Home / Romansa / The Lost Mafia / Memecahkan Beton

Share

Memecahkan Beton

Author: Jenny Kim
last update Last Updated: 2021-07-13 10:09:36

Keesokan paginya Stefany mengajak kami untuk lari pagi di taman dekat rumahnya. Taman ini sepertinya khusus dirancang untuk berolahraga, ada track jogging dan terdapat beberapa peralatan olahraga. Arsen pun ikut kami jogging dengan alasan menjaga kami karena khawatir kami hanya 3 orang perempuan. Stefany memang tidak bisa melihat kalau kakaknya sangat menyayanginya.

“Jenny, kau berjalan saja, tidak usah berlari” Seru Stefany.

“Jangan perlakukan aku seperti orang sakit, Stefany” Ujarku tidak suka.

“Kalau kau capek, biarkan aku menggendongmu” tawar Arsen.

“Kakak mau menggendongku?” Tanyaku dengan puppy eyes.

“Tentu saja” Jawab Arsen percaya diri.

“Tidak diragukan lagi, kakak memang lelaki idaman” Pujiku.

“Hentikan, kalian membuatku muak!” Stefany menyeretku.

“Jenny, pada saat pertama aku mengenalmu, aku pikir kau gadis yang dingin” Kekeh Anastasia.

“ha ha ha,” aku hanya tertawa, entahlah, selama 6 bulan ini, dilimpahi curahan kasih sayang dari orang tuaku, sahabat-sahabatku dan orang-orang di sekitarku membuat hatiku hangat, aku lebih mudah mengekspresikan diriku, lebih sering tertawa dan bahagia.

“Stefany, Anastasia, semenjak kecelakaan yang menimpaku, aku merasa tubuhku jauh lebih kuat” Ucapku jujur.

“Kau ini bicara apa” Ucap Stefany.

“Aku tidak membual, aku merasa seperti itu” Yakinku.

“Aku izinkan kau digendong kakakku apabila kau kelelahan” Ucap Stefany.

Stefany mengira aku membual agar Stefany dan Anastasia tidak mengkhawatirkanku, namun aku memang merasa demikian, seingatku aku tak pernah merasa kelelahan.

Di tengah taman ada sekelompok anak muda mengadakan latihan taekwondo, entahlah karate atau taekwondo aku tidak bisa membedakannya, mereka mencoba menguji kekuatan mereka dengan memecahkan kayu dan beton.

Kami berempat menonton di pinggir taman, Arsen memberikan botol minuman untuk kami bertiga,

“Kak Arsen, apakah kakak dapat mematahkan kayu atau beton?” Tanyaku dengan nada manja

“Tentu saja” Jawabnya dengan percaya diri.

“Aku mendapatkan sabuk coklat karate” Tambahnya.

“Wow, kau sungguh luar biasa” Pujiku berlebihan.

Stefany menatap jengah, lalu berjalan ke tengah taman, entah apa yang dia bicarakan dengan salah satu anggota taekwondo itu, lalu dia melambaikan tangan ke arah Arsen.

“Kak Arsen bukankah kau bilang kau bisa mematahkan kayu dan beton” Seru Stefany.

Seketika Arsen menjadi pucat, mungkin dia bisa mematahkan kayu, tapi beton??

Anastasia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah Stefany yang akan mempermalukan kakaknya.

Aku mengikuti Arsen ke tengah lapang, dalam hati kecilku, aku harus menyelamatkan harga dirinya, karena aku yang pertama memicu stefany menemukan ide untuk mempermalukan kakaknya.

“Buktikan disini kalau kau bisa mematahkan kayu dan beton” Ucap Stefany dingin kepada Arsen.

“Silakan kak” Seorang laki-laki anggota taekwondo mempersilakan Arsen mematahkan kayu dan beton.

Sebelum Arsen beranjak ke tempat eksekusi, aku maju ke depan mendahului Arsen.

“Kakak, maukah kau mengajariku mematahkan kayu ini?” Pintaku manja, kepada pria taekwondo itu

Pria itu salah tingkah karena permintaanku ditambah lagi aku memegang tangannya, walau hanya bajunya yang kupegang, namun pria itu terlihat malu dan pipinya menjadi merah.

“Tentu saja” Jawabnya malu.

“Aku Jenny, kakak siapa?” Tanyaku antusias.

“Mark” Jawabnya tersipu.

“Mohon bimbingannya kak Mark” ucapku sambil mengerlingkan mataku.

Stefany dan Arsen menatap tidak percaya, aku mengeluarkan jiwa playgirl dan segera saja aku menempati tempat eksekusi untuk mematahkan kayu, Mark menjelaskan secara detail cara dan teknik menghancurkan kayu.

“Apa kau yakin akan mematahkan kayu ini? Nanti tanganmu sakit?” Ucap Mark khawatir.

“Apakah kau akan mengobatiku kalau aku sakit?” Tanyaku dengan senyuman.

“Tentu saja” jawabnya mantap.

Anastasia, Stefany, dan Arsen hanya melihat dan menahan nafas, kalau sampai Jenny terluka, mereka harus berhadapan dengan ibunya Jenny.

Aku memfokuskan pikiranku, melakukan apa yang dijelaskan oleh Mark, aku ingin sekali mencobanya. Aku tak memikirkan harga diriku apabila kayu ini tidak patah, imejku adalah wanita lemah yang harus dilindungi haha. Setelah kufokuskan pikiranku.

BRAK!! kayu terbelah menjadi dua.

Semua orang kaget, termasuk Mark.

“Kau sangat hebat Jenny! apakah sebenarnya kau pemegang sabuk hitam?” Tanyanya menggodaku.

Aku hanya menggeleng pelan.

“Boleh aku memecahkan beton?” Tanyaku.

“Apa!!” Anastasia, Stefany, dan Arsen berteriak bersamaan.

“Boleh kan?” Pintaku manja kepada Mark, aku mengacuhkan teriakan mereka bertiga.

Mark seperti kerbau yang dicocok hidungnya, tidak dapat mengatakan tidak pada. permintaanku,

Dan BRAK, beton dapat kuhancurkan dengan mudah.

Tidak hanya orang-orang disana yang terkejut, aku sendiri pun terkejut dengan kekuatan yang aku miliki.

“Fanny, aku akan ke suatu tempat, tolong beritahu ibuku bahwa aku masih di rumahmu” Pintaku, lalu aku berlari mencegat dan memasuki taksi.

Stefany, Anastasi, dan Arsen berteriak menghentikanku, aku sungguh tidak peduli, aku harus membuktikan sesuatu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Lost Mafia   Happy Ending

    “Kita akan segera punya cucu!” tambah Moms, lalu mereka berpelukan.“Anak mereka akan memiliki gen yang luar biasa” kekeh Vincent.“Aku setuju, gen unggulan, perpaduan dari Adrius dan Alcie” tambah Gerrald.“Bagaimana kalian tahu lokasi penyanderaan Mom dan yang lainnya?” tanyaku“Kau lupa, pamanmu ini mantan consigliere Odsen?” jawab Adrius.“Ah! Benar juga” kekehku.“Saat kami tiba di markas dan menyadari kau tidak ada di sana, lalu menemukan pesan dari Christoper di ponselmu, aku merasa darahku kering saat itu” ucap Adrius.“Adrius semakin kalut saat Vincent saja tidak tahu dimana letak Altar Odsen” tambah Brian.“Tentu saja, hanya keluarga inti Odsen yang mengetahui lokasinya” ucapku.“Lalu Vincent menghubungi pamanmu” ucap Brian.“Kau bisa hidup tenang sekarang, berbahagialah dengan ke

  • The Lost Mafia   Menghabisi Christoper

    Adrius dan teman temannya pasti mencariku, jika Odsen tahu aku tidak datang sendirian, aku takut Christoper melukai orang tua dan sahabat sahabatku.Altar Odsen adalah tempat yang hanya diketahui oleh keluarga inti Odsen dan para consigliere, tempat itu biasanya digunakan untuk berkumpul dan membahas hal yang sangat penting. Terletak di sebuah pulau rahasia, jika ingin sampai kesana harus melewati hutan bakau dan menaiki perahu selama tiga puluh menit.“Kau sudah semakin tua sepertinya, lama sekali kau sampai disini” ejek Christoper saat aku tiba di Altar Odsen.“Dimana orang tua dan teman temanku” ucapku to the point.“Maafkan aku, mereka tidak ada disini” ejek Christoper.Christoper lalu mengajakku ke sebuah ruangan, disana ada sebuah layar yang menampilkan orang tua dan sahabat sahabatku.“Kalian baik baik saja?” teriakku saat melihat mereka di layar.Mom, Dad, Stefany dan Anastasia k

  • The Lost Mafia   D-Day

    Tok Tok! pintu kamar diketuk oleh Gerrald.“Kapten ada dokter Vincent, dia bilang ada yang harus dia sampaikan” ucap Gerrald.Aku dan Adrius bergegas menuju ruang meeting.“Seperti yang telah kita duga, Odsen memutus ekornya, setelah keluar dari rumah sakit, Isabela menyerahkan diri ke polisi, dia mengaku melakukan penyuapan seorang diri, dan Odsen sama sekali tidak terlibat” ucap Vincent penuh emosi.“Apa polisi percaya begitu saja?” tanya Brian.“Mereka masih melakukan penyelidikan” jawab Vincent.“Seharusnya aku bunuh saja wanita itu kemarin” ucapku.Semua orang kompak melirik ke arahku.“Jadi, kau yang menganiaya Isabela hingga tangannya melepuh” tanya Brian.“Wanita menjijikkan seperti dia harusnya musnah saja dari dunia ini” cibirku.“Jangan pernah membuat seorang mafia cemburu” kekeh Vincent.“Aku bu

  • The Lost Mafia   Aku Merinding

    Suasana di ruang meeting menjadi canggung, selain menyampaikan hasil investigasi, semua orang bungkam, aku sangat paham, mereka menuntut penjelasan dariku, terutama Adrius, wajahnya sangat dingin, sangat tidak bersahabat.“Oke, kerja bagus semuanya, kita akan mulai misi ini saat Gerrald dan Varro diterima bekerja di pabrik Obat” ucapku menutup meeting.“Alcie, apa benar kau adalah Jenny?” lirih Gerrald.“Ya” ucapku sambil membuang nafas kasar.“Wah! kau keterlaluan sekali!” protes Varro.“Sejak kapan kau berani meninggikan suaramu di depanku?” ucapku dingin kepada Varro.Varro lalu menutup mulutnya.“Jika aku mengaku dari awal, kalian tidak akan hormat dan respek lagi padaku” cibirku.“Benar juga” kekeh Gerrald.“Alcie, saat kita bertemu di gedung milik Edward untuk membeli informasi, kami melihatmu memacu motor ke arah pegunungan A

  • The Lost Mafia   Terbongkarnya Rahasia

    “Apa jadinya jika Jenny bertemu Alcie” batin Adrius.“Kau sedang apa di luar sendirian malam malam?” tanya Adrius.“Aku merindukan ibuku, ayahku dan juga kekasihku” lirihku.“Mereka tidak tahu kau sedang hamil?” tanya Adrius.Aku menganggukkan kepalaku.“Kau belum memberi tahu mereka?” tanya Adrius.“Akan ku beritahu setelah semua ini selesai” ucapku.“Mengapa kau tidak memberitahukan kabar bahagia ini secepatnya?” tanya Adrius.“Mereka pasti akan memintaku untuk berhenti balas dendam” Jawabku.“Itu karena mereka menyayangimu” ucap Adrius.“Jika aku tidak membalas dendam, hidupku tidak akan tenang, jika Odsen tahu aku masih hidup, dia tidak akan membiarkanku hidup bahagia dengan orang orang yang aku cintai” ucapku.Adrius menganggukkan kepalanya.“Kau mengerti alasanku untuk t

  • The Lost Mafia   Hormon Ibu Hamil

    “Aku tahu kau memiliki dendam yang besar untuk Christian, tapi jangan seperti ini, jika kau pergi kesana tanpa persiapan, kau yang akan terbunuh” ucap Brian.“Biar kami yang membereskan Christian, kau disini saja memantau kami” tambah Varro.“Hanya aku yang bisa masuk kesana, aku tidak ingin kalian mati konyol, mereka tidak akan memperdulikan kalian pasukan khusus atau apa, mereka tidak akan segan membunuh kalian” ucapku dingin.“Kami tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kalinya, bisakah kau memikirkan bayi yang ada di perutmu? jika hal buruk terjadi, kami tidak hanya akan kehilanganmu, tapi juga bayimu” ucap Adrius lembut.Hatiku terkoyak mendengar ucapan Adrius, aku terdiam begitu lama, tenggorokanku terasa seperti tercekik dan aku tidak bisa lagi menahan lelehan air mataku.“Alcie” Adrius menyentuh bahuku.“Kau tidak memiliki dendam sepertiku, apa orang terdekatmu pernah me

  • The Lost Mafia   Alcie Hamil

    “Odsen memiliki sebuah pabrik obat di daerah Paralay, diatas kertas, pabrik tersebut menjual ibuprofen dan antibiotik, namun sebenarnya pabrik itu memproduksi heroin” jelasku.“Bagaimana cara kita menghancurkannya?” tanya Adrius.“Pabrik tersebut terletak di dekat bendungan air, aku berencana menenggelamkannya” ucapku sambil mengangkat sebelah garis bibirku.“Apa tidak ada pemukiman warga di sekitarnya?” tanya Brian.“Apa mereka akan mendirikan pabrik narkoba di dekat pemukiman warga?” tanya Vincent.“Oke, berarti kita tidak usah repot mengevakuasi warga” ucap Brian.“Kita akan menyusup menjadi karyawan pabrik tersebut,lalu membuat seluruh karyawannya keluar dan menjauh dari pabrik dengan cara apapun, setelah itu baru kita tenggelamkan” ucapku.“Kau terdengar seperti Kapten tim khusus sekarang, mana ada mafia yang memikirkan nyawa karyawan pabrik

  • The Lost Mafia   Misi Spektakuler

    “Apa apaan ini?” teriak Brian.“Ada apa?” tanyaku pada Adrius.Adrius mengangkat bahunya. Brian menekan sebuah nomor di ponselnya lalu pergi meninggalkan kami.“Ada apa?” tanya Adrius pada Gerrald.“Stefany sedang menghabiskan liburan musim panas di Hawai bersama keluarganya, lalu dia memasang foto di media sosialnya dengan hanya menggunakan bikini” kekeh Gerrald.“Stefany adalah kekasih Brian” jelas Adrius padaku.Aku hanya menganggukkan kepalaku.“Brian sangat posesif ternyata” komentarku.“Semua laki laki sama, mereka tidak mau kecantikan wanitanya dilihat banyak orang” kekeh Adrius.“Apa yang akan kau lakukan jika kekasihmu memakai bikini seperti itu?” tanyaku pada Adrius.“Aku akan menandai seluruh tubuhnya dengan tanda kepemilikanku agar dia tidak berani berpakaian terbuka” ucap Adrius.Aku memb

  • The Lost Mafia   Pegadaian Juputer

    Adrius memasuki pegadaian Jupiter dengan langkah mantap, salah satu kancing bajunya di pasangi oleh penyadap dan kamera, sehingga kami bisa melihat dan mendengar apapun yang terjadi disana.Aku dan Vincent menunggu di gedung sebelah untuk memantau situasi, kami sedang menatap layar laptop yang terhubung dengan kamera yang dipasang di baju Adrius, sedangkan Brian, Varro, dan Gerrald bersiap mengepung pegadaian Jupiter.“Bagus sekali, semua karyawan Jupiter masuk kerja hari ini” ucap Vincent senang.“Kita dapat tangkapan ikan besar” kekehku.Saat Adrius memberi aba aba, Brian dan yang lainnya mengepung dan memaksa semua karyawan Jupiter untuk menyerah, namun tidak disangka komplotan preman datang menyerang, dan terjadilah baku hantam antara tim Obsidian dan para preman.Gerrald berfokus pada menyelamatkan warga sipil yang berada disana, sedangkan Varro, Brian dan Adrius menghajar para preman.“Aku tidak bisa melih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status