Share

49. FIRST EVER

"... Aku tidak bisa mengatasi perasaanku karena itu, terbukalah jalan keluarnya ... "

~ Masih Ara ~

Aru tersenyum bahagia.

Aku tetap suka semua perbincangan kita di meja makan yang selalu hangat seperti ini.

Aku bahkan masih bisa merasakan Aru menatapku dengan mesra. Keceriaannya kembali lagi seperti biasanya.

Kurasa kata putus sudah mulai mengabur dan tak menjadi beban lagi bagi kita berdua.

Pembicaraan diatara kami mulai hidup lagi hanya karena kami menepis semua jarak dari pahitnya kata putus itu.

"Apa menurutmu begitu? Aku menularan pikiran tuaku padamu?" tanyanya dengan dahi berkerut.

"Tentu tidak bukan?! Pikiran kita hanya berkembang menjadi lebih dewasa. Kita membijak bersama karena banyak peristiwa dalam hidup kita Ara, bukan karena aku menularkan pikiran tuaku padamu ...." sangkalnya.

"Kita belum setua orang tua kita, Ra!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status