Share

Hutang-hutang Siska

Tetanggaku Luar Biasa

Bab 18

Hari ini, Andra libur sekolah, karena guru-gurunya mengadakan rapat. Jadi, aku memanfaatkan waktu untuk menata halaman agar terlihat lebih sedap dipandang. Siska yang sedang mengasuh kedua anaknya menghampiriku.

"Maksud Mbak Ajeng apa? Memata-matai aku?" tanyanya dengan wajah ditekuk.

Aku melirik sekilas, lalu tersenyum palsu. "Saya? Mata-matain kamu? Ogah!"

"Itu, buktinya Mbak Ajeng punya foto-foto aku!"

Aku tertawa. "Siska, Siska! Orang teraniaya seperti saya mah, ada aja yang nolong. Gimana rasanya? Enak? Seneng banget kayaknya, ketawa-ketawa sama cowok, makan enak. Sementara anak-anakmu, di rumah nangis nyari ibunya, lapar, nggak ada makanan."

Wajah Siska bersemu merah, mungkin dia tersinggung dengan ucapanku. Oke, Siska! Kamu yang memulai, ayo! Elu jual, gue beli!

"Uh, enak, ya? Makan-makan di restoran, menu mahal. Sementara di rumah, Bu Dibyo nungguin setoran yang belum kamu bayar!"

"Nggak usah ke mana-mana, deh, ngomongnya! Aku, kan, lagi bahas masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
sangat menarik sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status