Share

42. HOME SWEET HOME

"... Namanya mampu mengundang perih datang, menghapus jejak bahagia ..."

~ Aru ~

"Aku rapuh, Ru. bisakah kau memelukku?" katanya lirih dengan pandangan melamun.

Aku ragu jika itu benar-benar sebuah permintaan dari Quin. Kurasa itu hanya sebuah simbol ungkapan akan perasaan dia yang tengah kacau juga gundah. Jadi aku tidak menanggapinya dengan serius.

Kami diam lagi, sampai suara Dila hadir memecah keheningan ini.

"Kak saatnya pulang" teriaknya dari kejauhan jarak yang memisah kami.

Aku memberinya simbul tangan OK. Lantas adikku pergi lagi.

"Ru, mulailah menghiburku dari sekarang" ujarnya padaku mengganti wajah sedihnya dengan senyum hangat.

Alright.

Quin kembali tegar kini. 

"Yahh, you better get ready!" teriakku saat jarak kami terpisah agak jauh. 

......

"Cek-cek sebelah kalian. Ja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status