Share

Masalalu Jenny

“Kakakmu sangat menyayangimu” Ucap Anastasia.

“Kau bilang Arsen dengan kelakuan seperti itu sangat menyayangiku?? Kau gila” Sembur Stefany.

“Aku dan Anastasia adalah anak tunggal, jujur saja, aku cemburu padamu Stefany” Jawabku jujur.

Anastasia menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“Coba saja hidup dengannya seminggu saja, kalian masih waras saja sudah bagus” Cibir Stefany.

“Apakah boleh aku meminjamnya selama satu minggu??” Jawabku dengan tatapan nakal

“Kau menyukai kakakku?” Tanya Stefany serius.

“Kenapa tidak? Kakakmu tampan, pintar, mudah bergaul dan tampaknya sangat ramah” Jawabku jujur.

“Tidak, tidak boleh. Aku hanya takut kau disakiti oleh kakakku, bukan aku tidak mau kau menjadi iparku, tapi kalau kalian nanti putus, kau akan marah padaku karena aku adik si brengsek itu” Stefany tiba-tiba menjadi sedih.

“Hey hey, aku hanya bercanda. Aku tidak menyukainya sampai menginginkan dia menjadi kekasihku” jawabku.

“Bukankah kau tau, kalau aku pemuja laki-laki tampan” Tambahku.

“Pembohong!” Cibir Anastasia

“David, Nick, dan Jhonson menurutku mereka semua tampan, namun mereka semua ditolak dengan cara mengenaskan olehmu” Tambah Anastasia

Ya, memang benar banyak laki-laki yang mengejarku, Aku cantik dengan tubuh proporsional, pakaianku selalu terlihat mahal dan berkelas, berasal dari keluarga terhormat. Tidak ada laki-laki yang mampu menolak pesonaku.

Di antara kami bertiga, akulah yang sering memberi harapan palsu kepada laki-laki. Berpura-pura bersikap ramah, memanfaatkannya sampai bosan, saat laki-laki itu mengungkapkan perasaannya aku tolak dengan berbagai cara.

Jahat? Mungkin, tapi itu salah mereka sendiri mengapa rela menjadi budak cintaku, selama bisa ku manfaatkan, mengapa tidak? membuatkan tugas untukku, membelikanku makanan saat aku malas keluar kelas, mengumpulkan materi pelajaran, mencari bahan di perpustakaan, menggantikan jadwalku membersihkan ruang praktek dan pekerjaan-pekerjaan remeh lainnya.

Entahlah, sepertinya aku berbakat dalam memanipulasi orang lain, menyuruh orang lain melakukan sesuatu, mempermainkan emosi mereka serta handal dalam komunikasi bahkan negosiasi. Sampai aku berfikir untuk keluar dari jurusan design dan masuk jurusan hukum atau psikologi.

Anastasia tidak ingin menjalin hubungan dan hanya fokus dengan pendidikan, karena dia adalah murid penerima beasiswa dia harus mempertahankan prestasinya.

Mungkin juga karena belum menemukan laki-laki yang cocok dengan hatinya. Sedangkan Stefany, bukannya tidak ada laki-laki yang menyukainya, hanya saja laki-laki yang menyukai Stefany harus berhadapan dengan Arsen. Hingga saat ini, belum ada yang berani berhadapan langsung dengan Arsen.

“Mereka hanya cocok untuk dijadikan teman” Kilahku.

“Apa kau tidak takut mendapat karma?” Tanya Stefany.

“Kau menyumpahiku?” Ucapku malas.

“Jenny, apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu?” Tanya Anastasia sungguh-sungguh.

“Tentu saja” Jawabku.

“Kalian telah mengetahui masa lalu,latar belakangku, dan kita juga telah mengetahui latar belakang keluarga Stefany, namun aku masih penasaran denganmu Jenny, sebagai sahabatmu, aku merasa aku tidak tahu apa-apa tentangmu, selain kau anak orang kaya dan ibumu sangat baik” Ucap Anastasia sungguh-sungguh.

“Kami tidak akan memaksamu, berceritalah saat kau ingin bercerita” Ucap Stefany.

Aku hanya tersenyum, memang benar, selama ini aku tak pernah menceritakan apapun tentang diriku kepada sahabat-sahabat ku.

“Ayahku adalah Alex Ambrosio pemilik jaringan restoran, hotel dan resort. Kalau aku tak salah ingat ayahku juga melebarkan sayap mulai masuk ke dalam jaringan rumah sakit. Dapat dipastikan hartaku tak akan habis walau aku tak bekerja dan hanya bersenang-senang” Candaku.

“Ayahmu adalah Raja Bisnis, aku pernah membaca biografi beliau, namun kau adalah anak tunggal, sudah dipastikan kau akan mewarisi kerajaan bisnisnya. Mengapa dia mengizinkanmu masuk jurusan desain? Akan masuk akal kalau kau masuk jurusan Manajemen Bisnis” Tanya Stefany.

Stefany berasal dari keluarga designer, keluarganya memiliki jaringan kuat di bidang butik dan mode, maka dari itu dia dan kakaknya masuk jurusan desain.

“Sejak dari lahir aku menderita sirosis hati, umur 1 tahun aku menerima transplantasi hati dari ayahku, semenjak kecil hingga sekolah tinggi aku hanya bisa menjalani homeschooling, tubuhku sangat lemah. Saat aku meminta sekolah di universitas, orang tuaku menolak dengan keras, lalu aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan mengalami kecelakaan, aku koma selama satu bulan, setelah aku sadar, orang tuaku memperbolehkan aku melakukan apapun yang aku inginkan” Jelas ku.

Stefany dan Anastasia memelukku dengan erat, mereka menangis mendengar ceritaku, entah mengapa aku juga ikut menangis.

“Aku menderita amnesia setelah kecelakaan itu, aku tidak mengingat apapun selama 19 tahun hidupku” Tambahku sambil masih menangis.

“Tidak apa, mari banyak lakukan sesuatu yang indah untuk mengisi ingatanmu dengan berbagai kenangan indah” Anastasia menepuk bahuku lembut.

“Mengapa kita menjadi mellow seperti ini? Bukankah kau berkata akan membuat kenangan indah bersamaku?” Tanyaku memarahi mereka berdua.

Mereka mengendurkan pelukannya dan malam ini kami habiskan dengan saling bercerita.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status