di Paris saat ini. Selama ini ia berpindah-pindah tempat dalam kondisi tidak sadar, entah itu tertidur atau pingsan, karena obat tidur tetes atau suntik, Miley tidak tahu sama sekali.

"Tapi kamu bilang waktu itu Jenny tinggal di Paris, 'kan? Jadi kalau kita masih di Jepang, berarti kamu yang menyuruhnya kemari?"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Happy Ending

    Tuan Daniel yang kesal menunggu Aland di perusahaan induk, dan malah menyuruhnya harus ke sana, tidak bisa menguasai emosinya.Lantas pria kaya raya tersebut memangkas jarak dengan Aland. Namun, Tuan Daniel tidak kalah kaget melihat Abian juga ada di sana bersama Aland. "Untuk apa kamu kemari, Abian? Apa kamu pikir bisa seenaknya meninggalkan kewajibanmu di perusahaan-perusahaan yang kamu tangani?" berang Tuan Daniel menatap tajam putra tirinya itu. Tuan Daniel cuma menyuruh Aland ke perusahaan induk Halton, untuk melakukan tanggungjawabnya sebagai pewaris kekayaan keluarga Halton, tidak ikut Abian.Lebih kagetnya lagi, keduanya malah senyum-senyum melihatnya yang marah-marah itu."Dad, kami minta maaf karena tidak langsung ke perusahaan induk Halton, tapi kami ingin memberikan hadiah besar ini untuk Daddy," ucap Aland membuka pintu dan mempersilahkan Tuan Daniel masuk. Tuan Daniel yang tadinya emosi tiba-tiba berubah kebingungan. Padahal dia pun tidak sedang ulang tahun hari ini. T

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Panggilan Tuan Daniel

    Dua minggu lebih berlalu. Setelah mendapatkan semua bukti-bukti, akhirnya Miley berhasil mengambil kembali perusahaan Adira dan New Adira."Aku mengganti nama menjadi perusahaan triple A,"ucap Miley tegas. "Kenapa tidak tetap jadi perusahaan Adira saja, Miley?" tanya Aland bingung dengan nama asing tersebut."Itu gabungan nama ayah dan nama kecil mamaku, Aland. Adira Ashkelon dengan nama kecil Jenny itu Agatha. Aku gabung menjadi triple A. Sekalian mengenang mereka, Aland." Sesaat Miley tertunduk seperti memendam rindu kepada mereka yang telah meninggal dunia. "Aku akan merawat perusahaan triple A ini untuk kedua orangtuaku."Aland merangkul pundaknya."Oo, begitu. Kita sama-sama menjaganya untuk mereka," ucap Aland menyeka airmata Miley. "Sudah tidak usah sedih-sedih lagi, semua yang telah berlalu tidak dapat diulang. Mereka juga sudah kembali kepada Sang Penciptanya," lanjut Aland menenangkan hati Miley."Iya, Aland. Seenggaknya aku sudah membalaskan dendam mamaku kepada Jason

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Menemui Keluarga Ayah Miley

    "Untuk apa kau kemari? Jangan berpikir kau masih terdaftar sebagai anggota keluarga kita!" sarkas pria tua bertubuh buncit.Miley yang baru saja berdiri di pintu ruang ayahnya itu, disambut sarkas oleh Wisnu, adik Kakek dari ayahnya, yang biasa ia panggil Kakek muda dulunya. "Yah, itu jauh lebih baik! Sejak kematian ayahku, aku bukan lagi daftar keluarga besarmu!" sahut Miley santai mengedikkan kedua bahunya bersamaan. "Seharusnya aku menanyakan kabarmu Kakek muda, setelah sekian tahun kita tak pernah bertemu," lanjut Miley tidak terusik dengan kesarkasan Wisnu. Miley menarik napas panjang sembari memangkas jarak dengan pria yang berdiri di pintu, menghalanginya masuk. "Berhenti di situ! Atau kau akan mati!"Miley tertawa kecil mendengarnya. "Mati? Maksudmu, Jason yang akan membunuhku? Haaa, ku pastikan dia tidak berkutik lagi bertemu denganku," ucap Miley sombong.Jelas saja Jason tidak akan bertemu dengannya di sana. Karena pria itu telah di tangan Abian saat ini. Tapi Miley t

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Merebut Perusahaan Miliknya

    "Ke mana kamu membawaku, Aland?" tanya Miley tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah Aland yang menarik tangannya.Beberapa menit lalu Aland bilang mau ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi Aland malah menyuruhnya meninggalkan tas berisi berkas-berkas perusahaan Aland Corp."Masuklah!" titah Aland membukakan pintu mobil untuknya. "Kamu mau mengambil kembali perusahaanmu, kan?" tanya Aland menaikkan salah satu alisnya.Miley tersentak, memang iapun tidak ingin berlama-lama lagi mengambil alih perusahaan Adira dan New Adira. "Kamu tidak bercanda, kan?" tanya Miley urung masuk, berdiri menatap Aland seolah meminta penjelasannya."Itu!" Aland menunjuk tas yang terletak di dasar mobil. "Berkas-berkas perusahaan WinJason ada di dalamnya."Miley mengikuti jari telunjuk Aland. Memang ia menyimpan berkas-berkas perusahaan WinJason di dalam tas tersebut. Miley segera masuk, rasanya sudah tidak sabar segera mengusir adik perempuan ayahnya dari perusahaan WinJason.'Tunggu aku melempa

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kemarahan Tuan Benjamin

    Sekilas melihat rumah itu saja terasa menyeramkan. Memang rumahnya mewah, tapi tidak terawat. Pohon dan tanaman merambat hampir menutupi pintu rumah tersebut. Selain jauh dari pemukiman warga juga dan beberapa pohon besar hampir menutupi keberadaan rumah tersebut."Masuklah!" titah Jason cukup puas melihat ketiga orang bersamanya heran dengan penampakan rumahnya yang terkesan angker itu. Mereka tidak tahu saja kalau Jason dengan sengaja membuat rumah induknya seperti itu untuk mengelabui siapapun yang sedang mencarinya.Terbukti bertahun-tahun dia selamat dari kejaran polisi dan orang-orang pimpinan Turbo XX dengan bersembunyi di rumah induknya. "Kau jangan coba-coba mempermainkan kita!" berang Abian menarik Jason dengan kasar dari dalam mobil. "Ingat! Aku tidak segan-segan menembak kepalamu itu!" lanjutnya mengarahkan ujung sepatu kulitnya ke pinggang Jason yang tersungkur di tanah.Jason hanya meringis kecil, tidak berdaya melawan karena kedua tangannya terikat kuat ke belakang.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Rahasia Masa Lalu Jason

    Miley gegas menemui Theo, meminta pria itu mengantarnya ke perusahaan WinJason. Tapi Theo menolak karena tadi Aland berpesan dan tidak mengizinkannya mengantar Miley keluar."Aku mau bertemu dengan wanita itu, Theo?" geram Miley mencondongkan badannya ke depan seraya menumpulkan pandangannya ke wajah Theo. Tekad Miley sudah bulat akan bertemu dengan adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghandle sepenuhnya perusahaan WinJason. Dengan semua bukti yang telah ia dapatkan wanita itu tidak akan berani mengelak lagi."Miley, Tuan Muda Aland tidak mengizinkanmu ke sana! Itu yang diperintahkan Tuan Muda Aland tadi kepadaku!" "Jangan mengada-ada ya! Aland tidak ada mengatakan seperti itu tadi!" Miley yang tersulut kesal itu mengeluarkan berkas-berkas perusahaan WinJason dari dalam tasnya. "Ini! Aku sudah mendapatkan semua berkas yang ku perlukan untuk mengambil alih perusahaan WinJason! Sekarang tugasmu hanya mengantarku ke sana, Theo!"Tapi Theo tetap saja tidak mau mengantarnya ke sana.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status