Share

40. CONFESSION

"... Kami terjebak dalam kebuntuan, dengan akhir yang tidak menentu ..."

~ Aru ~

Semua keluargaku berada dalam mobil Quin. Dan keluarga Budhe dalam mobil anaknya. Pakdhe tidak jadi ikut karena masih di bengkel. Mungkin dia akan menyusul nanti jika urusan mobilnya beres dan waktunya juga cukup.

Mobil Quin berhenti disebuah mini market setelah berjalan sekitar 15 menitan. Kakak ku berbicara pada Dila sebentar, memberi instruksi padanya apa yang harus dibeli. 

"Ada yang mau nitip?" 

"Es krim" Quin berkata padaku lirih seraya memegang lengan tanganku. Tatapan polos dan manisnya membuatku luluh seketika.

"Es Krim" teriakku menyampaikan titipan.

"Aku juga mau es krim" Zufan ikut berteriak memesannya.

"Aku mau... Aku mau... Aku juga" riuh. Semua bocil-bocil didalam mobil ini menyuara, menginginkannya juga.

Quin makin melebarkan senyumnya. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status