Tak lama masakanku dengan Evan dan juga Olivia pun akhirnya selesai,aku membagi-baginya ke dalam beberapa piring.
Saat duduk entah kenapa mereka semua menyisakanku tempat untuk duduk di samping Mr.Dimitri padahal aku sedang tidak ingin berdekatan dengannya tentu saja karena kejadian beberapa jam yang lalu.
Dengan terpaksa dan menahan rasa kesal,aku duduk di sampingnya memulai makanku dengan sedikit tergesa-gesa agar aku cepat menyelesaikan makanku dan segera meninggalkan meja makanku meski aku merasakan dia memperhatikanku dalam diamnya.
"Alina,pelan-pelan makannya nanti kau tersedak."Olivia mengingatkanku dan menatapku aneh.
Aku menganggukan kepalaku dan makan dengan biasanya saja."Tenang saja,ayo kalian makan."
Semua mulai makan dan menikmati hingga suara Mr.Dimitri membuka pembicaran di meja makan."Lumayan tidak terlalu buruk hanya saja sedikit kurangi garam."komenta
Setelah kepergian Mr.Dimitri aku merasakan perasaan tidak enak entah karena apa.Tak lama panggilan alam aku rasakan lalu aku meminta izin untuk ke toilet sebentar pada Mr.Alex dan memberikan barang bawahan Mr.Alex pada Evan.Setelah Evan menerimanya aku segera pergi menuju toilet setelah beberapa menit di toilet akhirnya aku kembali ke lokasi pemoteretan di sana aku masih melihat Mr.Dimitri yang melakukan pemoteretan tapi saat aku akan menuju tempat Mr.Alex duduk.Aku merasa ada tubuh seseorang yang dengan sengaja menyenggolku begitu keras dan membuatku oleng serta terjatuh ke dalam kolam renang yang lumayan dalam karena pada saat itu aku sedikit berjalan di pinggir bibir kolam renang karena jalan tengah berisi banyak orang.Aku terjatuh di dalam kolam renang aku tidak bisa bernafas aku merasakan air masuk ke dalam mulutku,dengan tenaga yang aku miliki aku meminta tolong.Mataku terasa begitu berat t
Aku tertidur cukup lama dan saat bangun aku menatap jendela kamarku dengan langit yang telah berubah warna.Aku bangkit dari tempat tidur dan membersihkan tubuhku sebentar lalu membuka tasku dan mengambil susu kotak rasa coklat yang kubawa dari rumah sebagai persediaan dan ternyata sudah tinggal satu.Setelah itu aku keluar mencari Mr.Alex untuk berbicara dan juga Mr.Dimitri karena aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.Saat aku turun ke bawah,sedikit berputar-putar menelusuri resort mencari keberadaan dua orang itu akhirnya mataku berhenti mencari dan menemukan Mr.Dimitri yang sedang merokok di tepi kolam sendirian.Aku menghampirinya seperti yang kukatakan tadi aku ingin berterima kasih padanya."Aku tidak menyangkah bahwa Mr.Dimitri juga seorang perokok."Dia sedikit terkejut melihatku tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan keterkejutannya dan mengalihkan pandangannya."Kau
"Tapi kali ini kita beri peraturan setiap orang hanya boleh memiliki tiga kejujuran dan tiga tantangan dalam permainan."usul dokter Key."Maksudnya?"tanyaku yang tidak paham dengan apa yang diucapkan."Maksudku setiap orang jika mendapatkan giliran bermain orang itu hanya boleh memiliki kesempatan,tiga kali kejujuran dan tiga kali tantangan.Jika tiga kali kesempatan kejujurannya sudah dia gunakan maka dalam beberapa kali permainannya dia harus mau tidak mau menerima tiga kali tantangan.Begitupun sebaliknya jika semuanya sudah habis maka dia harus kembali ke awal kejujuran atau tantangan dan terus berlanjut."jelas dokter Key panjang.Kami semua akhirnya mengerti dengan maksud permainannya dan aku berdoa dalam hati agar botol itu tidak mengarah padaku dan aku harus memilih salah satu diantara keduanya.Orang yang pertama kali memutar yaitu dokter Key dengan begitu cepat da
Lalu botol kembali diputar dan botol itu lagi-lagi berhenti tepat dihadapanku dan aku memilih tantangan."Cium kak Dimitri!"perintahnya.Aku terkejut dan Mr.Dimitri terlihat kesenangan lalu mendekatkan wajahnya padaku yang memang sedari awal dia sudah duduk di sampingku.Kali ini aku tidak suka dengan tantangannya tapi beruntung aku memiliki ide yang cermelang untuk menjalankan tantangannya.Semua orang menunggu aku melakukan tantangan lalu aku tersenyum bodoh melihat Mr.Dimitri dan Kenzo.Aku menaruh telapak tanganku di bibirku dan kemudian aku sentuhkan di pipi Mr.Dimitri lalu selesai."Aku sudah menciumnya Kenzo,sekarang giliran aku yang memutar botolnya.""Tunggu,itu bukan ciuman."protes Kenzo tidak terima sedangkan yang lainnya mendesah kecewa begitupun Mr.Dimitri."Itu tadi ciuman tapi lewat tanganku saja dan kau tadi tidak bilang un
Aku terbangun setelah kurasa aku tertidur cukup lama,aku menduga pasti hari telah menjadi pagi.Kepalaku sakit,perutku terasa mual apa ini karena efek meminum bir kaleng kemarin tapi waktu itu aku hanya meminum sedikit bukan?Aku mulai bertanya-tanya tapi tak lama pikiranku kembali secara normal saat pintu dibuka dan memperlihatkan Mr.Dimitri yang masuk dengan membawa nampan makanan serta dirinya yang terlihat cool dengan kaos berwarna hitam serta celana panjang olahraganya yang berwarna putih."Mr.Dimitri,kenapa di sini?" tanyaku dengan menatapnya dan dia memasang senyum menawannya seperti biasanya lalu menghampiriku."Kau tidak lihat di mana kau berada sekarang?"tanyanya dengan menaruh nampan makanan di meja nakas.Seketika itu juga mataku terbuka lebih lebar untuk memp
Alina kembali ke kamarnya dan Olivia sudah menyambutnya dengan banyak pertanyaan dan terlihat khawatir."Kau dari mana kemarin Alina?" tanyanya dengan tatapan curiga."Dari kamar Mr.Dimitri,Olivia."jawab Alina jujur dan lesuh."Apa! Bagaimana bisa kau di sana tapi kau baik-baik saja bukan?"tanya Olivia khawatir dan menelisik tubuh temannya itu."Aku baik-baik saja dan kemarin malam aku tidak sengaja minum bir kaleng yang diberi dokter Key lalu akhirnya membuatku mabuk,pingsan dan tidak ingat apapun.Tahu-tahu aku bangun sudah di tempat tidurnya."Jelas Alina panjang dan lebar."Tapi dia tidak melakukan apapun pada tubuhmu 'kan?"tanya Olivia lagi dengan khawatir."Tidak,dia baik dan tidak berbuat aneh-aneh bahkan dia memberiku obat pe
Mereka berdua kembali melanjutkan pemoteretan dan Mr.Dimitri serta Mr.Alex sudah melenggang pergi melakukan pekerjaanya. Saat mataku menatap ke arah Mr.Dimitri yang saat ini melakukan pemoteretan tunggalnya dengan gaya sensualnya matanya tak lepas menatap ke arahku tapi yang kubingungkan dia memang benar-benar menatap ke arahku atau dia sedang menatap ke arah yang lainnya entalah aku tidak tahu tapi hatiku mengatakan dia sedang memperhatikanku. Tapi aku harus sadar semua yang dia lakukan hanya tak luput dari sebuah permainan true or dare jika aku benar-benar terjebak pada dirinya maka aku harus siap untuk terjatuh dan merasakan sakit karena aku tahu,aku dan dia sangatlah berbeda. Hingga beberapa jam lamanya akhirnya pemoteretan panjang selesai juga aku sangat senang dan dapat sedikit mengistirahatkan tubuhku dengan rebahan di tempat tidur sebentar pasti rasanya sangat enak. Tapi sebelum itu M
Selesai makan kami mencuci tangan kami dan sekarang kami duduk berdekatan dengan memandang gugusan bintang,deburan ombak dan angin malam pantai yang menyapa."Kau tahu Alina,ini pertama kalinya aku mengajak seorang wanita duduk di lantai pasir pantai dan menikmati angin malam."dia membuka pembicaraan meski matanya tidak menatap mataku dan justru menatap ke arah lautan."Benarkah? Tapi aku tidak percaya bukankah Mr.Dimitri selalu jalan dengan banyak wanita dan pasti kau sudah sering mengajak mereka ke manapun termasuk pantai bukan."ucapku tidak percaya lalu dia menatap mataku begitu intens dan tersenyum lembut.Dia benar-benar menjadi seseorang yang sangat berbeda dia bahkan mengusap lembut pipiku yang kurasa terasa dingin karena angin malam yang menerpa.Namun saat tangannya mengusap lembut pipiku dapat kurasakan tangannya terasa sangat hangat benar-benar membuatku nyaman dan detak jantungku berdetak begitu kencang.Apa aku sungguh