Share

3 | Bastards!

Bagian III

🖤

Cahaya yang masuk melalui celah jendela Rheshylla begitu menyilaukan. Dia pun terbangun dengan kernyitan di kening tetapi perlahan mulai menyesuaikan diri dengan cahaya tersebut. 

Rheshylla duduk bersandar di kepala ranjang dan memijat keningnya yang entah mengapa terasa pening. Dia pun meraih ponsel dan menghidupkannya. Rheshylla berniat meminta pertolongan Lalisa melalui telepon. Namun, saat ponsel telah hidup dia justru mendapat pesan W******p dari Lalisa yang mengatakan jika gadis itu saat ini sudah pergi ke pameran lukis bersama Samuel.

[Sammy td beli bubur buat kita. Punyamu aku taruh di atas meja. Jangan lupa sarapan ya Eci Imut! I love you <3] 

Rheshylla tersenyum dan menggelengkan kepala membaca pesan lanjutan dari sahabatnya itu. Dia tentu tak ingin merepotkan Lalisa dengan sakit di kepalanya. Bergegas Rheshylla pun bangkit dan mengambil handuk serta baju rumahan di dalam lemari. Kemudian berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur. Berharap jika guyuran air dingin di pagi hari dapat menghilangkan rasa pening di kepalanya. 

Selesai mandi, Rheshylla menjemur handuk di tempat biasa lalu menuju meja makan. Dia melihat bungkusan plastik berisi bubur ayam yang Lalisa bicarakan tadi. Bergegas dia mengambil mangkuk dan menuang bubur beserta toppingnya yang sudah dingin itu. Karena sudah sangat lapar, Rheshylla malas menghangatkannya lebih dulu.

"Oh iya! Aku belum ngecek udah ada yang kasih feedback belum," ujar Rheshylla.

Dia bergegas mencuci mangkuk bekas makannya dan kembali ke kamar. Pusing yang Rheshylla rasakan cukup mereda saat ini. Dia tidak perlu berjalan dengan terhuyung-huyung lagi. 

Sampai di kamar, jantung Rheshylla tiba-tiba berdetak dengan begitu cepat. Harap-harap cemas Rheshylla menunggu aplikasi dimuat agar bisa melihat sapaan demi sapaan yang masuk ke akunnya. Namun, tak dia sangka bahwa ada banyak akun yang mengiriminya pesan. Rheshylla tak tahan untuk tidak tersenyum dengan pipi merona. Satu per satu pesan itu dibukanya.

[Halo dek! Salam kenal ya. Main yuk!]

[Hai Cici. Salam kenal ya. Kamu kos di mana?]

[Halo, Eci! Mau main sama Abang nggak?]

[Hai, sexy! Share loc dong!]

[Bidadari dari mana nih? Kasurnya kok kosong. Mau abang temenin nggak?]

[Picture opened!]

"Ewww!" Rheshylla bergidik ngeri saat ada lebih dari tiga orang yang mengiriminya gambar tidak senonoh. Dia merasa sangat jijik sehingga refleks melempar ponselnya. Untung masih di atas kasur dan bukan di lantai. 

"Mereka apaan sih! Nggak tahu malu banget ngirim kayak gitu ke aku?! Dikira aku ini perempuan murahan apa!?" sungut Rheshylla. 

"Sinting!"

Rheshylla terus mengumpati pria-pria menjijikan itu. Dia lanjut menggulir jarinya dan melihat-lihat pesan lain yang berjumlah lebih dari seratus pesan. Namun, hampir semua orang menyapanya dengan kalimat yang sama. Rheshylla bahkan heran ada pula yang memanggilnya 'sexy'. Padahal dia hanya memasang satu foto yang diambil langsung saat dia dalam keadaan insomnia tadi malam. 

Gadis polos ini tak sadar bahwa foto yang menurutnya jelek, justru memberi kesan berbeda di mata laki-laki. Orang dengan pikiran yang kotor pasti akan merasa jika foto di atas tempat tidur dengan rambut acak-acakan dan wajah lelah adalah jenis foto yang disengaja bertujuan untuk menggoda iman para pria. Walaupun kenyataannya tidak seperti itu, tetapi gadis polos bernama Rheshylla yang awam perihal hubungan laki-laki dan perempuan itu belum memahaminya. 

"Orang Indo kayak gitu semua emang ya? Bastard banget anjir!" kesal Rheshylla mengumpati pria-pria lokal berhidung belang. "Ganti lokasi aja kali ya?" lanjut Rheshylla masih bermonolog. 

Rheshylla pun mengubah pengaturan profilnya. Dia mengganti lokasi dari Indonesia menjadi Turkey. Siapa tahu dia bisa menemukan cinta sejatinya di negara itu, 'kan? Apalagi pria-pria bule di sana tampan dan tampak gagah dengan brewok yang sengaja dipelihara. 

"Kali aja aku dapat laki-laki suamiable kayak Osman Bey," ujar Rheshylla seraya membayangkan salah satu aktor pemain drama kolosal itu. 

Rheshylla kembali memulai aksinya memberi tanda suka pada foto pria-pria tampan di aplikasi itu. Dia berharap akan mendapat perlakuan berbeda dari mereka. Setidaknya Rheshylla berharap dapat berkenalan dengan pria tampan dan baik seperti Musab, seorang YouTuber terkenal yang memiliki istri orang Indonesia. 

Saat dia masih berkutat dengan foto-foto pria tampan itu, Rheshylla mendapat sebuah panggilan telepon dari Lalisa. Segera gadis itu menekan tombol hijau. 

"Halo, Ca!" sapa Rheshylla. 

"Halo juga, Eci Imut! Udah sarapan, Ci? Aku minta maaf ya tadi pergi ninggalin kamu. He he he ...," ujar Lalisa di seberang sana. 

"Udah. Makasih banyak ya, Ca! Minta tolong sampaikan makasih buat Samuel juga. And it's okay, Ca! Kemarin kamu batal kencan gara-gara jemput aku. Kalau kamu sekarang mau pergi sama Samuel ya emang udah sepantasnya. Nggak usah ngerasa gimana-gimana sama aku ya! Take your time!" seru Rheshylla semangat. Dia tak ingin Lalisa mendengar suaranya yang berbeda apalagi sampai Lalisa tahu kalau Rheshylla tengah tidak enak badan. Bisa-bisanya terjadi keributan besar pada gadis hiperbola yang tengah kencan itu. 

"Hi hi hi! Okay, Ci!"

Mereka mengobrol sebentar sembari menunggu Samuel selesai membelikan Lalisa tiket. Rheshylla beruntung sekali memiliki sahabat yang pengertian seperti Lalisa yang tidak mengungkit-ungkit soal mencari pekerjaan baru. Rheshylla senang karena Lalisa mengerti jika dirinya juga menghadapi kesulitan mencari kerja ketika tidak punya ijazah apa-apa. 

Panggilan terputus oleh Lalisa yang mengatakan jika Samuel telah kembali. 

Rheshylla meletakkan ponselnya sembarangan di atas kasur. Dia mengikat rambutnya yang mulai mengering lalu menuruni ranjang. Rheshylla berniat menghilangkan kegelisahannya soal pekerjaan dengan melakukan beberapa pekerjaan rumah. 

Mulai dari menyapu kamarnya sendiri, menaruh pakaian kotor yang ditumpuknya ke ember dekat kamar mandi, mengepel, bahkan membersihkan kamar Lalisa juga. Semua itu akan dia lakukan untuk membunuh waktu bosannya. 

Hingga matahari mulai beranjak turun, Rheshylla baru selesai mengerjakan pekerjaannya. Kepalanya terasa pening, dan untuk menghalau rasa sakit tersebut, Rheshylla mengambil ponsel berniat mencari sesuatu yang bisa mengembalikan mood yang hilang. Dia pun ingat dengan aplikasi kencan yang dia tinggalkan tadi. Segera Rheshylla membukanya, tak sabar rasanya Rheshylla membaca pesan-pesan dari pria-pria Turki yang tampan itu. 

Namun, kenyataan benar-benar tak pernah sesuai dengan ekspetasi Rheshylla. Dia justru mendapat banyak pelecehan atas tindakannya itu. 

[How are you, Sexy?]

[Missed Voice Call at 10.00 am]

[Missed Video Call at 10.01 am]

[Send me nude pictures? I'll pay you]

"Damn! Why are they so fucking annoying!? Bastard!" umpat Rheshylla tak bisa menahan kekesalannya. Dia bahkan sampai menitikkan air mata karena itu. 

"Emang aku nggak ditakdirkan punya seseorang yang bisa mencintai aku dengan tulus, ya? Kenapa semua orang cuma butuh aku buat muasin selangkangannya aja sih? Ha ha ha," tawa Rheshylla terdengar hambar. 

Rheshylla hampir putus asa. Dia memang tidak seharusnya mencari-cari masalah karena saat semua itu terjadi, Rheshylla hanya akan terjerembab ke dalam lubang yang digalinya sendiri. 

Namun, rupanya Rheshylla bukan gadis yang akan menyerah dengan mudah. Dia dengan kasar menghapus air mata di pipi dan mencoba tersenyum ke arah kaca. 

"Aku cantik kok! Aku yakin suatu hari nanti bakal ketemu sama cowok yang mau sama aku. Pasti!" ucapnya pada cermin seolah tengah berbicara yakin dengan orang lain. 

Pria-pria Turkey yang ternyata tidak sesuai bayangan awal pun dia masukkan ke dalam blacklist. Bersamaan dengan pria-pria lokal yang sangat mesum dan menjijikkan tadi malam. 

"Okey! Aku bakal coba untuk terakhir kalinya, ya! Kalau kali ini aku dapat orang-orang kayak gitu lagi, aku bakal langsung hapus aplikasinya," tekad Rheshylla. 

Dia pun mengganti lokasi dari Turki ke Amerika Serikat. Entah jenis pria macam apa lagi yang akan dia temui. Rheshylla padahal tahu jika Amerika terkenal akan freedom of life. Hidup di sana terlalu bebas. Bahkan sepasang kekasih yang baru dinyatakan legal saja berani tinggal berdua. Tak tahu lagi sudah hilang kemana akal sehat Rheshylla. 

[Hey, Cutie!]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status