Share

Catatan Ketujuh Belas: Abandoro (1)

“Kaum Naga oh Kaum Naga. Apa kalian percaya mereka sungguh-sungguh ada?” Sebuah pertanyaan terdengar dari seorang pendeta tua di antara hirup pikuk Kota Arteri Abandoro yang padat akan pedagang, beragam barang dagangan aneh dan lautan pengunjung. Sahutan saling bertumpang-tindih dari para pedagang yang penuh semangat menjajakan dagangan masing-masing.

“Jika kalian nyata, oh wahai penguasa langit yang agung, tunjukkanlah bara mematikan kalian! Hembuskanlah napas api dan ratakanlah tanah terkutuk ini!” Pendeta itu terus bersabda meski tak seorang pun yang menaruh perhatian padanya.

Vice Kyle berjalan santai menerobos lautan orang-orang yang berdesak-desak tak tentu arah. Wajahnya tenang dan santai bagai pengelana bebas yang hidup tanpa beban dan kesulitan. Tiba-tiba saja bahunya disenggol kasar oleh seseorang yang wajahnya tidak dilihat je

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status