Share

Dua Bidak

"Apa ... maumu?" tanya Zhura bersama rintihan. Kerikil kecil yang memenuhi jalanan menusuk kakinya membuat ia kesakitan.

Sosok yang menahan tangannya merespon, "Menyerahlah atau Azhara akan hancur."

Tawa pecah dari bibir Zhura. "Kau begitu percaya diri, sekuat apa kau hingga berani menantang guruku?" Zhura tidak paham pada konsep menyerah di sini. Apa yang sudah ia lakukan hingga ada begitu banyak orang yang ingin membunuhnya?

"Aku tidak bilang akan menghancurkan dia dengan tanganku. Aku akan membuat dia hancur lewat dirinya sendiri. Kau tahu, roh jahat itu, 'kan? Yang kulihat kau sangat peduli padanya. Jadi, serahkan saja dirimu."

Seorang yang tersesat bukan berarti tak memiliki jalan pulang, terkadang ia harus melewati sisi lain jalanan atau bahkan mengelilingi dunia untuk bisa kembali ke rumah. Sejauh apapun itu akan Zhura tempuh, sesulit apapun itu akan Zhura lakukan. Jika itu berarti ia bisa pulang, berapa pun luka akan ia tanggung sakitnya.

"Dalam mimpimu!" Ia berbalik, menenda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status