Tapi bisa terlihat dari kedua sorot mata hijaunya yg tak henti-hentinya memperhatikan kearah sosok wanita dengan pakaian serba hitam, dengan penutup wajah bergambar tengkorak yg menutupi separuh dari wajah putihnya dengan kepala yg masih terbalut Helm pelindung kepala.
Tapi kemudian pandangannya kembali teralihkan saat melihat adanya bekas luka tembak dilengan kiri wanita tersebut yg masih mengeluarkan darah segar,Dan hebatnya kalau diperhatihan walaupun kondisi ketiga dari prajurit Khusus tersebut sudah terluka parah mereka masih bisa tertawa lebar serta bercanda gurau ditengah-tengah kondisi yg sangat berbahaya bahkan bisa merenggut nyawa mereka saat ini juga.
Apa luka-luka yg mereka terima tidak membuat mereka kesakitan samDon't forget to Like and Keep Support Me Guys~! ♥️
... "Uhuk-uhuk!" Tapi disisi lain terdengar Suara terbatuk2 dari Yuran Yg mencoba untuk bangun Sambil Terus memegangi perutnya Yg sakit, akibat beberapa pukulan para penjaga kepadanya. Dan langkah pria berseragam militer cream dengan ikat kepala berwarna merahnya, semakin melangkah maju mendekat kearah Sang Capt Yg masih terduduk diatas tumpukan peti-peti kayu dibawahnya. "Wow-wow look at this, who's there~" Degh! Mendengar suara yg terdengar sangat Tidak asing ditelinganya Saat ini Seketika membuat Yuran terkejut ditempat, Dan Saat ia mencoba mendangakan kepalanya keatas seorang pria berposture tinggi dengan rambut hitam ikal berponinya Yg menutupi kedua alisnya. "K-kau!!?" Ujar sang Capt Yg terkejut Dan mendadak raut Wajahnya menjadi pucat pasi. "J-jack ...??" Sedang apa dia ditempat ini huh?? Dan lagi Kenapa semua para penjaga disini menunduk hormat kepadanya?! Guman batin Yu
... "Ugh! Kenapa rasa sakitnya semakin bertambah Saja sih ...!" Keluh Yuran Yg Terus memutar-mutarkan bahu kanannya Yg terasa pegal Dan nyeri. Diiringi langkah kakinya Yg Terus masuk menelusuri pedalam hutan Yg sudah menjadi tempat tinggal sang Capt, selama ia dihidupkan kembali kedunia lain bernama "Underworld" tersebut. Hingga Tak lama sayup-sayup ditelinganya ia mulai medengar sebuah suara langkah kaki diatas rerumputan disekitarnya Saat ini. Ssssttt ... Tapi anehnya suara itu terdengar seperti suara desisan, Yg diketahui itu adalah suara ular atau Mungkin seekor monster berjenis aneh Yg Ada didalam hutan ini. Langkah Kali Yuran langsung terdiam ditempatnya dengan sikap tenang Tapi waspada, ia mulai Mengamati area sekelilingnya. Terutama dari arah samping kanannya Yg tampak area semak-semak belukar setinggi bahunya Yg tumbuh rimbun disana. Kedua tangannya langsung bergerak meraih 2 pisau bilah hitam Yg berada d
... Dimalam yg sangat gelap dan sunyi tampak beberapa bayangan hitam yg sedang bersembunyi didalam kegelapan kabut putih, yg sudah menyelimuti hampir seluruh area pedalaman hutan.Diikuti suara lolongan dari para serigala kelaparan yg tengah berkeliaran mencari buruan mangsa yg ingin mereka lahap, Dan beberapa pasang mata merah Yg menyala-nyala satu persatu mulai memunculkan kehadirannya didalam kegelapan malam Yg semakin menambah aura mengerikan didalam hutan itu. Growwww! Suara erangan dari monster berbulu Dan bertaring panjang dengan cakar-cakar tajamnya Yg terus mengoyak-oyak ujung tebing, dengan ukuran tubuh sekitar 3 meter besarnya. Diikuti para kawan lain yg juga sudah berbaris dibelakangnya saat ini. Tapi disisi lain yuran tampak tenang berada didalam Goa Batu dengan kedua tangannya tengah sibuk memasukan ranting-ranting kayu kering kedalam api unggun kecil, yg sengaja ia buat didalam sana untuk menjadi penerangan sekaligus pe
... Masih berada didekat bebatuan besar dipesisir pantai terlihat sang dewi tengah berdiri diatas sebuah batu sambil kedua mata hijaunya, memandang jauh kearah deburan ombak yang sedang menggulung dan menghantam karang-karang yg berjajar dibibir pantai. Helaian tiap helaian rambut merah ombre dengan gaya ikalnya tampak tertiup semilir angin ditambah dengan kilauan cahaya yg memantul dari ketiga Batu zamrud berwarna hijau, yg terpasang dimahkota bindi diatas kepalanya yg semakin menambah aura kecantikan serta keanggunan Bak seorang ratu kayangan yg sedang turun kebumi. Hingga lamunannya teralihkan oleh suara Yuran yg terdengar panik dari arah belakangnya saat ini, "Yatuhan b-bagaimana cara mengikat ini! Kenapa rumit sekali sih ..." "Ada apa Capt mau kubantu hm?" Ucap sang dewi menoleh kearah Batu besar dimana saat ini Yuran tengah berganti pakaiannya disana. Ya seperti biasanya keduanya kembali berdebat terlebih saat sang dewi
... Siang Hari itu, matahari tepat berada di atas ubun ubun kepala, Sinarnya terik hingga mampu menembus sela-sela dari gubuk-gubuk rumah kayu yg saling berhimpitan satu sama lain disebuah pemukiman kumuh yg ada dipinggiran kota. Area jalanan yg sempit terasa pengap dan berantakan sekali disetiap sudut mata memandang kearahnya, belum lagi terlihat sisa-sisa dari genangan air hujan yg turun malam tadi semakin membuat kondisi tempat itu tampak memilukan sekali. Tapi walaupun begitu terasa Angin sepoi sepoi perlahan-lahan mulai menggerakkan dedaunan kering yg tampak berserakan dijalanan hingga berhasil menyapunya bersih hingga kesudut area disana. Dan tak lama sepasang kaki mungil dengan bertelanjang kaki keluar dari salah satu lorong yg ada ditempat itu, dengan langkah penuh terburu-burunya kakinya melewati setiap genangan air yg menghadang didepannya begitu saja. "U-ugh!" Rintih dari mulutnya yg meringis menahan bobot berat dari karung g
< Sudut Pandang Yuran > Kling! Suara lonceng bell Yg berbunyi nyaring diatas pintu saat tanganku mulai membuka pintu kayu berwarna krem, dibangunan bernama "Heaven Feel" tersebut. "Selamat datang tuanku, katakan padaku apa maksud dan tujuanmu datang kemari hm~?" Ujar seorang wanita dari Ras Elf yg langsung berlari menghampiriku dengan cepat sambil kemudian bergelayut manja dilengan kiriku. "Ah aku tau kau pasti ingin melengkapkan alat-alat perburuanmu itu kan? Kau benar-benar seorang petualang sejati Tuanku~" Dan dengan kedipan mata genitnya ia menoleh kearahku, tapi beruntung tudung pada mantel yg menutupi atas kepalaku tidak bisa terlihat olehnya dari arah samping. Aku hanya mengangguk pelan dengan gugupnya, terlebih saat sang dewi menyebalkan itu lagi-lagi menyuruhku untuk berlaku sewajarnya supaya tingkahku tidak cepat dicurigai oleh orang-orang dikota ini. Sejujurnya ini menggelikan saat kedua
Author note : Maaf ada sedikit kesalahan dalam penyebutan "Kota" disini ya, aku lupa karna sebutan Kota dijaman Abad pertengahan seharusnya lebih ke "Distrik / District yg artinya sama setingkat dengan Kecamatan ataupun Kota 😅. Karna temanya diabad pertengahan jadi mari kita selami lebih dalam lagi hehe~. Dan Jika ditemukan Ada kesalahan dalam penulisan kata jangan ragu untuk koreksi dikomen ya guys. *** Malam begitu tenang mengiringi keindahan dari suasana malam hari disalah satu distrik, diikuti lentera-lentera tua yg terpasang didinding-dinding bangunan rumah yg terbuat dari besi menggantung sudah menyala terang menerangi area jalanan beraspal disana. Dan Tak-tak! Tak! Suara langkah kaki kuda yg tengah berjalan melewati area distrik pertokoan dengan bangunan kokoh tampak berjejer rapih dipinggiran area jalan besar, dengan terlihat sedikitnya aktifitas lalu-lalang kehidupan pen
*** 【 Dengar Capt, jika kau tidak bisa menuruti semua perintahku padamu. Maka dengan sangat terpaksa Akan kubuat kau mau mendengarkanku mulai detik ini ... 】 "Yuran ...""Yoo Alvisty Durant ..." ... Disuatu tempat Yg tidak diketahui keberadaannya ... Chip! Chip-chip! Pemandangan yang sungguh sangat indah saat kedua Mata abu-abu milik Yuran terbangun ditengah-tengah hijaunya hutan asri dengan disertai angin sepoi-sepoi bertiup disekitarnya, membawa tiap helaian rambut kecoklatannya yg dipadukan warna highlight Blonde Pirang yg terurai sebahunya. Namun ia sedikit kebingungan dengan apa yang sedang dialaminya saat ini. Ia hanya melihat ke arah kanan dan kirinya yg tampak pohon-pohon besar mengelilingi dirinya saat ini, belum lagi deretan bunga-bunga berwarna-warni yg sedang bermekaran saat terkena cahaya matahari yg sedang menyinarinya. Sebenarnya ia sedang berada di mana? Menga