Share

Bab 23

Nara menatap kedua tangannya yang sudah sembuh. Luka yang sebelumnya menghiasi kedua telapak tangannya itu kini sudah tak terlihat lagi, berkat Moa.

Gadis itu menghela napas, lalu menengadahkan kepalanya ke atas, menatap dedaunan di atas sana yang menari-nari tersapu angin.

"Maafkan aku. Yooshin," batinnya. "Aku juga tidak mengerti kenapa aku melakukan semua ini."

Nara mengepalkan tangannya, lalu memejamkan mata. Mendadak, entah kenapa, ia merasa begitu berdosa kepada kedua orangnya. Jika keduanya masih hidup, mungkin Nara bisa melihat raut kekecewaan yang ada di wajahnya.

Nara meremas pakaiannya.

"Ada makhluk jahat yang hidup jauh sebelum kakekmu lahir. Mereka jahat, sangat jahat, dan tidak memiliki belas kasihan sedikit pun."

"Apa mereka membenci manusia, Bu?"

"Hm. Mereka sangat membenci manusia. Dan yang jadi masalahnya adalah, mereka itu abadi dan hampir tidak bisa dikalahkan bahkan oleh raja di negeri ini. Makhluk itu seolah tidak memiliki rasa takut, dan akan terus menyerang man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status