Share

Bab 20 Pertanda Buruk

"Saya mau bertemu Pak Rahman," ucap Sari pada resepsionis yang menatapnya aneh.

Resepsionis itu menelisik penampilan Sari dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mungkin heran atau curiga, karena baru kali ini ada yang mencari Rahman selain istrinya, Ayu.

"Mbak siapa? Ada urusan apa dengan Pak Rahman?" tanya resepsionis itu, curiga.

Seperti biasa, Sari yang mudah terpancing emosi pun menatap sang resepsionis, tajam. Tangannya dilipat di depan dada dengan dagu dinaikkan.

"Apa seperti ini caramu memperlakukan tamu? Resepsionis macam apa kamu, hah?!" Sari menaikkan nada bicara hingga beberapa orang di sana menoleh.

Si resepsionis tersentak melihat perlakuan Sari. Dia pun melirik ke sekitar, mungkin malu karena jadi bahan tontonan.

"Kamu cukup bilang sama Pak Rahman, ada yang mau bertemu. Katakan namanya Sari. Saya sudah buat janji dengannya," ujar Sari, membuat resepsionis itu menelan ludah.

Tidak mau menambah malu atau masalah, akhirnya dia menelepon Rahman. Memberitahukan sesuai keinginan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status