Share

12. Inception

"Dila, kamu enggak bangun? Sekarang udah jam enam." Mataku langsung terbuka lebar begitu mendengarnya. 

Dan benar saja, pemilik suara itu adalah Gilang yang sedang memelukku.  Wajahnya kelihatan segar dan kaos lengan pendek warna hitamnya nampak kusut.

"Morning, Princess." Sapanya sambil mengecup puncak kepalaku. "Mimpi buruk lagi? Semalaman kamu gelisah sekali."

"Apa?!" Teriakku spontan sambil duduk di atas ranjang. Kulemparkan pandangan ke segala arah dan mendapati bahwa kami ada di dalam kamar di apartemen. 

Ruangan berukuran dua belas meter persegi ini secara khusus hanya berisi ranjang, sebuah AC, dan dua lemari sedang berisi baju-baju kami.

Itu saja.

Tak ada televisi, komputer, bingkai foto atau apapun. Kedua ponsel kami yang sedang dalam posisi charging, tergeletak begitu saja di atas lantai.

Lampu bohlam putih yang t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status