Share

The Highest Risk

Pesawat mendarat di airport internasional Leonardo da Vinci, Roma. Nina menghirup udara dingin bulan Desember.

“Inikah udara wilayah yang pernah menjadi salah satu tahta kaki Elohim?” tanya Roth terlihat memandang langit yang cukup mendung. Waktu menunjukkan pukul sembilan lebih lima belas menit.

“Salah satu? Di manakah yang lain lagi?” tanya Elba tampak tertarik.

“Mekkah,” jawab Roth ringan. Elba mengucapkan alhamdulilah dengan penuh syukur.

“Kau mengatakan pernah? Bukankah itu berarti tidak lagi?” tanya Nina yang ternyata jeli. Roth tertawa.

“Aku tidak lagi melihatNya setelah ratusan abad. Mungkin tempat ini tidak layak lagi baginya,” sahut Roth. Nina mendengar suara Elba menghela napas panjang.

“Tapi siapakah yang bisa mengerti bagaimana Bapa Yang Agung berpikir? Dia akan mengijinkan bagi makhluk untuk melihat atau tidak, jelas aku bukan salah satu yang terpilih,” sam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status