"Tenang saja. Dia tidak mati." Girga Lyon memasukkan senjata kembali ke sarungnya, dan ia berkata, "Tapi sebentar lagi kau harus membunuhnya. Atau dia yang akan membunuhmu."
"Sialan!!" pekik Gemma, ia tak mengerti apa arti perkataan Girga jahanam ini dan ia tidak peduli.
Girga Lyon menyeringai, lalu terkekeh. Gemma berdiri dan menyerangnya dengan liar, tapi apa yang dilakukannya hanya menyakiti dirinya sendiri. Gemma terjatuh dengan mudah, sep
Hampir mustahil untuk tidak membunuh Draconian yang kini Nero hadapi. Tetapi Pelayan mengatakan bahwa monster yang sedang bertarung dengannya saat ini adalah Jo."Aku mengenal pancaran energi kalian semua. Tidak salah lagi dia Jo. Dia sudah terinfeksi."Tidak mudah untuk melawan Jo dalam wujud Draconian, walaupun sepertinya Nero juga akan kewalahan apabila bertarung dengan Jo dalam wujud manusia. Kemampuan Jo tidak berbeda jauh dengan dirinya,
Kalau dipikir-pikir, Michael sama sekali tak ada hubunganya dengan penyergapan yang akan Jonah lakukan. Tetapi ia ada di samping Jonah sekarang, di dalam mobil Jeep yang membawa mereka menuju ke lokasi yang dicurigai sebagai tempat rahasia divisi Pengembangan dan Rekayasa Genetika.Michael menelepon Jonah siang ini, mengatakan kalau ia ada di Ayria, menyusul putrinya yang terlebih dahulu ke sini.Michael mengatakan ia khawatir pada Gemma, tapi tak sekalipun dalam sehari ini ia mencoba untuk menghubungi Gemma. Michael terus-terusan menempel pada Jonah, seperti ikan remora menempel pada hiu.Sebenarnya Jonah sangat sibuk hari ini. Ia menugaskan anak buahnya untuk melakukan pengintaian di beberapa lokasi. Informasi yang ia kumpulkan semakin lengkap, dan kecurigaan semakin mengerucut pada divisi Pengembangan dan Rekayasa Genetika.Jika Jonah bisa mengumpulkan cukup banyak bukti, ia akan mengajukan surat kepada pimpinan tertinggi Archturian untuk melakukan per
"Kita akan kemana?" tanya Purity pada Hazkiel, setelah mereka berdua duduk di dalam kereta kuda. Hazkiel tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Ia menunggu sampai kereta berjalan mengarungi dinginnya sore menjelang malam di Ayria. Hazkiel melepaskan topinya dan menaruhnya di pangkuan."Ke kota sebelah, ada laporan lagi.""Mengenai kasus yang sama?"Hazkiel mengangguk, dan Purity tahu bahwa dia tak boleh bertanya lagi.Hazkiel memandang sekilas pada adiknya, dan ingatannya kembali melayang. Purity, adik perempuan satu-satunya sekaligus orang terdekat dalam hidup Hazkiel, begitu teguh mempertahankan impiannya untuk menjadi ilmuwan seperti Hazkiel, alih-alih menerima perjodohan yang sudah diatur oleh orang tua mereka.Sekarang terbukti bahwa Purity bisa menjadi ilmuwan yang sehebat dirinya. Purity bahkan dapat menjadi asisten yang handal untuk Hazkiel. Hazkiel sendiri menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus-kasus aneh yang
"Jadi, maksudmu makhluk tadi adalah manusia yang terinfeksi?"Hazkiel masih tidak percaya pada semua penjelasan yang dilontarkan Pelayan, maka dari itu ia kembali memastikan fakta-fakta yang baru saja dibeberkan oleh Pelayan.Pelayan mengatakan bahwa mereka berdua berasal dari tempat yang jauh, yang bahkan takkan bisa dijangkau oleh kapal laut sekalipun. Bahwa wanita yang bernama Lanaya ini adalah seorang Tuan Putri yang bertugas untuk menjaga
Ketika Hazkiel membuka mata, ia sudah berada di dalam kamarnya.Hazkiel memandang berkeliling dengan bingung. Apa yang terjadi? Bagaimana ia bisa ada di sini? Apa dia sudah mati?"Pelayan bilang, Lanaya telah memberimu Anugerah, sehingga kau bisa selamat." Suara Purity membuat Hazkiel menoleh. Ia mendapati adiknya duduk di kursi di samping ranjang.
"Kau ... masih hidup." Hazkiel bergumam, dan perkataan itu bukan ditujukan untuk Purity, namun lebih kepada meyakinkan dirinya sendiri. Purity tersenyum, hanya sebuah lengkungan tipis dan singkat."Kurasa kau tidak terlalu terkejut? Apa selama ini kau sudah tahu?""Hanya kau satu-satunya orang di negara ini yang mengerti soal anatomi Draconian."
Gemma sudah melesat pergi mengejar Draconian-draconian yang beterbangan entah kemana. Sedangkan Nero, Jo, dan Pelayan sibuk dengan pertarungan di darat yang tak kalah sengit.Dengan cekatan Nero mengisi ulang peluru Alfhild, ia berlindung di ranjang yang telah dijatuhkan menyamping, lalu kembali menembak. Tidak ada tembakannya yang meleset, tentu saja itulah yang seharusnya dilakukan prajurit wahid Archturian, tetapi Nero merasakan bahwa Draconian yang ini lebih sulit untuk dibunuh.Para Draconian ini bertarung sebaik Archturian. Biasanya mereka bergerak patah-patah seperti tak punya kendali atas tubuh, tetapi sekarang mereka dapat melakukannya layaknya seorang manusia.Nero butuh empat tembakan di titik krusial Draconian untuk membunuhnya, itu menyebabkan persediaan pelurunya lebih cepat habis, dan ia harus bertarung jarak dekat menggunakan Einarnya.Nero bergabung bersama Jo dan Pelayan dalam dentingan-dentingan senjata yang beradu dengan jemari tajam p
Tak bisa dipungkiri bahwa Girga Lyon benar-benar lawan yang berat untuk dikalahkan. Bahkan dengan tiga orang petarung hebat yang sedari tadi mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk melumpuhkan Draconian ini, Girga Lyon tak juga tumbang.Nero terus memutar otak, mengatur strategi, mencari kelemahan apa yang bisa fatal untuk lawannya. Semua serangan standar tidak mempan untuk Draconian ini. Kedua tangannya tak bisa ditebas, tak ada celah di kepalanya yang bisa dimanfaatkan untuk menancapkan Einar, dan Nero tidak tahu apa yang ada di balik dada Girga Lyon, yang membuat Nero tak bisa menusukkan apapun ke jantungnya."Kenapa orang menyebalkan susah sekali mati." Jo menggerutu setelah ia mencoba untuk memuntir leher Girga Lyon, tetapi gagal karena Girga Lyon dengan mudahnya mengibaskan tubuh Jo seperti sedang mengusir seekor lalat."Dia menyebalkan?" Nero bertanya, sembari menganalisa Draconian di hadapannya. Kini Pelayan yang tengah sibuk untuk mencari perhatian musuh