Share

Bab 28

"Kau masih marah?" Nara menatap wajah Moa dari samping. Mereka keluar dari desa dan kini dalam perjalanan kembali.

Moa tak menjawab. Ia tak lagi berlari, hanya berjalan menyusuri hutan.

"Turunkan aku. Aku bisa berjalan sendiri," ujar Nara.

"Diamlah, dan jangan bergerak."

Kedua pipi Nara menggembung. Ia lalu mengeratkan kedua tangannya yang berada di leher Moa.

"Kau tidak terluka? Kurasa di pakaianmu ada noda darah." ujar gadis itu.

"Aku tak apa."

"Kenapa kau memberi uang pada pria itu? Kau juga menurut saat aku menyuruhmu untuk membebaskannya." Nara kembali bersuara.

"Pria itu lebih membutuhkan uang ketimbang aku."

Mendengar itu, kedua sudut bibir Nara naik dan membentuk seulas senyuman tipis. "Aku yakin, sekejam apapun seseorang, ia pasti memiliki sisi lain yang baik."

Moa terdiam selama beberapa saat. Ia menikmati angin sore yang menyambutnya begitu sampai di Hutan Moa.

"Dan sebaik apapun manusia, mereka pasti sedikitnya memiliki sisi lain yang kejam." lirih Moa. Tidak l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status