Share

46. CANGGUNG

"... Putus tetap saja menyekat perasaan kita tak bisa normal seperti biasanya ..."

~ Ara ~

Aku langsung menuju dapur dan membuka lemari paling atas, dimana mie instan biasanya ku simpan. 

"Spageti, pasta atau mie instan?"

"Yang paling simpel dan cepat"

"Indomi? Ramen? Bihun? Laksa?"

"Indomi dong. Tapi apapun buatanmu pasti ku makan"

"Bagaimana klo ditambah cabe?"

"Tetap akan ku makan mie-nya bukan cabenya"

"Klo aku menyuruhmu makan cabenya juga. Kau tetap akan makan?"

"Ya, meskipun sedikit. Karena itu permintaan mu"

"Okay. Kau bisa duduk dan menunggu" 

Aku menyalakan kompor dan Aru melepas tas slempangnya, menuruti perintah ku. Tapi kemudian aku mengingat sesuatu. Aku memintanya untuk mengambilkan ponselku agar aku bisa memastikan satu hal darinya.

"Kau bisa mengambilkan ponselku?"

"Dimana?"

"Balkoni" <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status